Apalagi kalau jalannya mulus. Mengendarai di atas 100 km/jam pun tidak akan terasa. Makanya kadang lepas kontrol bisa mencapai 150 km/jam bahkan diatasnya.Â
Padahal pihak pengelola jalan tol juga sudah memberlakukan aturan kalau kecepatan tidak boleh di atas 100 km/jam. Ada CCTV yang memantau dan pasti tidak akan terhindar dari tilang.
Di kota Surabaya ada juga tol dalam kota, dengan kondisi jalan yang hampir sama. Saya sendiri hampir setiap hari melewati tol kota, menemani suami ambil dokumen klien karena kebetulan usaha suami adalah ekspedisi. Memilih lewat jalan tol merupakan pilihan atau jalan pintas untuk menghindari macet.
Kebetulan beberapa klien kami lokasi kantornya di wilayah pergudangan pinggir kota yang aksesnya memang harus lewat jalan tol.Â
Jadi kami tidak bisa menghindari sering berpapasan dengan kendaraan-kendaraan besar seperti container atau truk yang punya ban dobel. Jadi rasanya ngeri-ngeri sedap. Dan pastinya mulut ini tidak akan pernah berhenti terus bersholawat.
Dengan pengalaman pribadi yang sering menggunakan akses jalan tol dalam kota. Kalau mau  perjalanan jauh atau luar kota yang harus melewati jalan tol, butuh persiapan yang cukup matang. Apalagi sekarang jalan tol sudah menjadi pilihan favorit karena lancar dan perjalanan luar kota juga makin pendek waktunya.
Kali ini saya bikin tips (untuk saya sendiri) yang selama ini sudah sering saya lakukan. Mudah-mudahan bermanfaat buat sobat kompasianer.
Rutin cek kondisi kendaraan.Â
Jangan menunggu mau dipakai perjalanan jauh saja, baru cek kendaraan secara total. Ini sih kebiasaan saya juga hehehehe. Padahal kalau dipakai setiap hari, beban kendaraan bermotor itu semakin berat.Â
Terutama mesinnya juga makin lama akan makin menurun. Kalau kita cek secara rutin, efeknyapun jangka panjang akan tetap enak dikendarai.Â
Terutama kendaraan roda 4, harus dicek setiap hari terutama ban sama rem. Kalau  yang lainnya mungkin bisa sebulan sekali (tergantung kebutuhan juga).