Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Antara Grogi & Bangga Menjadi Moderator Bu Risma

5 November 2015   22:45 Diperbarui: 11 November 2015   15:28 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 03 Nopember 2015 mungkin akan menjadi tanggal yang sangat bersejarah bagi saya. Baik secara pribadi maupun sebagai penggagas lahirnya Komunitas Konek atau Kompasianer Nekad. Yaitu kumpulan dari Kompasianer yang berasal dari Surabaya atau Jawa Timur. Masih dalam rangka memperingati hari ulang tahun Blogger Nasional tahun 2015, Konek mendapat kado yang sangat spesial. Yaitu bisa bertemu langsung dan berdialog bersama mantan Walikota Surabaya yaitu ibu Tri Rismaharini atau yang akrab di panggil bu Risma.

Sebenarnya keinginan itu sudah tercetus lama dari pikiran saya. Saya mempunyai keinginan untuk bisa mengikuti kegiatan beliau selama satu hari. Atau di beri kesempatan untuk bertemu di kantor beliau barang sejaman meliput langsung kesibukannya. Tapi yang paling saya harapkan adalah, bisa menyerap semangat dan perjuangan beliau sebagai seorang wanita yang mendapat kepercayaan memegang amanah dari rakyat.

Beberapa kali saya sampaikan keinginan itu kepada seorang teman yang dekat dengan ajudan beliau. Sudah cukup lama sih, hampir 5 bulan yang lalu. Awalnya dia tidak terlalu menanggapi dan saya sendiripun tidak yakin kalau dia akan mau menjembatani atau menjadi perantara. Tapi ternyata tidak saya sangka-sangka, sebulan yang lalu dia menantang kesiapan saya untuk mewujudkan keinginan itu. Dengan catatan saya harus mempersiapkan acaranya serapi mungkin. Tidak usah formil tapi harus oke. Saya jawab saja, SIAPA TAKUT! Konek gitu loooh hehehehe :)

Setelah melakukan beberapa kali koordinasi dan menyamakan jadwal dengan ajudan beliau, terpilihlah hari Selasa tanggal 03 Nopember 2015 bertempat di Rumah makan Ayam Bakar "Prima Rasa" jalan  A.Yani Surabaya. Hampir sebulan saya bikin woro-woro di fanpage Konek dan akun facebook saya, untuk mengundang teman-teman. Awalnya kuota ditentukan hanya untuk 15 orang. Tapi melihat antusias teman-teman baik yang anggota Konek sendiri maupun dari komunitas lain, akhirnya pihak bu Risma berkenan untuk menambah menjadi 20 orang. Tapi kenyataannya yang datang lebih dari 30 orang. 

Oh ya, saya memang sengaja mengundang juga kawan-kawan dari komunitas lain. Karena memang setiap mengadakan kegiatan, Konek selalu memberi kesempatan dari pihak luar untuk bisa membaur dan menjalin tali silaturahmi. Karena untuk Kompasianer atau Konek, tidak ada perbedaan dalam berkomunitas di dunia perbloggeran atau jurnalistik warga. Semua mempunya misi dan visi yang sama. Yaitu menyampaikan aspirasi lewat tulisan.

Kembali ke acara dengan bu Risma, ketika pada hari H nya. Semula jadwal kedatangan bu Risma adalah setengah 11, tapi akhirnya molor jadi pukul 12 karena beliau masih harus mampir untuk bertemu warga. Dan karena berkejaran dengan agenda yang padat dan tidak bisa menunggu lama, langsung saya membuka acara dengan diskusi ringan. Sebenarnya, jadi pembawa acara sudah sering saya lakukan. Meskipun bukan MC terkenal atau yang sering di undang untuk membawakan acara besar, tapi lumayan bisa ngoceh di depan umum. Tapi untuk kali ini, saya bener-bener tidak bisa menyembunyikan rasa grogi dan takut. Apalagi saya harus duduk di samping beliau. Ya Tuhan. Sampai lupa kata-kata yang sudah saya susun rapi dan detail. Eh ladalah, kertas contekannya aja jadi lupa naruhnya. Waduuuuhhh bener-bener grogi dan keringeten nih :(

Beberapa kali saya mengucapkan bismillah dan berdoa supaya grogi ini hilang. Tapi kok ya nggak hilang-hilang hehehehehe. Akhirnya untuk sedikit mencairkan suasana, saya mencoba menjadi penanya pertama. Karena dari beberapa pertanyaan teman-teman yang sudah di inbox ke saya, kebanyakan membahas hal-hal berat. Mungkin dengan saya awali mengajukan pertanyaan yang ringan, suasana tegang bisa sedikit mencair. Karena bu Risma terlihat tampak capek dan masih terbawa suasana tegang ketika bertemu warga tadi.

Saya menanyakan apa saja kegiatan bu Risma setelah tidak menjabat lagi sebagai walikota. Dan kegiatan apa yang dia kangeni ketika masih sibuk dulu. Ternyata tidak ada yang dikangeni oleh bu Risma. Karena beliau sekarang sangat menikmati saat-saat kebersamaan dengan keluarga. Meskipun tetap sibuk juga berkeliling untuk menemui warga Surabaya terutama rakyat kecil, mulai pukul setengah 6 pagi sampai 12 malam. Perasaan membela wong cilik dan ingin selalu dekat dengan mereka, tidak akan pernah hilang meskipun beliau sudah tidak menjabat sebagai walikota secara resmi. Saya begitu kagum dengan gaya bicara yang tegas dan keras. Tapi ternyata dibalik semua itu, bu Risma mempunyai perasaan yang sangat halus dan sensitif seperti kebanyakan naluri seorang wanita. 

Selanjutnya sudah antri rekan-rekan yang tidak sabar pengen mengajukan pertanyaan buat bu Risma. Dan semuanya kelas beraaaaaattttt. Tahu sendiri kan, kualitas pola pikir dan kecerdasan Kompasianer terutama Konek tidak diragukan lagi. Berbagai pertanyaan yang cerdas terlontar dari kawan-kawan Konek dan bu Risma pun menjawab dengan gamblang dan terbuka. Tapi kadang harus sedikit di rem dan sedikit di tutupi, karena terbentur kode etik. Yang pasti dialog siang itu cukup seru, terbuka dan "panas". Sepertinya waktu yang molor dari sejam menjadi setengah jam masih kurang untuk bisa dihabiskan berdiskusi bersama. Kalau ajudan beliau tidak segera mengingatkan bu Risma untuk segera geser ke agenda selanjutnya. 

Di bawah ini adalah link dari beberapa teman Kompasianer yang mengajukan pertanyaan dan sudah membuat artikel. Supaya lebih jelas apa pertanyaan dan jawabannya, silahkan di buka ya :

1. Hery Supriyanto

2. Nuzulul Arifin

3. Alan Budiman

4. Arif Khunaifi

5. D'n Ans Hoki

Untuk melihat ketika suasana berlangsung, di bawah ini adalah foto-foto yang bisa dinikmati. Jangan protes ya kalau isinya memang banyak foto saya. Karena mumpung di lapak sendiri, boleh dong masang foto-foto narsis hehehehe.

Memang sangat mengesankan momen pertemuan dengan seorang Risma pada waktu itu. Bahagia dan bangga bagi saya pribadi dan juga teman-teman yang lain tentunya. Bisa secara langsung bertemu sosok yang sudah begitu melekat di hati tidak hanya warga Surabaya. Tapi juga menjadi idola siapapun di negeri Indonesia ini. Tegar, tegas dan cerdas namun tetap keibuan. Itulah kesan saya tentang beliau.

Saya mengutip dari kalimat seorang teman yang hadir bernama Lukman yang datang dari Madura, ada beberapa statement menarik dari bu Risma yang cukup menginspirasi yaitu :

1. Jangan pernah berpikir mundur (dalam arti masih memikirkan hal-hal yang lalu), karena hanya akan membuang waktu dan membuat kita melupakan masa depan.

2. Tak perlu melayani intrik politik, karena pasti yang menjadi korban adalah rakyat. Apapun hasilnya, baik itu menang atau kalah.

3. Kalau mau membenahi sistem negara, mulailah dari dalam.

Terima kasih untuk para sahabat yang telah hadir dan turut mendukung acara ini sehingga bisa lancar dan sukses. Banyak pelajaran dan hikmah yang bisa kita petik dari pertemuan dengan bu Risma siang itu. Saya salut dan bangga terhadap kalian, sahabat Konek yang rukun, solid dan loyal. Dan sekarang kita semakin memahami bagaimana seharusnya seorang pemimpin itu, betul-betul berjuang hanya untuk rakyat dan demi rakyat. Meskipun banyak yang iri dan ingin menjatuhkan. Meskipun tidak berlimpah materi untuk memberi mahar buat partai yang mendukungnya. Semua itu bisa dibuktikan oleh seorang Risma. 

Semoga bu Risma selalu dikaruniai kesehatan dan kekuatan dalam menjaga amanah yang dititipkan oleh masyarakat Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun