Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Jangan Coba-coba Ajukan Pinjaman Online, Data Pribadi Jadi Taruhan

8 Mei 2019   23:33 Diperbarui: 9 Mei 2019   00:25 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu bisa transfer di nomor rekening atasan kami. 

Bisa di jamin?

kbawah-5cd301ea95760e61814da192.jpg
kbawah-5cd301ea95760e61814da192.jpg
Saya semakin yakin kalau ini orang pasti memang niat mau nipu. Dan rupanya dia masih memakai cara lama yang cukup basi dan kuno banget. Modus yang nggak beda dengan sms yang sering nyasar ke hampir semua handphone.

Dari keisengan saya melayani bualan si oknum, lama-lama saya jadi gak sabar untuk melabraknya. Ketika saya ancam mau laporkan ke OJK, dia langsung berhenti chat dan saya di blokir.

Rasanya dongkol dan jengkel banget. Hingga saya berniat melaporkan oknum itu ke pinjaman online 1234 lewat nomor pengaduan. Saya akan kirim semua bukti chatting dari awal sampai akhir. Untuk  menjadi pembelajaran. Supaya lebih hati-hati dalam memilih karyawan. Kalaupun itu bukan karyawan mereka, saya akan tanyakan kenapa data pribadi bisa dipergunakan pihak luar.

Tapi saya pribadi berpendapat bahwa system yang ada sekarang ini memang masih rawan dan rapuh. Hal seperti itu sulit untuk di berantas dan diatasi. Karena yang pegang data masih dikendalikan oleh karyawan, kemungkinan bisa berganti-ganti orangnya. Perusahaan tidak bisa mengontrol kondisi seperti itu.

Itulah sekilas pengalaman yang masih hangat dan baru beberapa hari yang lalu saya alami. Saya merasa itu bukan satu kekonyolan ketika saya memang benar-benar mencoba untuk meminjam beneran. Karena saya ingin mendapat pengalaman sesungguhnya yang bisa saya bagi dalam sebuah tulisan. Tapi ternyata efeknya tidak pernah saya duga.

Data itu dengan mudah menyebar dari satu tangan ke tangan yang lain. Dan hampir setiap hari saya mendapat sms penawaran pinjaman online yang cukup menggiurkan. Dengan persyaratan mudah, pencairan yang cepat dan jumlah yang besar. Tapi kita tidak pernah tahu, bunga  yang dibebankan sangat tinggi. Molor beberapa hari saja bunganya sudah menggunung dan mencekik leher.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Di bulan Ramadan ini, ternyata kejahatan tidak berkurang. Bahkan semakin meningkat. Oleh sebab itu, kita harus waspada. Perbanyak mencari informasi supaya tidak tertinggal, terutama kejadian yang menimpa di sekeliling kita. Ingat. Maling itu lebih pintar dari polisi. Jadi mereka punya banyak cara untuk melakukan kejahatan dan mencari keuntungan secara ilegal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun