Bisnis Kuliner sudah seperti jamur di musim hujan. Begitu juga di kota Surabaya, tidak terhitung banyaknya tempat kuliner yang menjanjikan kenyamanan dan kelezatan makanannya. Belum lagi aneka ragam konsep yang tujuannya untuk memberikan ciri khas yang lain dari pada yang lain.Â
Nah, kali ini KPK Surabaya mendapat tugas untuk menggerebek salah satu cafe yang berani tampil beda itu. Namanya adalah Heerlijk Gelato Cafe. Lokasinya satu gedung dengan Perpustakaan BI (eks Museum Empu Tantular) di jalan Taman Mayangkara No. 6 Surabaya. Posisinya strategis banget. Di antara 2 jalan utama kota metropolis ini yaitu jalan Raya Darmo dan Diponegoro. Pintu masuknya bisa di akses dari sisi ke dua jalan tersebut.Â
Ketika mendapat undangan dari mbak Didi Cahya - Manager Marketing Heerlijk, yang ternyata adalah sohib lama saya, terpikir untuk memanfaatkan momen tersebut untuk beberapa agenda. Karena undangan juga terbatas, akhirnya saya hanya memilih 10 sahabat Konek untuk bertugas sebagai KPK. Sekaligus mengadakan rapat kecil membicarakan Gathering Komunitas Kompasiana yang sempat tertunda beberapa kali karena sok sibuknya saya. Tetap dengan jurus ngeles, "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali".
Sebelum mencari pewe atau posisi wenak untuk kongkow tentunya, saya menyempatkan diri mengamati interior resto yang hampir semua bernuansa kuno. Tapi justru itulah yang membuat konsepnya jadi lebih istimewa. Interior sudah tertata dari mulai lobi dan sayap kanan pintu masuk perpustakaan BI di mana lokasi cafe ini berada.
Ketika hendak memasuki area cafe, pengunjung sudah di buat tersenyum oleh sebuah tulisan di papan. Meskipun kedengarannya agak kasar, tapi itulah ciri khas dari celotehan arek Suroboyo. Yang lugas dan terbuka.