"Mungkin kamu tidak akan pernah tahu Fit. Sampai kapanpun aku tetap akan menantimu. Meskipun harus melewati malam Idhul Fitri berapa purnama lagi. Pokoknya kalah deh bang Thoyib". kelakar Dirga setengah menggoda Fitri. Tapi juga setengah menepis rasa kecewa karena Fitri tidak mau terbuka dengannya.
Fitri hanya tersenyum. Dia sangat tahu kekecewaan Dirga atas sikapnya selama ini. Sdang bu Tina tersenyum lega melihat kedua anak muda itu sudah mulai rukun lagi.
Betapa selalu ada sebersit rasa sedih yang bertumpuk ketika menjelang lebaran Fitri harus sakit sampai operasi. Karena beberapa tahun yang lalu, suaminya juga meninggal ketika menjelang hari raya Idhul Fitri. Sedang nama Fitri sendiri diambil karena memang lahir malam menjelang hari raya tiba.
Sambil menyeka air mata di pipinya, bu Tina berharap hari-hari menjelang lebaran selanjutnya adalah hari-hari yang indah. Begitu juga harapan Dirga dan Fitri, untuk bisa menyongsong masa depan cerah dengan hati yang suci dan optimis.
* * *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H