Peran ibu rumah tangga dalam mewujudkan net-zero emissions
Sebagai ibu rumah tangga, tentunya saya atau kita semua tidak bisa abai dengan sekeliling. Terutama masalah lingkungan. Karena semua berawal dari rumah kita, yaitu sampah rumah tangga.
Contoh paling sederhana adalah pemakaian tas kresek dalam kegiatan sehari-hari terutama ketika belanja. Dimanapun kita belanja, tas kresek menjadi primadona untuk membungkus barang belanjaan kita. Baik itu di level warung maupun di supermarket atau mall.
Tapi semakin lama kesadaran kita makin meningkat. Sudah banyak restoran yang menggunakan tempat makan dari kertas, tanpa sedotan plastik, juga juga tidak menyediakan tas kresek kalau membeli makanan di bawa pulang.
Nah, disinilah peran seorang ibu rumah tangga sangat penting. Siapapun dia, baik wanita pekerja kantoran ataupun punya usaha di rumah. Dia harus CerMat atau Cerdas dan Hemat dalam segala  hal.
Karena semua dimulai dari diri sendiri terutama lingkungan terkecil yaitu rumah tangga. Banyak hal yang bisa kita lakukan. Sederhana tapi sangat bermakna, seperti halnya di bawah ini :
- Memilah sampah. Di rumah saya menyiapkan 2 tempat sampah yaitu sampah basah dan sampah kering. Sampah basah tentunya adalah bekas makanan atau sampah dapur bekas memasak yang gampang busuk. Sampah yang bisa membusuk ini biasanya saya masukkan tempat sampah yang nantinya diolah menjadi kompso untuk pupuk tanaman. Sedangkan sampah kering adalah botol-botol atau kertas plastik bekas tempat sabun, sabun cuci, shampoo, odol  dan lainnya. Sampah kering nantinya akan disetorkan ke Bank Sampah setiap sebulan sekali.
- Menghemat pemakaian listrik. Kebetulan rumah saya ada banyak jendela dan juga dinding dari kaca. Disamping untuk memudahkan sirkulasi udara, saya suka cahaya matahari. Sehingga kalau siang, cahaya di dalam rumah cukup terang. Jadi saya hampir tidak menggunakan lampu kalau siang hari. Kecuali yang benar-benar dibutuhkan seperti ngecas laptop atau hape. Itupun memakai stop kontak yang masing-masing colokan ada on dan off. Supaya kalau tidak dipakai bisa dinon-aktifkan.
- Menanam tanaman toga di rumah. Setiap bulan selalu ada himbauan dari pihak RW dan RT untuk menanam dan memelihara tanaman toga (tanaman obat keluarga). Sebenarnya sudah cukup lama himbauan ini, tapi setiap bulan selalu diingatkan untuk bisa ditambah tanaman toganya. Disamping untuk menjaga udara tetap segar, juga bermanfaat untuk kebutuhan obat-obatan herbal.
- Menggunakan masker dari kain. Di masa pandemi ini, masker menjadi satu kebutuhan yang sangat vital. Tapi sampah masker sejak pandemi juga sangat meningkat. Tentu saja sangat meresahkan karena sampah masker ini sangat susah untuk diurai. Sehingga banyak disarankan untuk menggunakan masker kain. Bisa membuat sendiri atau membeli karena sekarang banyak pengusaha yang membuat masker dengan sangat kreatif dari sisa kain bekas. Jadi harganya lebih miring. Disamping kita bisa berhemat, juga bisa membantu pengusaha rumahan bisa berkembang.
- Menggunakan transportasi Suroboyo Bus. Bagi yang tinggal di Sidoarjo serta Surabaya dan sekitarnya pasti tidak asing dengan Suroboyo Bus. Yaitu kendaraan bis kota yang cara pembayarannya dengan menggunakan sampah botol plastik. Bisa secara langsung maupun ditukarkan di pos bank sampah yang telah ditunjuk. Ibu-ibu sangat antusias sekali, karena rute perjalanan Suroboyo Bus ini sangat jauh. Jadi kalau hendak bepergian, pastinya sangat menghemat ongkos. Bisa juga membaca ulasan saya berikut  ini :  Suroboyo Bus, Kendaraan Bu Risma Wujudkan Kota Surabaya Bebas Sampah Plastik
Apabila kita konsisten melakukan apa yang telah kita putuskan seperti 5 poin diatas, berarti kita telah membantu menjaga lingkungan untuk semakin lebih baik. Sebagai ibu rumah tangga, kita mempunyai peran yang besar karena untuk mewujudkan net-zero emissions bisa dimulai dari hal-hal kecil di rumah.
Data di atas adalah capaian kinerja pengelolaan sampah pada tahun 2020 dari 275 kabupaten/kota se Indonesia. Diambil dari website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.Â
Lingkungan rumah yang sehat pastinya tidak hanya berpengaruh pada tumbuh kembang anak-anak untuk menjadi generasi yang kuat. Tapi juga memberikan contoh pada mereka bagaimana menjaga lingkungan untuk masa depan mereka kelak.