Sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib tukang-tukang bangunan, PT. Semen Gresik melakukan satu kegiatan yang dinamai Edutrain yaitu berupa pelatihan dan sertifikasi. Dengan mengambil tema “Pembekalan Dan Fasilitas Uji Kompetensi, Tukang Bangunan Umum Menggunakan Mobile Training Unit (MTU)”, acara tersebut akan dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 1 sampai 3 Juni 2016. Dengan bertempat di hotel Slamet Mojokerto – Jawa Timur, pagi ini acara tersebut resmi di buka oleh Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Propinsi Jawa Timur.
Meski sedikit terlambat dimulai dari jadwal yang sudah tertera pada undangan yaitu jam 08.00 WIB, tidak mengurangi antusias para undangan yang sebagian besar adalah tukang bangunan dari wilayah Mojokerto dan sekitarnya. Sambutan pertama datang dari wakil Semen Gresik yaitu bapak Wakhid Fahriandanu, Kasi Komunikasi Pemasaran Semen Gresik. Beliau menyampaikan bahwa tahun ini adalah tahun ke 10 Semen Gresik melakukan pelatihan tukang atau Edutrain. Di mulai sejak tahun 2007 hingga sekarang sudah menghasilkan 11.500 tukang, 5000 diantaranya sudah tersertifikasi. Sedangkan kegiatan ini juga bentuk kepedulian dari Semen Gresik terhadap tukang-tukang bangunan yang ada di daerah-daerah.
Sedangkan tahun ini merupakan tahun ke dua Semen Gresik menjalin kerja sama dengan PU. Satu bentuk sinergi kerjasama dari Semen Gresik sebagai BUMN dan PU sebagai salah satu instasi negara.
Sedangkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur, Gentur Prihantoro dalam sambutannya menjelaskan bahwa beliau sejak kecil sudah sangat mengenal nama Semen Gresik. Karena memang satu-satunya semen yang di kelola dan dimiliki oleh bangsa kita sendiri. Sehingga Semen Gresik sampai sekarang menjadi produk kebanggaan kita semua. Meskipun banyak merk yang beredar di masyarakat dan semua semen bisa dikatakan hampir sama, tapi kualitasnya jelas sangat berbeda.
Kembali ke tujuan awal bahwa untuk menghadapi MEA dan bersaing dengan negara-negara Asean, perlu di cetak tukang-tukang yang professional, cakap serta cerdas. Untuk itu perlu adanya pelatihan yang bersertifikasi. Karena pemerindah sendiri menuntut harus ada pendampingan CSR yang berpihak. Tidak hanya mencari keuntungan semata. Kalau perusahaan milik bangsa sendiri, keuntungan akan diberikan kepada pemerintah dan selanjutnya dikembalikan kepada rakyat untuk kepentingan bersama. Sedangkan untuk perusahaan swasta, keuntungan diberikan kepada pemilik perusahaan.
Beliau memberikan contoh di Negara Malaysia. Apabila terlihat ada kegiatan proyek atau tukang sedang mengerjakan pembangunan, petugas akan mencari tahu sertifikasinya. Apabila tukang tersebut tidak bisa menunjukkan kepemilikan sertifikasi, maka tidak boleh melanjutkan kegiatan pembangunannya.
Selepas acara, saya mengajak bapak Wakhid Fahriandanu, Kasi Komunikasi Pemasaran Semen Gresik atau panggilan akrabnya mas Danu berbincang ringan untuk menggali lebih jauh tujuan dari acara ini diselenggarakan. Di samping sebagai wakil dari Semen Gresik, beliau juga Ketua Penyelenggara acara Edutrain ini.
Sedangkan kegiatan ini tidak hanya berhenti pada pelatihan saja. Rencana tahun ini akan lebih diintensifkan dalam berkomunikasi baik antar anggota maupun Semen Gresik sebagai pengayom. Dengan dihubungkan melalui kartu simcard yang dibagikan secara gratis. Pihak Semen Gresik akan menjalin kerjasama dengan salah satu provider telekomunikasi. Banyak program yang akan ditawarkan, seperti arisan tukang bagi anggota yang sudah terdaftar. Selain undian berhadiah dari sak semen, bisa juga poin yang akan di transfer ke pulsa masing-masing nomor anggota. Ada juga call centre yang terhubung ke Semen Gresik untuk berkonsultasi. Namanya call centre “tukang”.