Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Serunya Melihat Langsung Bagaimana Mengelola Sampah Plastik bersama Circularity Tour 2022 Danone Indonesia

26 Juli 2022   12:40 Diperbarui: 26 Juli 2022   12:42 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah organik dan non organik di Royal Plaza Surabaya (dokpri)

Serunya Melihat Langsung Bagaimana Mengelola Sampah Plastik lewat Circularity Tour 2022 Danone Indonesia - Pandemi memang belum bener-bener hilang dari muka bumi ini. Oleh sebab itu, pemerintah masih tetap menyarankan kita untuk menjaga prokes secara ketat karena sepertinya akhir-akhir ini kurva virus mister C ini naik lagi. Meskipun situasidan kondisi sekarang tidak berubah, masih tetap ramai seperti biasa terutama di mall.

Beberapa waktu yang lalu tiba-tiba saja saya jadi pingin banget naik Suroboyo Bus. Itu tuh, alat transportasi kebanggaan arek Suroboyo yang tiketnya dibayar pakai botol plastik bekas. Barulah saya nyadar pandemi sudah berulang tahun yang ke-2, berarti saya sudah lebih dari 2 tahun tidak naik Suroboyo Bus. Langsung saya cek di dompet. Stiker saya masih cukup banyak untuk dipakai keliling Surabaya lagi. Akhirnya saya meniatkan diri untuk naik Suroboyo Bus karena kebetulan kegiatan liputan sudah padat lagi. Lumayan bisa irit dompet :)

Suroboyo Bus masih tetap gagah dengan warna badannya yang merah menyala. Bersih dan adem. Penumpang tidak terlalu banyak karena sejak pandemi juga dibatasi. Hepi banget, rasa kangen terlampiaskan. Tapi saya kaget ketika mau melakukan pembayaran, ternyata stiker yang saya punya sudah tidak bisa dipakai lagi. Karena sekarang pembayarannya lewat emoney atau qris. Duh ada rasa kecewa. Karena pembayaran lewat botol plastik bekas, sebenarnya disamping bikin irit kantong juga  bisa turut berpartisipasi menjaga lingkungan dari limbah plastik. Tapi mungkin juga pemerintah mempunya pertimbangan lain, yaitu disisi kepraktisan. Tidak dipungkiri, Suroboyo Bus kini juga bisa dinikmati oleh pelancong yang ingin keliling kota Surabaya.

Dan beberapa hari yang lalu, kekecewaan saya langsung terobati. Ketika saya pergi ke Royal Plaza, saya melihat ada 2 box sampah dengan tulisan sampah organik dan sampah non-organik. Wah salut banget pada manajemen Royal Plaza yang semakin peduli dengan sampah yang pastinya selalu numpuk tiap hari. Secara, pengunjung Royal Plaza tiap harinya bisa sampai ribuan orang. Semoga sampah itu juga ada di mall-mall lainnya.

Sampah organik dan non organik di Royal Plaza Surabaya (dokpri)
Sampah organik dan non organik di Royal Plaza Surabaya (dokpri)

Saya jadi ingat tulisan saya ketika ujian akhir waktu mengikuti DBA 3. Dan saya tidak hanya bangga karena tulisan tersebut merebut satu kategori kemenangan. Tapi isi dari tulisan saya adalah ungkapan bangga sebagai warga Surabaya yang mempunya fasilitas istimewa seperti Suroboyo Bus.

Itulah kenapa saya sangat bangga menjadi alumni DBA atau Danone Blogger Academy. Saya beruntung menjadi bagian dari keluarga besar Danone Aqua yang selalu konsisten dengan misi visi terutama di bidang lingkungan yaitu One Planet One Health. Mulai dari kegiatan sebagai DBA di Bali 3 tahun yang lalu, mengikuti zoom yang tidak pernah lelah memberi sosialisasi kepada masyarakat sampai dengan kegiatan nyata berupa CSR.

Yang terbaru sekarang adalah Danone-AQUA memperkenalkan program Inclusive Recycling Indonesia (IRI), yaitu sebuah program pengelolaan sampah yang bertujuan untuk peningkatan daur ulang sampah plastik di Indonesia dengan mengembangkan kerjasama unit-unit bisnis pengumpulan sampah plastik, mengoptimalkan produktifitas fasilitas pengelolaan sampah berbasis masyarakat, membangun kerjasama dengan industri daur ulang dan perusahaan-perusahaan swasta, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah, serta meningkatkan kesejahteraan pemulung yang merupakan salah satu komponen penting dalam pengelolaan sampah di Indonesia.

Salah satunya adalah melibatkan blogger dan jurnalis dalam mendukung kegiatan-kegiatan sosial tersebut. Seperti beberapa hari yang lalu. Saya dan beberapa teman blogger mendapat kesempatan untuk berkunjung ke 3 tempat yaitu TPS3R Abi Martapuro, pabrik daur ulang PT Veolia Services Indonesia dan pabrik Aqua di Pandaan.

PROSES DAUR ULANG YANG TELAH DITERAPKAN DANONE INDONESIA

Danone-AQUA memperkenalkan program Inclusive Recycling Indonesia (IRI) agar semua pihak dapat terlibat dalam menangani permasalahan sampah, khususnya sampah plastik di Indonesia. Program IRI merupakan bagian dari gerakan #BijakBerplastik yang diusung oleh Danone-AQUA sebagai bentuk komitmen mendukung Gerakan Indonesia Bersih dan pengembangan sirkular ekonomi di Indonesia.

Program IRI juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pemulung yang merupakan lini depan dalam pengelolaan sampah dan diharapkan dapat mengedukasi konsumen di tingkat rumah tangga. Adapun proses daur ulang yang diterapkan oleh Danone Indonesia melewati beberapa tempat. Dan program tersebut diinisiasi oleh Danone Ecosystem, Aqua, Veolia dan YPCII.

TPS3R Abi Martapuro

Perjalann kami dimulai ke salah satu tempat yang menjadi lokasi pengolahan sampah yaitu TPS3R Abi Martopuro yang alamat lengkapnya di jalan Pasarbaru RT 17 RW 1, ALKMAR, Desa Martopuro, Kec. Purwosari, Pasuruan -- Jawa Timur 67162.

TPS3R Abi Martopuro tersebut membawahi 8 TPS tapi yang aktif masih 6. Seperti yang disampaikan pak Ashadi Khoiri selaku Sekretaris Pengelola TPS3R memang belum semua aktif karena banyak kendala di angkutan.

Proses pemilahan sampah di TPS3R Abi Martopuro Pasuruan (dokpri)
Proses pemilahan sampah di TPS3R Abi Martopuro Pasuruan (dokpri)

Di lokasi TPS3R Abi Martopuro tampak beberapa pekerja sedang menyortir sampah-sampah yang terdiri dari sampah organik dan non-organik. Ada yang berupa sampah dapur rumah tangga, sayuran, kertas sampai botol plastik. Untuk yang botol plastik juga dibedakan antara yang putih dan yang berwarna karena nantinya mau disetorkan ke pengepul.

Pabrik Daur Ulang PT Veolia Services Indonesia

Sedangkan tujuan selanjutnya adalah pabrik daur ulang PT Veolia Services Indonesia, dimana botol-botol bekas yang sudah dikumpulkan akan di proses untuk dijadikan butir plastik.

Oh ya, sebelum kami melihat langsung ke dalam pabrik. Kami diharuskan mengenakan helm proyek, rompi, sarung tangan dan sepatu lapangan. Tujuannya adalah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama di dalam pabrik. Dan pastinya, masker harus tetap dipakai.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dengan didampingi beberapa staff, rombongan yang terbagi 2 itu mulai melihat-lihat proses dari plastik yang sudah dipres (dipenyet sampai gepeng) kemudian di masukkan mesin untuk selanjutnya menjadi butir-butir plastik atau disebut juga bale. Butiran bale  dikemas dalam kantong dengan berat 1000 kg atau 1 ton siap untuk di kirim ke pabrik pembuat botol salah satunya adalah pabrik Aqua.

Pabrik Aqua di Pandaan

Tujuan ketiga atau tujuan akhir di acara Circularity Tour 2022 Danone Indonesia ini adalah pabrik Aqua yang berlokasi di Pandaan. Terus terang setiap mau ke Malang (sebelum ada tol) pasti saya lewat pabrik ini. Tapi belum pernah ada kesempatan untuk singgah, bahkan setelah saya menjadi alumni DBA 3 tahun 2019.

Proses pembuatan botol plastik dari kecil menjadi besar (dokpri)
Proses pembuatan botol plastik dari kecil menjadi besar (dokpri)

Makanya hepi banget ketika tahu kalau acara kali ini termasuk melihat secara langsung proses pembuatan botol dan air mineral kebanggaan kita -- Aqua.

HARAPAN

Kita masih sangat tergantung kepada plastik. Entah sampai kapan. Tapi yang jelas, kita semua tidak pernah diam untuk peduli dengan lingkungan. Solusinya adalah memanfaatkan plastik bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat dan tidak berbahaya buat kesehatan. Dengan di daur ulang tersebut. Untuk manfaat banyak banget yang bisa merasakannya. Terutama bisa menambah income keluarga.

Dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Penggunaan plastic sudah mulai berkurang. Karena anjuran pemerintah juga semakin ketat. Semua kegiatan jual beli sudah tidak diijinkan menggunakan plastik. Kalau masih tidak mengindahkan, pasti ada sangsinya. Semoga masyarakat turut mendukung.

Dan semoga Suroboyo Bus juga bisa memberlakukan kembali pembayaran lewat botol plastik bekas. Karena masyarakat langsung diajak untuk berpartisipasi dalam mengurangi sampah plastik terutama botol plastik bekas.

Tim DBA yang mengikuti Cirdularity Tour 2022 Danone Indonesia (dokpri)
Tim DBA yang mengikuti Cirdularity Tour 2022 Danone Indonesia (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun