"Mbak, tadi udah sarapan belum?" tanya seorang teman.
Kebetulan kami pagi ini ada event di luar kota. Yang mengharuskan pagi-pagi sekali kami sudah berkumpul di meeting point yang sudah ditentukan. Dan jawaban saya cukup singkat menanggapi pertanyaan teman saya tadi.
"Nggak sempat sarapan sih. Tapi tadi saya udah makan roti bakar setangkup"
Maksud saya, meskipun belum sarapan "nasi" tapi saya yakin dengan setangkup roti sepertinya bisa memberikan energi selama diperjalanan.
Tahu respon dari teman saya? Dia tertawa terkekeh-kekeh sambil berseloroh.
"Dasar wetenge wong Jowo. Nek Gurung mangan sego, jarene gurung mangan"
Yang artinya orang Jawa (saya) itu menganggap kalau belum makan nasi berarti belum makan yang sesungguhnya. Saya akhirnya ikut ketawa, menyadari omongan saya yang kalau dianalisa memang lucu. Tapi begitulah, prinsip keliru yang sudah diyakini secara turun temurun hehehe. Tidak keliru. Tapi juga salah banget.
Maksud dari jawaban saya adalah, saya mengaku belum sarapan tapi sudah menghabiskan setangkup roti. Berarti saya menganggap roti itu hanya makanan selingan sebelum makan besar yaitu makan NASI. Padahal dalam setangkup roti yang mengandung protein itu sudah ada telur goreng, daging plus tomat dan timun yang melengkapinya. Berarti kebutuhan vitamin untuk tubuh sudah tercukupi kan?
Negara kita tercinta Indonesia ini adalah negara yang kaya dengan sumber pangan dan makanan lokal. Tetapi tampaknya masyarakat belum banyak yang memanfaatkan semua itu untuk dikonsumsi sehari-hari. Sebenarnya sumber pangan itu tidak hanya pada beras saja. Tetapi Indonesia juga memiliki jagung, sagu, singkong serta umbi-umbian yang bisa menjadi sumber energi tubuh.
Ada yang salah mengartikan bahwa makanan bergizi itu adalah makanan yang mahal. Padahal itu salah kaprah. Apalagi kita tahu banget kalau negara kita ini kaya dengan hasil alam. Â Tentu saja lebih bergizi dibandingkan dengan makanan cepat saji meskipun harganya puluhan sampai ratusan ribu. Terutama makanan pokoknya, asli dari potensi pangan lokal.
Memang, sejak dulu  yang banyak diketahui makanan pokok sebagian besar orang Indonesia adalah nasi. Tapi sebenarnya kita mengenal beberapa makanan pokok yang bisa menjadi pengganti nasi. Tentunya tidak kalah enak dan bergizi.
Apa saja sih makanan pokok yang menjadi pilihan orang Indonesia?
![Nasi jagung yang menjadi favorit kalau di kasih ikan asin dan urap-urap (dok.pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/29/b142eefa-14ba-4869-88ff-28529dcfb3a9-5e5a96c0097f3668186d4167.jpg?t=o&v=770)
- JAGUNG
Sebenarnya jagung termasuk makanan pokok pengganti nasi yang cukup popular dan disukai di Indonesia. Karena jagung juga memiliki kandungan karbohidrat, protein, zat besi, fosfor dan kalsium. Biasanya disajikan dalam bentuk nasi sehingga di sebut sebagai nasi jagung. Bisa juga diolah sebagai pangan atau kue. Awalnya makan ini sering dikonsumsi penduduk Madura, NTT, Sulawesi juga Jawa Tengah.
Tapi jangan salah lo. Sekarang nasi jagung sudah merambah di resto maupun hotel-hotel tanah air. Disajikan sangat kreatif dan rasanya tidak kalah dengan makanan restoran lainnya. Turis mancanegarapun sudah banyak yang menyukainya.
![Foto milik : https://food.detik.com/](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/29/32fb49bc-a1b8-4a8c-9349-a84c1f7083fc-5e5a9722097f3637d3692193.jpg?t=o&v=770)
- KENTANG
Kentang adalah salah satu makanan pengganti nasi yang sangat disukai atau difavoritkan. Rasanya enak meski dalam bentuk olahan di rebus atau di goreng. Apalagi kalau diberi variasi dan dimakan bersama saus, keju maupun olahan lain sesuai selera. Kandungan vitamin dan nutrisi pada kentang lebih banyak daripada beras.
![Foto milik : https://doktersehat.com/](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/29/manfaat-singkong-doktersehat-5e5a9632d541df5ef3517894.jpg?t=o&v=770)
- SINGKONG
Singkong juga menjadi saah satu makanan pokok yang sering dikonsumsi orang Indonesia. Karena makanan yang masuk golongan umbi-umbian ini memiliki kadar karbohidrat yang tak kalah tinggi dengan beras. Singkong ini bisa di olah dengan di rebus, di goreng, di bakar atau bisa juga dijadikan nasi singkong. Nah buat kalian yang lagi diet, singkong bisa menjadi makanan yang cocok dikonsumsi karena tidak memiliki kandungan lemak dan kolesterol.
![Foto milik : https://www.liputan6.com/health/](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/29/008309400-1432188632-ubi-5e5a97eb097f365995426df3.jpg?t=o&v=770)
- UBI JALAR
Ternyata ubi jalar juga bisa menjadi alternative makanan pokok pengganti nasi karena gulanya sangat rendah. Di samping bisa menjadi makanan pokok, ubi jalar juga bisa di buat camilan. Dari keripik, kolak sampai penganan kue-kuean. Di Indonesia sendiri, ubi jalar banyak dikonsumsi masyarakat di daerah Papua dan Maluku. Ubi jalar banyak mengandung karbohidrat, vitamin A, magnesium dan mangan yang bisa meningkatkan kesehatan jantung serta tulang. Oh ya, ubi jalar juga kaya dengan anti oksidan lo! Kandungan ini makin tinggi bila warna ubi jalar semakin pekat.Â
![Foto : https://id.wikipedia.org/wiki/Papeda](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/29/papeda-5e5a9633097f36139c022792.jpg?t=o&v=770)
- SAGU
Mendengar kata SAGU, pasti yang terlintas dari pikiran kita adalah Papeda. Yaitu makanan yang berbahan dasar dari Sagu, sekaligus menjadi makanan pokok masyarakat Maluku atau Papua. Tak hanya Papeda, sagu juga bisa dikreasikan untuk membuat kue dari sagu yang sudah berupa tepung. Sagu berasal dari batang pohon sagu yang diambil sari patinya, yang memiliki indeks glikemik sangat rendah. Jadi sagu ini cocok sekali dikonsumsi orang yang menderita diabetes.
Nah, dengan kesadaran kita untuk memilih dan mengkonsumsi pangan lokal yang tidak kalah bergizi dari makanan modern atau fast food. Nantinya secara perlahan akan mengikis catatan gizi buruk di tanah air. Tentunya dibarengi dengan memperkuat lini ketahanan pangan nasional. Budaya mengkonsumsi pangan lokal, dan gizi tercukupi, maka masyarakat pun akan tumbuh dan berdaya dengan baik.
Nah, mana makanan pokok yang kamu suka gaes?
Salam dari Trio KonekS :Â
Mbak Avy Hadi Santoso Agus Wahyudi