5. Grab Ship Unloader (GSU)Â
TTL memiliki 2 unit GSU yang digunakan untuk melakukan bongkar curah kering. Pada pelayanan curah kering, TTL sebagai terminal ramah lingkungan hanya melayani komoditi food dan feed grain. GSU berkapasitas 2000 ton/ jam dan menggunakan tenaga listrik.
6. ConveyorÂ
Conveyor mempermudah kecepatan dan ketepatan pelayanan curah kering TTL. Conveyor akan membawa dan melakukan penumpukan curah kering secara otomatis dari kapal ke gudang. Setelah melalui conveyor, muatan yang dibongkar akan langsung menuju cylo atau gudang penyimpanan. Kapasitas gudang penyimpanan di lahan curah kering Terminal Teluk Lamong yaitu 120.000 ton, sedangkan cylo berkapasitas 80.000 ton sehingga kapasitas gudang penumpukan adalah 200.000 ton. Komoditi pangan yang dapat disimpan di cylo berupa butiran seperti kedelai, jagung, beras, dll. Gudang penumpukan digunakan untuk menyimpan komoditi berupa serbuk seperti soya bean meal (SBM), raw sugar, dll.
7. PLTMG Â
Pada tahun 2016, TTL mendirikan anak perusahaan pertama bernama PT Lamong Energi Indonesia (LEI) bergerak dibidang Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG). PT LEI dibangun untuk memenuhi pasokan listrik TTL. Saat ini TTL memiliki 2 mesin PLTMG dengan kapasitas masing-masing 3,3 MW dan akan diperbesar seiring dengan perkembangan bisnis TTL.Â
Program CSR TTL
TTL mempunyai beberapa program CSR yang telah dilakukan, diantaranya adalah :
1. Pemberdayaan Masyarakat pelatihan mengemudi dan pembuatan SIM A
2. Pemberdayaan Masyarakat kejar paket C