Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sepenggal Cerita yang Tersisa dari Istana Negara

9 Januari 2016   23:35 Diperbarui: 10 Januari 2016   08:28 2072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya itu sudah sering main ke rumah pak Prabowo. Dan sudah tidak ada masalah. Tapi herannya yang di bawah kok masih gontok-gontokan saja."

Begitulah salah satu bentuk keprihatinan secara pribadi yang dikeluhkan pak Jokowi menyikapi fenomena Pemilu yang belum bisa hilang sampai sekarang. Itu juga pe er dari kami para Kompasianer yang secara tidak langsung menjadi penampung uneg-uneg presiden. Untuk bisa menyampaikan informasi kepada masyarakat, meskipun lewat tulisan, secara bijak dan bermartabat. 

Saya pribadi sangat optimis melihat perkembangan yang terjadi sejak acara makan siang tersebut. Yaitu apresiasi bapak presiden terhadap Kompasianer dibuktikan dengan merealisasikan usulan dari pak Thamrin Dahlan. Untuk melibatkan Kompasianer dalam kunjungan kerja presiden ke daerah. Beberapa waktu yang lalu sudah di tunjuk mas Iskandar Zulkarnaen dan bang Gapey untuk meliput kunjungan presiden ke Kupang. Wow gak nyangka banget, bisa secepat itu responnya. 

Dan itu menjadi angin segar buat para netizen pada umumnya. Bukannya tidak mungkin kesempatan itu juga bisa datang pada kita? Atau pada saya? Saya hanya bisa mengucapkan : aamiin. 

Kalaupun saya mendapat kesempatan itu, mungkin saya lebih tertarik untuk meliput kegiatan ibu negara saja. Karena ketika mendampingi bapak presiden, pasti beliau juga mempunyai kegiatan yang tidak kalah pentingnya. Terutama yang berkaitan dengan kehidupan dan peran wanita di masing-masing wilayah di Indonesia. Sepertinya belum banyak terliput dan terekspose selama ini. Saya jadi ingat tulisan beberapa waktu yang lalu yaitu Seandainya saya menjadi ibu negara. Mudah-mudahan ibu Iriana berkenan membacanya juga.

Itulah optimisme saya sebagai Kompasianer, bahwa untuk peran netizen di masa mendatang harus bisa menjadi bagian dari kontrol pemerintahan. Baik dari sisi yang mendukung maupun yang mengkritisi. Karena mendukung belum tentu baik begitu juga yang mengkritisi belum tentu jelek. 

TERIMA KASIH KOMPASIANA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun