Wanita paruh baya itu punya nama lengkap Ken Sarini. Dengan penuh semangat dan tanpa rasa bersalah sedikitpun, menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dari "pasukan" KPK yang siang itu sengaja "menggerebek" kediamannya di jalan Ketintang Madya 33 Surabaya.
Memangnya Ken Sarini itu koruptor ya???
Tentunya bukan laaah yaaaoowww.... KPK yang dimaksud adalah Kompasianer Penggila Kuliner wilayah Surabaya. Yang minggu lalu, tepatnya hari Sabtu 06 September 2015 telah memilih target Pawon Rizq Bunda Ken untuk dijadikan target KPK yang ke 3.
Cerita berawal ketika pada tahun 1990 bu Ken memulai usaha kulinernya dari iseng-iseng menerima pesanan kue dari beberapa rekan kantor. Waktu itu beliau masih bekerja di sebuah kantor asuransi. Semakin lama usaha itu berkembang, akhirnya awal 2015 memulai untuk membuat tumpeng gudeg. Hobi yang awalnya memang dari suka memasak untuk keluarga, berkutat di seputaran pawon (dapur dalam bahasa jawa), sekarang merambah di dunia bisnis yang sangat cemerlang dan menjanjikan.
 Harga tumpeng gudeg tersebut adalah 275 ribu rupiah, sudah lengkap dengan lauk pauk yang khas untuk gudeg. Yaitu tempe tahu telur bacem, sayur nangka, ayam opor dan yang tidak boleh ketinggalan adalah sambal goreng krecek. Itu yang membuat suatu gudeg semakin spesial. Dan rasanyapun tidak kalah dengan buatan asli dari Jogja. Saya sangat cocok dengan cita rasa gudeg buatan bunda Ken. Karena sebagai orang Madiun yang wilayahnya tidak jauh dari Jogja, lidah saya sangat menikmatinya.
Â
Pawon Rizq Bundan Ken, di jalan Ketintang Madya No. 33 Surabaya