Mohon tunggu...
Mbahkung
Mbahkung Mohon Tunggu... profesional -

Ketika diam adalah hal terbaik yg harus kau lakukan, lakukanlah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hatiku Terbawa dalam Tas Ranselmu

28 Maret 2013   16:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:04 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Seiring lenyapnya bayangmu ke dalam lorong menuju pesawat itu, aku tahu ada yang hilang dari dalam diriku. Rasa dan kebersamaan yang telah kita jalani beberapa saat yang lalu, dan diskusi panjang tentang impian-impian kita bersama, membuatku semakin yakin ada yang kaubawa bersama kepergianmu.

Hidup ini begitu indah, takkan mungkin kita sia-siakan waktu lebih lama lagi untuk hal yang tak perlu. Aku tahu kau telah memulai sesuatu yang selama ini kau anggap tabu. Aku tahu kau telah mengalahkan dirimu sendiri untuk membuka pintu bagi kita. Seiring berjalannya waktu, akan tiba giliranku melewati jalan itu untuk menemuimu pada titik simpul itu.

Jalan itu sempit, jalan menuju tempat itu licin dan terjal. Hanya orang-orang berani yang mampu melewatinya. Meski masih ada sedikit keraguan tentang semua itu, sedikit demi sedikit aku tetap berusaha menepisnya.

Kini... tak ada lagi hujan badai seperti yang dulu. Tak ada lagi angin kencang yang memporak-porandakan semua itu. Namun semilir angin yang kauhembuskan di depan wajahku, telah membawa hanyut tonggak kokoh tiang-tiang yang menopang rumahku. Kini saatnya kusematkan kembali bunga cinta yang pernah kuambil dari hatimu dulu.

Lupakan hujan badai itu dan tinggallah dalam rumah cinta yang akan kita bangun bersama nanti. Seiring lenyapnya bayangmu di lorong menuju pesawat itu, aku tahu ada yang terbawa masuk dalam tas ranselmu: hatiku!

NB: Kenangan indah seorang sahabat setelah bertemu dan mengikat janji bersama orang yang dicintainya. Semoga abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun