Ibu bisa transfer di nomor rekening atasan kami.Â
Bisa di jamin?
Dari keisengan saya melayani bualan si oknum, lama-lama saya jadi gak sabar untuk melabraknya. Ketika saya ancam mau laporkan ke OJK, dia langsung berhenti chat dan saya di blokir.
Rasanya dongkol dan jengkel banget. Hingga saya berniat melaporkan oknum itu ke pinjaman online 1234 lewat nomor pengaduan. Saya akan kirim semua bukti chatting dari awal sampai akhir. Untuk  menjadi pembelajaran. Supaya lebih hati-hati dalam memilih karyawan. Kalaupun itu bukan karyawan mereka, saya akan tanyakan kenapa data pribadi bisa dipergunakan pihak luar.
Tapi saya pribadi berpendapat bahwa system yang ada sekarang ini memang masih rawan dan rapuh. Hal seperti itu sulit untuk di berantas dan diatasi. Karena yang pegang data masih dikendalikan oleh karyawan, kemungkinan bisa berganti-ganti orangnya. Perusahaan tidak bisa mengontrol kondisi seperti itu.
Itulah sekilas pengalaman yang masih hangat dan baru beberapa hari yang lalu saya alami. Saya merasa itu bukan satu kekonyolan ketika saya memang benar-benar mencoba untuk meminjam beneran. Karena saya ingin mendapat pengalaman sesungguhnya yang bisa saya bagi dalam sebuah tulisan. Tapi ternyata efeknya tidak pernah saya duga.
Data itu dengan mudah menyebar dari satu tangan ke tangan yang lain. Dan hampir setiap hari saya mendapat sms penawaran pinjaman online yang cukup menggiurkan. Dengan persyaratan mudah, pencairan yang cepat dan jumlah yang besar. Tapi kita tidak pernah tahu, bunga  yang dibebankan sangat tinggi. Molor beberapa hari saja bunganya sudah menggunung dan mencekik leher.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H