Waktu 30 menit dipagi hari sebenarnya kurang maksimal untuk mengajarkan Al-Qur'an kepada siswa siswi yang begitu banyak, karena belajar membaca Alquran itu perlu waktu yang lama,
Namun saya punya satu tujuan yang mungkin kebanyakan orang kurang percaya dengan cara yang saya terapkan ini, yaitu: membuat satu halaqoh dimana dalam halaqoh tersebut saya membersamai para siswa SD untuk membaca Alquran 10 hingga 20 ayat secara bersama-sama.
Lalu apa tujuannya saya melakukan hal tersebut?
Tujuan saya adalah menghadirkan Cahaya Al-Qur'an (NURUL QUR'AN) kedalam majlis kami, agar kami semua mendapatkan penerang jiwa dari Ayat-ayat Al-Qur'an yang kami baca secara berjamaah itu, karena saya sangat yaqin bahwa ketika ada satu majlis yang berisi diskusi ilmu dan pembacaan Al-Qur'an, maka ALLAH akan menurunkan cahaya Al-Qur'an didalamnya.
Lalu apa harapan saya dari hal diatas?
Satu hal penting yang saya harapkan adalah: FUTUHU QULUBIT TALAMIDZI BINURIL QUR'AN
Yaitu: Terbukanya hati semua murid dengan cahaya Al-Qur'an.
Mungkin saat belajar, daya tangkap mereka tak ada yang sama,
Ada yang langsung menangkap dan faham dengan pelajaran yang mereka terima, ada pula yang tak bisa langsung menangkap pelajaran padahal sudah berulang kali dijelaskan, itu semua merupakan hal yang sangat lumrah karena memang IQ seseorang itu berbeda-beda.
Namun bagi seorang guru harus bisa menerima secara lapang dada terhadap perbedaan semua siswanya.
Karena tugas guru adalah membersamai anak didiknya untuk senantiasa semangat belajar walau lambat sekalipun.
Upaya menghadirkan Cahaya Al-Qur'an dengan cara membiasakan baca Alquran merupakan satu cara agar semua anak didik mendapatkan FUTUHUL QOLBI, yaitu terbuka hatinya, mungkin hari ini susah di tuntun untuk belajar,
Namun dengan terbukanya hari tersebut setidaknya kelak dikemudian hari mereka akan ingat dengan semua ilmu yang telah mereka terima dari para gurunya baik saat mereka duduk di bangku sekolah ataupun di pondok pesantren.
Sehingga banyak sekali anak yang tidak berprestasi waktu di sekolah dulu, namun ketika dewasa ia menjadi orang yang bermanfaat bagi dirinya dan bahkan kepad orang lain
Itulah hakikat FUTUHUL QOLBI BINURIL QUR'ANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H