Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Meneladani Sikap Nabi yang Romantis dan Sayang kepada Aisyah

3 Mei 2021   22:33 Diperbarui: 3 Mei 2021   22:47 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi (foto diambil dari Pinterest - Islam Pos)

Mulia, indah, cantik berseri

Kulit putih, bersih, merahnya pipimu

Dia Aisyah, putri Abu Bakar

Istri Rasulullah

Sungguh sweet Nabi mencintamu

Hingga Nabi minum di bekas bibirmu

Bila marah, Nabi kan bermanja

Mencubit hidungnya


Aisyah, romantisnya cintamu dengan Nabi

Dengan Baginda kau pernah main lari-lari

Selalu bersama

Hingga ujung nyawa kau di samping Rasulullah

Aisyah, sungguh manis oh sirah kasih cintamu

Bukan persis novel mula benci jadi rindu

Kau istri tercinta

Ya Aisyah, ya khumaira

Rasul sayang Rasul cintamu

Siapa sih yang nggak senang kalau mendapat pujian seperti yang tertulis dalam syair lagu di atas. Pasti wajahnya langsung memerah karena tersipu malu dan dadanya berdetup kencang seolah ingin meledak karena pujian yang setinggi langit. Tapi itulah gambaran betapa besar sayang serta perhatian dari Rasulullah SAW terhadap istrinya.

Lirik yang diambil dari lagu berjudul Aisyah Istri Rasulullah itu memang cukup memanjakan telinga terutama bagi kaum hawa. Iramanya sangat sahdu, cenderung melow. Dan diimbangi lirik yang memuja seorang yang bernama Aisyah. Tapi secara umum. Semua wanita pasti merasa tersanjung apabila disamakan dengan perempuan bernama Aisyah dalam lagu tersebut. Bangga serta senang dengan perhatian  yang diberikan oleh suaminya yaitu Rasulullah SAW.

Siapakah Aisyah itu? Mengapa Rasulullah sangat menyanjung dan begitu menyayanginya? 

Lagu yang diciptakan oleh Razif Bin Zainuddin aka Razif warga Malaysia itu mampu menyihir berbagai kalangan musisi tanah air untuk menyanyikan ulang dengan versi yang bermacam-macam. Dari mulai Sabyan, Anissa Rahman, Syakir Daulay Deni Caknan. Nah penyanyi yang terakhir ini yang mampu membuat saya makin jatuh cinta dengan lagu ini. 

Tapi yang istimewa sebenarnya tidak hanya lirik dan nadanya saja. Karena pesan yang tersimpan didalam lagu tersebut cukup menyentuh dan berkesan karena menceritakan tentang hubungan antara Rasulullah dengan istrinya yaitu Aisyah.

Sebenarnya Nabi Muhammad SAW itu sangat romantis pada semua istri-istrinya. Dengan sifatnya yang sangat adil, lembut, perhatian dan penuh kasih sayang. Sehingga sosok beliau bisa dijadikan teladan dan contoh bagi semua orang. Kebetulan Aisyah adalah istri yang paling muda sehingga wajar kalau begitu dicintainya.

Ada beberapa sikap mesra Rasululloh kepada istrinya, yang dijadikan teladan hingga saat ini dalam membangun bahtera rumah tangga antara lain adalah :

1. Memberikan kecupan mesra.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Sayyidah Aisya RA kita Dzakhiratul Huffazh : "Sungguh Nabi Muhammad SAW ketika mencium salah satu istrinya, beliau mengecup lidahnya." (HR Maqdisi). Dalam hadis tersebut jelas memberi sebuah gambaran mengenai bagaimana romantisnya Nabi Muhammad SAW kepada Aisyah yaitu dengan memberikan kecupan yang mesra. Siapa sih yang nggak melayang kalau di kecup mesra oleh suami, sosok lelaki yang sangat dicintainya.

2. Mempunyai panggilan sayang.

Rasulullah mempunyai panggilan sayang buat Aisyah dengan sebutan khusus yaitu "Ya Aisy". Cukup singkat tapi penuh arti. Apalagi kalau diucapkan dengan lembut dan pandangan penuh cinta. Pahala buat suami, bahagia buat istri. Kalau sekarang panggilan sayang bisa bermacam-macam dan terdengar unyu sekali seperti mimi, bubu, beibi, lope lope, cincin dan masih banyak lagi. Apapun itu, yang penting pasangan kita senang.

3. Bersandar di pangkuan sang istri.

Biasanya ketika melepas lelah setelah pulang dari berperang atau berdakwah, Rasulullah sering menghabiskan waktu untuk tidur dan bersandar di pangkuan Aisyah. Begitupun ketika saat membaca Al Quran, Rasulullah suka duduk bersandar pada pangkuan sang istri meskipun Aisyah sedang haid atau bulanan. Hal tersebut sebagaimana diriwayatkan ;"Dahulu Rasulullah meletakkan kepalanya dipangkuanku kemudian membaca (Al Quran) sedangkan aku dalam keadaan haid." (HR Abu Dawud, Bukhari, Muslim, Ahmad)

4. Membantu pekerjaan rumah.

Tidak semua suami mau membantu pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci, menyapu dan pekerjaan yang harusnya dikerjakan oleh istrinya. Tapi sebaliknya, suami juga tidak ada salahnya untuk membantu meringankan beban pekerjaan pasangannya. Seperti kisah Rasulullah yang selalu membantu pekerjaan rumah Aisyah. Hampir semua dilakukan Rasulullah dengan senang hati. Mulai dari menyapu halaman, mencuci piring sampai mengerjakan hal yang sederhana seperti mengangkat ember. Semua itu tujuannya untuk meringankan pekerjaan Aisyah. Sebagaimana diriwayatkan oleh HR Ibnu Hibban, Urwah pernah bertanya kepada Aisyah, "Wahai Ummul Mukminin. Apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam jika ia bersamamu (di rumahmu)?". Kemudian Aisyah menjawab, "Beliau melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah satu dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sandalnya, menjahit bajunya dan mengangkat embernya."

5. Makan dan minum bekas istri.

Ternyata istilah jaman sekarang "makan sepiring berdua" sudah ada di jaman Rasulullah. Bahkan beliau tidak merasa gengsi atau kotor bila makan dan minum bekas istrinya, Aisyah. Walau terlihat sepele, namun sikap romantis ini sangat menunjukkan rasa perhatian dan cinta kepada istrinya. Sebagaimana disebutkan dalam HR Ahmad : "Terkadang Rasulullah disuguhkan sebuah wadah (air) kepadanya, kemudian aku minum dari wadah itu sedangkan aku dalam keadaan haid. Lantas Rasulullah mengambil wadah tersebut dan meletakkan mulutnya di bekas tempat minumku. Terkadang aku mengambil tulang (yang ada sedikit dagingnya) kemudian memakan bagian darinya, lantas Rasulullah mengambilnya dan meletakkan mulutnya di bekas mulutku."

6. Mandi bersama.  

Sebagai pasangan suami istri, mandi bersama merupakan satu hal yang wajar dan tentu saja diperbolehkan. Sebagaimana dilakukan Rasulullah yang sering memanjakan Aisyah dengan mandi bersama. Rasulullah selalu memperlakukan sang istri dengan secara istimewa. Seperti yang diriwayatkan HR Bukhari, Muslim dan Ibnu Hibban yang menyebutkan : "Dahulu aku mandi junub bersama Rasulullah SAW dari satu bejana di mana tangan kami bergantian (mengambil air) di dalamnya. Sedangkan tangan kami saling bertemu (bersentuhan).

7. Selalu ada ketika dibutuhkan oleh istri.

Kalau di jaman now disebut juga suami  SIAGA, siap antar jaga. Dalam HR Bukhari dan Muslim, Aisyah juga menceritakan bagaimana sang suami yaitu Rasulullah selalu ada untuknya. Meskipun sibuk berperang, berdakwah dan melakukan pekerjaan-pekerajaan lainnya. Tetapi Rasulullah tetap berusaha untuk selalu ada ketika sang istri membutuhkannya.  Berikut yang dikatakan Aisyah, "Beliau (Rasulullah) adalah orang yang paling lembut dan banyak  menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit."

Sumber :  7 Sikap Romantis Rasulullah kepada Aisyah

Dari sikap-sikap romantis Rasulullah SAW seperti tersebut diatas, banyak hal yang bisa kita pelajari dan jadikan teladan. Terutama sikap saling menghormati dan menyayangi dalam membangun sebuah mahligai rumah tangga. Itu pula yang membuat Rasulullah mampu mempertahankan rumah tangga yang harmonis walaupun memiliki istri banyak.

Keteladanan itu ternyata tetap dijadikan contoh meskipun jaman semakin modern. Tapi justru dengan didukung teknologi yang canggih seperti sekarang ini, komunikasi antara suami dan istri jadi lebih mudah.

Semoga bisa menjadi inspirasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun