Mohon tunggu...
Vivi Noviana
Vivi Noviana Mohon Tunggu... Konsultan - KKN UNDIP

impianku adalah menjadi hokage

Selanjutnya

Tutup

Nature

Limbah Ikan Bisa Jadi Pupuk? Masa Iya Sih?

12 Februari 2020   16:58 Diperbarui: 12 Februari 2020   17:02 6719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa tidak punya potensi? Yuk Simak Kelanjutannya?    

Masa iya sih desa tidak memiliki potensi? Tentunya tidak bukan? Anggapan ini tentu tidak benar. setiap desa itu pasti memiliki potensi untuk dikembangkan,Potensi desa merupakan  sebagai penggerak  perekonomian masyarakat hal ini sejalan dengan tumbuh serta berkembangnya suatu desa akan mampu mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya. Desa sendangagung merupakan desa dalam tahap berkembang. Desa sendangagung memiliki penduduk sekitar 2000 jiwa. Dalam pengembangan dan pengoptimalan pemanfaatan demi meningkatnya dan majunya desa, diperlukan peta potensi desa. Peta potensi desa guna mengoprtimalkan dan mengelompokkan usaha/ UMKM dan basis usaha tiap kelompok tinggal bagaimana kita saja untuk menganalisa potensi tersebut?

  1. Tentukan simbol-simbol untuk tiap potensi dan permasalahan  yang ada dalam wilayah desa;
  2. Pasangkan simbol-simbol potensi yang ada dalam wilayah desa pada peta desa sesuai dengan posisi yang diyakini keberadaannya berdasarkan hasil pengamatan di lapangan;
  3. Setelah diperoleh data tentang potensi wilayah desa, maka kita perlu menindaklanjuti analisis potensi wilayah desa
  4. Lakukan analisis terhadap potensi wilayah desa;Urutkan data potensi sesuai golongan atau kategorinya, misalnya  data  geografis,  data  demografis,  data sumber daya alam, data ekonomi  dan  sebagainya;

 Pembuatan peta ini diharapkan dapat memberikan  dan menciptakan ekonomi berkelanjutan melalui pengelolaan potensi loKal yang berkreasi dan mengoptimalkan pemanfaat sumberdaya alam desa sendangagung. Berikut dokumentasi penyerahan peta

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun