Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbagi Secuil Informasi Untuk Segunung Kebahagiaan

26 Desember 2020   11:04 Diperbarui: 26 Desember 2020   11:09 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata kebahagiaan itu sangat sederhana. Kadang kita tidak tahu dan tidak bisa mengira, bagaimana orang lain itu bisa mengekspresikan kebahagiaannya lewat sikap kita yang cukup simpel. Seperti cerita saya di bawah ini bahwa hanya dengan Berbagi Secuil Informasi Untuk Segunung Kebahagiaan bagi orang lain.

Pakeeeeeeettttt......!!!!

Suara itu terdengar sangat merdu sekali. Seperti suara bel yang otomatis membuat penghuni rumah sontak melonjak gembira serta otomatis berlari menyambutnya. 

Saya memang sejak pagi sudah menunggu paket yang rencana mau datang hari ini. Tadi saya sudah cek lewat tracking online JNE untuk memastikan barang sudah sampai dimana. Tepat banget apa yang saya duga, tidak lama paket itupun datang. Makanya kalau saya belanja di satu marketplace, saya selalu  memilih JNE karena jadwalnya selalu tepat dan cepat.

Pandemi sudah hampir 10 bulan, dan semua aktifitas masih terbatas dilakukan di rumah saja. Sebagian kebutuhan memang dibeli lewat online, baik yang utama maupun kebutuhan sampingan. Jadi alhasil, hampir tiap minggu selalu ada saja paket yang datang. Apalagi kalau anak-anak ikutan belanja lewat online.

Setelah paket saya terima, tentunya tidak lupa disemprot dulu dengan disinfektan dan didiamkan beberapa saat. Meskipun yang pesan paket saya, tapi biasanya hampir seluruh keluarga selalu ikut antusias melihat saya membukanya. Karena saya juga yang sering belanja online untuk kebutuhan rumah.

Sebelum masuk ke rumah, tetangga depan rumah memanggil saya. Karena beliau lebih tua, saya menganggukan kepala tanda hormat. Tapi kemudian dibalasnya dengan melambaikan tangan tanda saya di minta untuk menghampirinya.

"Nggih bu Cip. Ada yang bisa saya bantu?" tanya saya sembari mendekat tapi tetap menjaga jarak sekitar satu meter sesuai prokes, apalagi beliau sudah sepuh.

"Jeng Eko, nanti kalau ada paket JNE lagi. Saya mau nanyain paket kiriman dari anak saya kok belum nyampe ya sampai sekarang?"

Kemudian beliau bercerita kalau beberapa hari yang lalu, anaknya yang tinggal di Kalimantan bilang mau kirim paket buat dia. Tapi kok belum datang juga. Kiriman itu berupa obat herbal yang memang sudah di tunggu-tunggu.

"Apakah paketnya memang sudah dikirim ya bu?" tanya saya memastikan.

"Mungkin sudah jeng. Tapi beberapa hari ini Ana tidak bisa dihubungi. Sepertinya lagi dinas di pelosok. Jadi sinyalnya susah." jawab bu Cip.

Akhirnya saya minta nomor telponnya mbak Ana, untuk minta informasi lebih lengkap. Saya kasihan juga melihat bu Cip terlihat begitu cemas. Rencana saya mau telpon saja mbak Ana, tapi saya coba sms dulu supaya tidak mengganggu kalau memang beliau lagi sibuk.

Tidak lama ada jawaban dari mbak Ana untuk mempersilahkan saya telpon. Awalnya sih dia sedikit terkejut, takut ada berita kurang menyenangkan tentang orang tuanya. Saya jelaskan kalau bapak dan ibu Cip dalam kondisi sehat. Tapi sedang khawatir karena obat herbal dari mbak Ana kok belum nyampe.

"Maaf Ma, saya minggu ini banyak lembur jadi nggak sempat ngabari kalau obatnya baru saya kirim 2 hari yang lalu." begitu jelas mbak Ana kepada ibunya.

Kemudian saya minta nomor resi paket yang sedang dalam perjalanan itu, untuk bisa dicek lewat tracking JNE. Dia akan kirim lewat WA di telpon mamanya yaitu bu Cip. Saya pun berjanji akan membantu bu Cip untuk bisa memantau keberadaan paket tersebut.

Setelah mendapat nomor resi lewat SMS, sayapun memandu bu Cip bagaimana caranya memakai tracking untuk memantau paket. Karena mbak Ana berdomisili di luar Jawa, jadi butuh proses yang lebih panjang dibanding pengiriman di seputar Jawa.

Bu Cip cukup puas mendengar penjelasan saya dan beliau terlihat lega melihat posisi paket yang ternyata sebentar lagi juga akan tiba. Tidak butuh waktu yang lama, sekarang beliau langsung bisa mempraktekkan bagaimana cara menggunakan tracking online JNE untuk melacak keberadaan paket tersebut.

Saya sendiri juga merasa puas dan lega bisa membantu beliau yang sudah saya anggap sebagai orang tua sendiri. Karena di jaman yang berteknologi tinggi ini, siapapun bisa menggunakan aplikasi. Yang penting telpon pintarnya mendukung. Kalaupun tadi semisal handphone bu Cip tidak mendukung, saya akan menggunakan handphone saya untuk membantu melakukan tracking.

Selama pandemi ini, semua aktifitas memang banyak dilakukan di rumah. Saya sendiri, entah bagaimana caranya yang penting segala kebutuhan bisa terpenuhi supaya tidak sering keluar rumah. Salah satunya adalah belanja. Sebagai ibu dan istri, kewajiban memasak tetap harus dilaksanakan. Sesekali saya masih ke pasar tradisional. Kalau biasanya keluar setiap hari, untuk saat ini cukup seminggu 2 kali saja. Sedangkan untuk membeli kebutuhan lainnya, bisa lewat online.

Saya sebelum pandemi jarang banget belanja lewat online shop. Tapi sekarang hampir tiap minggu selalu mencari semua kebutuhan lewat marketplace atau online shop. Ternyata banyak keuntungannya, salah satunya adalah bisa membandingkan harga dan  mencari yang paling murah.

Kadang ada rasa khawatir juga, apalagi beberapa waktu marak banget berita tentang online shop yang melakukan penipuan. Kalau saya sih cuman punya 2 tips yaitu lihat bintang penilaian karena tiap shop pasti akan ada bintang sesuai penilaian dari para customer. Kalau bintangnya banyak, berarti banyak pembeli yang puas. Walaupun ada harga yang murah tapi kalau bintangnya cuma satu, biasanya saya skip. Dan yang kedua adlah testimoni dari pembeli. Ini salah satu senjata saya untuk memilih online shop. Dari testimoni itu saya bisa menentukan toko mana yang akan saya pilih.

CARA TRACKING JNE

Begitu juga dengan memilih ekspedisi pengantar paket. Dari dulu saya selalu memilih JNE karena kantor cabangnya sangat banyak di daerah sekitar saya. Jadi saya tidak pernah bingung. Untuk tracking sendiri saya menggunakan 2 cara :

  • Lewat Google kemudian saya ketik tracking JNE
  • Aplikasi My JNE

Cara tracking JNE lewat Google (foto : pribadi)
Cara tracking JNE lewat Google (foto : pribadi)
Keduanya cukup valid dan terpercaya. Saya punya 2 handphone, tapi yang satunya tidak ada aplikasi My JNE. Jadi saya menggunakan google.

BAHAGIA ITU SEDERHANA

Kembali ke cerita saya di atas. Bahwa berbagi informasi itu sangat dibutuhkan, apalagi antar tetangga. Seperti kata kiasan bahwa tetangga dekat lebih baik daripada saudara jauh. Dimana kita selalu membutuhkan tetangga dekat untuk membantu dikala menemukan kesulitan. Tidak semua orang bisa memahami teknologi kekinian, apalagi menggunakannya bahkan mempraktekkannya. Terutama orang tua yang sudah sepuh, sudah pensiun. Hanya tinggal berdua seperti pak Cip dan bu Cip. Meskipun handphone yang dimiliki sudah cukup canggih.

Saya merasa lega dan senang bisa membantu bu Cip dari kecemasan menunggu paket yang tidak kunjung datang. Padahal obat herbal tersebut sangat dibutuhkan sekali. Beliau juga tidak ingin menyalahkan putrinya yang lupa memberikan informasi secara detail, karena paham betul kesibukan juga kondisi daerah yang susah sinyal.  

Ternyata berbagi secuil informasi itu bisa mendapat segunung kebahagiaan baik dari saya pribadi maupun bu Cip sekeluarga. Cukup sederhana tapi sangat bermakna. Semoga bisa saling memberi manfaat.

"Tetaplah berbagi pada sesama. Karena kita tidak tahu, perbuatan kita yang mana yang akan membuat orang lain bahagia."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun