Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Event Pasar idEA, Momentum Indonesia Menuju Negara Ekonomi Digital Terbesar 2020

18 Agustus 2019   20:39 Diperbarui: 4 September 2019   07:01 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kunjungan saya kali ini ke Jakarta cukup spesial. Karena berbarengan dengan event Pasar idEA, yaitu festival belanja online to offline pertama dan terbesar di Indonesia resmi dibuka hari ini oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, di Jakarta Convention Centre. Acara ini akan berlangsung hingga 18 Agustus mendatang.

Pasar idEA merupakan hasil kerja sama antara Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dengan PT. Traya Eksibisi Internasional (Traya Indonesia) akan berlangsung pada 15-18 Agustus 2019 berlokasi di Hall A & B, Jakarta Convention Center. 

Acara ini akan menjadi momentum bagi para pelaku industri e-commerce untuk bertemu dan menampilkan produk dan top seller dari masing-masing platform, sehingga dapat memupuk kepercayaan konsumen untuk terus berbelanja online dengan aman. Di ajang ini, para konsumen akan merasakan pengalaman berbelanja e-commerce 360O dalam satu atap.

Dalam sambutannya, Menteri Rudiantara menilai ajang Pasar idEA ini akan mendorong pertumbuhan industri UMKM guna mendorong laju sektor ekonomi digital. 

"Pasar idEA yang menggandeng UMKM akan bisa memberi dampak positif dalam mengantisipasi isu serbuan produk asing di industri e-commerce," kata Rudiantara saat memberi sambutan dalam acara pembukaan Pasar idEA 2019 di Jakarta Convention Center, Kamis (15/8).

dok.pri
dok.pri
Lebih lanjut Rudiantara menekankan harapannya agar UMKM sukses menjadi tulang punggung dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. "Kombinasi e-commerce dan UMKM tentu akan sangat signifikan dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terkuat di Asia Tenggara pada 2025 nanti."

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM, juga memiliki harapan tinggi pada industri 4.0 ini.

Menurut Rudy, e-commerce berperan sangat signifikan untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Pasalnya, lanjutnya, perdagangan berbasis elektronik (e-commerce) mendorong efisiensi dalam kegiatan ekonomi, inovasi, dan keterjangkauan yang lebih luas.

"Visi pemerintah pada 2020, Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan memfokuskan pengembangan ekonomi digital berbasis lokal, yakni akselerasi UMKM dan bisnis rintisan (startup). Sektor UMKM sebagai pilar ekonomi kreatif harus mendapatkan perhatian lebih agar mereka mampu mengambil peran dalam perdagangan global melalui e-commerce," ujar Rudy.

dok.pri
dok.pri
Diakui sampai saat ini Implementasi Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (roadmap e-commerce) masih berlangsung dan dalam tahap penggodokan yang ditargetkan rampung pada 2019. 

Roadmap tersebut mencakup program pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, pendidikan dan sumber daya manusia, infrastruktur komunikasi, logistik, keamanan siber dan pembentukan Manajemen Pelaksana Peta Jalan SPNBE 2017-2019 sebagai acuan bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk menetapkan kebijakan sektoral untuk mempercepat pelaksanaan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (e-Commerce).

"Melalui Pasar idEA, kami ingin membangun sinergi dengan para pelaku usaha, pemerintah, komunitas dan masyarakat sehingga memiliki semangat yang sama untuk memperkuat ekosistem digital. Apalagi tantangannya sekarang adalah bagaimana meningkatkan volume dan daya saing produk lokal di pasar e-commerce," ujar Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Ignatius Untung.

Gelaran yang menargetkan 120.000 pengunjung selama empat hari tersebut turut menghadirkan sekitar 250 peserta pameran yang terdiri dari para unicorn, pelaku usaha e-commerce, perusahaan logistik dan pengiriman, serta UMKM dengan produk lokal yang terkurasi di area khusus LokalGood.

Beragam promo-promo spesial untuk belanja multi produk ditawarkan beberapa pemain ecommerce Indonesia guna menarik segmen milenial sebagai pelaku belanja online terbesar1 64%.

Blibli.com pada kesempatan ini mengadakan Blibli Travel Fair, festival travel offline yang menawarkan berbagai produk pariwisata dengan diskon hingga 80%, baik untuk paket perjalanan domestik maupun internasional.

dok.pri
dok.pri
Sebagai wujud komitmen dan konsistensi mendukung pelaku usaha kreatif tanah air dan UMKM, Blibli.com juga menghadirkan produk-produk lokal dari kategori Galeri Indonesia, serta produk karya finalis The Big Start ajang kompetisi tahunan untuk UMKM kreatif lokal.

dok.pri
dok.pri
Lazada mempermudah mereka yang ingin memulai usaha sebagai seller dengan program Daftar Jadi Seller Online Ga Sampai 1 Menit. Sedangkan Tokped menebar voucher diskon 90% di merchant tertentu. 

E-commerce besar lainnya, Shopee, membawa seller-nya yang menawarkan ragam produk Kreasi Nusantara dengan promo diskon mencapai 89%.

dok.pri
dok.pri
Sejumlah perusahaan logistik dan jasa pengiriman juga memberikan kesempatan kepada pengusahapengusaha baru untuk menjadi mitra bisnis. 

Perusahaan jasa pengiriman seperti J & T, Lion Parcel, Ninja Express, Tiki, JNE, Lalamove pun tak kalah seru memanjakan pengunjung dengan layanan free ongkir dan kemudahan lainnya.

dok.pri
dok.pri
"Pasar idEA menjadi ajang kopdaran akbar pelaku usaha e-commerce dengan para pelanggannya melalui pendekatan program yang menarik yang bertujuan membangun keterlibatan dan kepercayaan konsumen," ujar Presiden Direktur Traya Eksibisi Internasional, Bambang Setiawan.

Edukasi dan Aktivasi Belanja Online 

Salah satu tantangan di industri e-commerce adalah masih kurangnya kepercayaan masyarakat untuk terlibat dalam transaksi perdagangan secara elektronik (online). 

Selain menyasar milenial, perlu juga upaya lebih mempopulerkan belanja online bagi konsumen yang belum tersentuh. Jumlahnya terbilang banyak. Seperti survei yang diungkap APJII bahwa dari 171,17 juta jiwa pengguna internet aktif, 56% nya atau 95,76 juta jiwa masih belum pernah berbelanja online.

dok.pri
dok.pri
"Selain konsumen, ekonomi digital juga harus kian populer di kalangan UMKM. Karena itu, kami juga menyelenggarakan dua diskusi utama yang membahas permasalahan utama di sektor ini," ujar Untung menambahkan. "Dua diskusi ini penting diikuti para pelaku bisnis yang ingin mengembangkan usahanya di sektor digital."

Alasan ini yang mendorong kehadiran Pasar idEA 2019 agar pelaku industri e-commerce dapat terhubung secara real-time dengan para pelanggannya. Alhasil, akan terbangun kepercayaan di antara kedua pihak. Targetnya, pada 2020, lebih dari separuh penduduk Indonesia diperkirakan akan terlibat dalam aktivitas e-commerce.

dok.pri
dok.pri
Selain menjadi ajang belanja online to offline, guna mendorong pertumbuhan industri E-Commerce dan produk lokal Indonesia, Pasar idEA juga dilengkapi dengan sesi talk show dan workshop dengan menghadirkan pembuat kebijakan, industry leaders, dan peserta dari UMKM.

idEA menggelar dua diskusi khusus yang membahas isu penting dengan pembicara para pemangku kepentingan di sektor ekonomi digital. Salah satunya adalah pembahasan hasil studi Google yang menggandeng Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dan Lab Data Persada (LDP). Diskusi yang mengangkat tema Mengukur Kemajuan Ekonomi Digital Indonesia yang Berdampak pada PDB, Partisipasi Tenaga Kerja, dan Kontribusi Sektoral akan digelar pada Kamis, 15 Agustus 2019, tepat setelah pembukaan Pasar idEA 2019, yakni pukul 11:00 wib.

Diskusi khusus lainnya fokus pada upaya mendorong Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi eksportir aktif melalui e-commerce. Ke depannya, UKM memiliki peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, baik dalam penyerapan tenaga kerja hingga penyumbang devisa.

Terlebih produk UKM saat ini, banyak yang sudah memiliki standar ekspor. Acara bertema Peranan E-commerce dalam Menembus Pasar Internasional ini mengundang kementerian terkait pembuat kebijakan dan akan dilaksanakan pada Jumat, 16 Agustus 2019, pukul 14:00 wib.

Tentang Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) 

Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA -- Indonesian E-Commerce Association) merupakan wadah komunikasi antar pelaku industri E-Commerce Indonesia. Didirikan pada bulan Mei 2012 di Jakarta oleh 9 perusahaan besar e-commerce Indonesia, yaitu Berniaga.com; BHINEKA.com; BLANJA.com; blibli.com; Gramedia.com; Kaskus.com; Multiply.com; OLX.co.id; dan Tokopedia.

idEA hadir sebagai jembatan untuk menjalin hubungan yang baik antar pemain dalam industri dengan para mitra industri secara berkesinambungan, termasuk diantaranya dengan pemerintahan dalam hal regulasi yang berkaitan dengan kepentingan industri, maupun dengan asosiasi lain yang secara langsung menjadi elemen penting dalam pengembangan ekosistem industri E-Commerce.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun