Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bingkai Keanekaragaman Itu Adalah Kompasianival

25 November 2014   16:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:54 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak menginjakkan kaki di ibu kota pada hari Sabtu pagi tanggal 22 Nopember 2014, baru semalam saya kembali ke kota tercinta Surabaya. Totalnya 3 hari saya berada di Jakarta, sejak acara Kompasianival yang kemudian diikuti agenda-agenda yang lain. Berbagai macam cerita yang tersisa, yang pasti banyak bahagia dan senang bisa bertemu teman dan sahabat dari seluruh Indonesia. Kalau kesan saya sih cuman satu....menakjubkan. Betapa tidak. Mungkin kita semua tidak akan pernah menyangka, bahwa media keroyokan yang tampilannya kelihatan begitu sederhana dan simpel semacam KOMPASIANA, ternyata mampu merekatkan rasa persaudaraan dan kepedulian para warganya, KOMPASIANER sampai tergerak untuk menyambung silaturahmi dengan menyempatkan hadir dalam ajang KOPDAR (KOPI DARAT) pada hari Sabtu 22 Nopember 2014 di TMII – Jakarta.

[caption id="attachment_378218" align="aligncenter" width="300" caption="momen yang langka tapi sangat membahagiakan, dapat bertemu pak tjip dan bu lina (dok.pri)"][/caption]

[caption id="attachment_378219" align="aligncenter" width="300" caption="gak nyangka bertemu kompasianer jago nulis politik, ninoy karundeng dan opa jappy (dok.pri)"]

14169173031255904504
14169173031255904504
[/caption]

[caption id="attachment_378311" align="aligncenter" width="300" caption="dari sabang sampai merauke, bertemu di tmii krn kompasianival (dok.mbak nur)"]

1416957190264081912
1416957190264081912
[/caption]

Tanpa mengurangi rasa hormat pada panitia yang sudah susah payah menyiapkan acara tersebut, saya ingin sedikit memberi saran. Semoga bisa menjadi masukan yang positif, yaitu :

1.DAFTAR TAMU

Dari pengalaman kemarin, ternyata banyak para kompasianer tidak bisa saling bertemu. Padahal salah satu tujuan hadir di acara tersebut adalah bisa bertemu langsung dan berkomunikasi dengan sahabat-sahabat yang selama ini hanya bisa di ajak ngobrol di dunia maya. Oleh sebab itu saya menyarankan supaya ada buku tamu elektronik (di samping buku tamu manual di meja pendaftaran) atau tanda kehadiran lewat komputer yang bisa di akses dan  di lihat oleh semua yang hadir. Kita bisa cek siapa saja kompasianer yang sudah hadir. Karena lokasi acara yang sangat luas, jadi kalau memang ingin bertemu muka bisa melihat kontak nomor telpon yang juga tercantum dalam buku tamu elektronik tersebut.

2.BOOTH UNTUK PARA KOMPASIANER

Banyak komunitas yang ada di Kompasiana. Biasanya mereka membuat gang yang punya visi, misi, sampai daerah yang sama. Salah satu kesulitan kita kemarin dalam berbaur dengan komunitas yang lain adalah posisi yang sedikit berjauhan. Padahal kadang meskipun kita beda komunitas tapi sering berkomunikasi juga dan menjadi akrab. Jadi usul saya, booth-booth komunitas dari para kompasianer tersebut diletakkan saling berdekatan. Seperti booth KPK dan fiksiana bisa berjejer. Tapi yang booth Ladiesiana dan beberapa komunitas kompasianer yang lain seperti Desa Rangkat sangat jauh (berada di luar gedung). Akan lebih baik lagi tentunya kalau booth para Kompasianer bisa bersebelahan dengan booth admin Kompasiana.

3.RAMAH TAMAH ANTARA PENGASUH KOMPASIANA & KOMPASIANER

Sayang banget event kemarin tidak ada acara ramah tamah atau dialog antara pengasuh Kompasiana dan Kompasianer. Padahal itu justru akan lebih mengakrabkan dan menghangatkan hubungan selanjutnya. Saya yakin, banyak hal yang bisa di sampaikan, didiskusikan bahkan masukan dari kedua belah pihak. Apalagi kalo diakhiri dengan foto bersama. Pasti seru dan heboh.

4.KOSTUM TERHEBOH, TERUNIK, TERFAVOURITE, TER... TER... TER...

Meskipun sudah disarankan untuk memakai dresscode warna merah putih, ternyata justru lebih banyak yang tidak memakainya. Sebenarnya memang tidak masalah. Tapi alangkah indahnya kalau semua bisa menggunakan kostum yang identik dengan bendera kita tercinta itu, sehingga akan makin terasa ke-bhineka-tunggal-ika-nya. Tahun depan, untuk membuat pengunjung mau dan tertarik menggunakan dresscode yang ditetapkan panitia maka akan diadakan pemilihan pengunjung dengan kriteria yang unik dan menarik. Tentunya ada hadianya dong. Saya yakin pasti banyak sponsor yang mau mendukung memberi hadiah untuk kegiatan ini. Tapi saya ingin sarankan, dresscode untik seterusnya tidak usah di ubah. Lebih baik tetap MERAH PUTIH saja. Karena lebih mudah dan semua orang pasti punya. Kita juga bisa mempersiapkan jauh-jauh hari.

5.PANGGUNG SATU SAJA

Ini adalah pestanya para Kompasianer. Saatnya bertemu, bersilaturahmi, ngobrol, bercanda, berbagi kebahagiaan dan bersenang-senang. Rasanya tidak usah membahas yang terlalu berat dulu. Apalagi pesta demokrasi baru usai, dimana dunia kompasiana sendiri begitu hiruk pikuk dengan tulisan yang membahas politik, pilpres sampai langkah-langkah kebijakan pemerintahan baru yang dinilai kontroversial. Talkshow, seminar atau bedah buku dan semacamnya, bolehlah 1-2 kali saja. Selebihnya adalah acara yang serius tapi santai. Apalagi saya melihat para sponsor begitu banyak dan antusias juga dengan acara tersebut. Beri kesempatan mereka untuk berinteraksi dengan para kompasianer. Bermain game, berbagi hadiah, memperkenalkan produk dan tanya jawab dengan konsumen (dalam hal ini para kompasianer). Saya melihat kemarin konsentrasi pengunjung sering terpecah. Di satu sisi ingin melihat dialog dengan tokoh yang merupakan orang-orang terkenal di pemerintahan sekarang, tapi di satu sisi juga ingin datang ke acara nangkring bersama sponsor karena sudah jauh-jauh hari daftar sebagai peserta.

Saran saya cukup 5 saja. Harapan itu cukup sederhana, tapi nilai yang terkandung cukup dalam (menurut saya lo).

[caption id="attachment_378220" align="aligncenter" width="300" caption="sponsor membanjiri hadiah dan doorprize buat para kompasianer (dok.pri)"]

1416917432984463089
1416917432984463089
[/caption]

[caption id="attachment_378221" align="aligncenter" width="300" caption="mejeng di televisi meski cuman sebentar (dok.pri)"]

14169175551961420358
14169175551961420358
[/caption]

Terlepas dari kekurangan dan kelemahan acara Kompasianival 2014 kemarin, saya tetap bisa merasakan banyak kelebihan yang meninggalkan kesan mendalam. Saya juga yakin teman-teman pasti merasakan juga, dimana kita merasakan tidak ada sekat dan perbedaan. Baik dari suku, bahasa, agama, warna kulit, model pakaian, merk sepatu, semua menyatu dan berbaur. Tanpa melihat satus sosial, memandang jabatan apalagi memilih-milih dari kalangan tertentu. Suasana begitu hangat dan akrab. Malah kebanyakan sudah merasa SKSD, Sok Kenal Sok Dekat. Bagaimana tidak, kita sudah demikian solid dan intens bergaul di negara maya yang bernama Kompasiana. Apalagi banyak juga yang memperluas komunikasi melalui fesbuk, twitter, WA, SMS dan telpon.

Terakhir.... Tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas apresiasinya untuk memilih tulisan saya “TAK PERLU MAHAL UNTUK BISA BERBAGI DENGAN SESAMA” menjadi juara 3 dalam lomba ‘BLOG MOVEMENT AKSI UNTUK INDONESIA”. Semoga saya lebih bersemangat lagi tidak hanya dalam menulis dan berbagi pengalaman di Kompasiana ini, tapi juga melakukan sesuatu yang berguna untuk Indonesia terutama untuk sesama.

[caption id="attachment_378312" align="aligncenter" width="300" caption="(dok.mas rahab)"]

1416957928206437007
1416957928206437007
[/caption]

14168826911477849984
14168826911477849984


Terima kasih KOMPASIANA. Kamu menjadi pemersatu di dunia maya tapi perekat di dunia nyata... Dan bingkai keanekaragaman itu adalah KOMPASIANIVAL.

Sampai bertemu di Kompasianival tahun depan... Salam hangat...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun