Apa yang sudah kamu lakukan untuk negerimu? Kalimat ini pasti sudah sangat akrab di telinga kita, terutama ketika memperingati HUT Kemerdekaan RI yang kita cintai ini. Tujuh puluh empat tahun bukanlah waktu yang singkat untuk membangun serta mengisi kemerdekaan. Kalau kalimat itu ditanyakan kepada saya, mungkin saya belum bisa menjawabnya.Â
Karena saya memang belum merasa melakukan apa-apa untuk negeri tercinta ini. Selain berusaha menjadi warga negara yang baik dan mendidik anak sebaik-baiknya supaya kelak menjadi generasi yang berguna.
Tapi sebenarnya ada sumbangsih yang tidak kalah penting yang bisa kita berikan. Kemudian saya teringat akan tulisan pertama yang mengangkat Bank Sampah tahun 2014 yang saya posting di Kompasiana.Â
Tidak terasa sudah menginjak tahun ke 5 saya berkecimpung mengelola Bank Sampah di perumahan tempat saya tinggal. Mungkin masih sebatas itulah saya memberikan sumbangsih kepada negara. Â Secara tidak langsung ingin melestarikan lingkungan dari sampah plastic, supaya kelak generasi muda bisa menikmati hasilnya.
Tulisan tersebut saya ikutkan lomba blog dan alhamdulillah  meraih juara 3. Pertama kali saya ikut lomba blog dan mendapat juara. Makanya saya makin  cinta sama Kompasiana hehehe
Bisa baca artikelnya : Tak Perlu Mahal Untuk Bisa Berbagi Dengan Sesama
BOTOL PLASTIK UNTUK NAIK SUROBOYO BUS
Dan sekarang saya melihat aktifitas Bank Sampah makin diminati dan didukung oleh pemerintah. Karena makin banyak yang peduli akan bahaya sampah plastik untuk kelangsungan ekosistem dan lingkungan generasi selanjutnya. Sampai walikota Surabaya -- bu Risma, mempunyai ide untuk membuat transportasi kota yang pembayarannya menggunakan sampah plastik.Â
Memang tidak semua sampah plastik diterima, hanya botol plastik bekas air mineral saja. Karena memang di kota besar seperti Surabaya, penduduknya paling suka minuman yang praktis dari kemasan plastik. Tinggal buang setelah isinya habis. Jadi sampah plastik terhitung cukup tinggi di kota Surabaya.
Transportasi bis dalam kota yang menggunakan pembayaran dengan botol plastik tersebut diberi nama Suroboyo Bus. Meski baru 2 tahun diluncurkan, tapi sudah menjadi alat transportasi favorit bagi warga Surabaya khususnya dan pengguna bis umumnya. Dan ide bu Risma ini ternyata cukup ampuh karena memang tujuannya adalah mengurangi sampah plastik sekaligus mengurangi kemacetan kendaraan di kota Surabaya.
Saya pribadi sering mengumpulkan botol-botol plastik bekas, untuk selanjutnya saya tukarkan stiker Suroboyo Bus ke posko Bank Sampah di terminal Purabaya Bungurasih (yang kebetulan memang dekat rumah). Nanti kalau saya sewaktu-waktu menggunakan jasa Suroboyo Bus, saya tinggal tunjukkan stiker sebagai tanda pembayaran.