Mohon tunggu...
Imam Suroso
Imam Suroso Mohon Tunggu... Editor - Penulis Rasa

Pernah menjadi orang naif dan masih saja

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rapat DPR

23 Oktober 2023   07:08 Diperbarui: 23 Oktober 2023   07:18 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Adpim Pemprov Kaltim

Rapat sejatinya merupakan salah satu cara untuk mencari dan menemukan solusi. Namun, kalau anggaran program, misalnya saja program pengentasan kemiskinan justru separuhnya habis digunakan untuk rapat, maka rapat menjadi antitesisnya. Ia menjadi sebuah permasalahan yang harus dicari pemecahannya.

Sesungguhnya rapat tidak melulu harus dilakukan di gedung luas berpendingin ruangan, kursi-kursi empuk yang melenakan mata, dengan makanan dan minuman yang berpotensi mengarahkan jarum timbangan ke arah kanan. 

Rapat juga tidak harus dilakukan dalam suasana yang formal dan kaku, asalkan informasi tersampaikan, masalah bisa teridentifikasi dan terurai, ada keputusan yang dihasilkan, ada aksi yang harus dijalankan. 

Rapat yang tidak menghasilkan output apa pun merupakan suatu keadaan yang parah. Namun, lebih parah lagi ketika yang dibutuhkan adalah aksi, tetapi yang dijalankan justru rapat, tidak nyambung sama sekali.

Hari ini, Rabu 18 Oktober 2023, Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, melakukan kunjungan ke pembangunan Jembatan Pulau Balang dan dilanjutkan ke bakal lokasi bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Kunjungan ini dilakukan selain untuk melihat perkembangan pembangunan kedua objek tersebut, juga untuk melihat kesiapan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan bandara VVIP di IKN oleh Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat.

Setelah merasa cukup melakukan peninjauan, Pj Gubernur rupanya merasa perlu melakukan koordinasi. Lalu di mana tempat yang pas untuk melakukan rapat atau koordinasi ini sementara tidak ada satu pun ruangan atau gedung? Yang ada hanyalah sebuah tenda darurat dari kayu bertutup terpal berukuran kira-kira 2 x 4,5 meter. Sebuah meja panjang dari kayu beralaskan taplak plastik sederhana dan beberapa kursi bakso tampak terlihat di dalamnya. Tenda ini berada di bawah satu-satunya pohon yang belum ditebang di area yang nantinya akan dibangun terminal penumpang dan konon, adalah pohon keramat.

Tetapi tidak ada tempat lain yang lebih pas selain tenda sederhana tersebut. Selain itu ada juga keunggulannya. Rimbunnya daun pohon ini memberi keteduhan pada tenda kayu ini ketika tidak ada pohon lain yang berdiri di sekitarnya. 

Mengingatkan saya pada cover album dari grup band U2 yang memenangkan Grammy Award sebagai Album Terbaik tahun 1988, The Joshua Tree. Hanya saja pohon di bakal lokasi bandara ini lebih besar dan rimbun daunnya. Di sanalah Pj Gubernur mengajak Pangdam, Danrem, Pj Bupati dan Forkopimda PPU berdiskusi lebih lanjut.

"Saya senang menggelar rapat-rapat kecil ketika kunjungan kerja seperti ini," kata Pj Gubernur. Dengan rapat, hal-hal dan segala permasalahan maupun potensi permasalahan yang ditemui di lapangan bisa langsung diidentifikasi dan ditindaklanjuti.

Koordinasi memang bisa dilakukan di mana saja. Manusia adalah makhluk yang diberi kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya agar mampu bertahan atau mencapai tujuan. Asalkan dilakukan dengan kesungguhan dan diawali dengan niat baik, Tuhan niscaya akan memberikan kemudahan walaupun mungkin kadarnya berbeda-beda untuk setiap permasalahan.

Dan di tenda sederhana itulah dilakukan rapat DPR (Di bawah Pohon Rindang), antara Pj Gubernur, Pangdam VI Mulawarman, Danrem 091/ASN, Pj Bupati beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Penajam Paser Utara, dan perwakilan dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kalimantan Timur. Diskusi dan koordinasi dilakukan dalam suasana informal, tetapi tidak berarti melantur tanpa tujuan.

Semangat untuk menjalankan tugas dan merespons masalah dengan cepat lebih penting daripada mewahnya tempat. Terlepas dari tempat dan suasana, intinya adalah komunikasi dan tindakan yang harus menjadi fokus utama. Waktunya untuk melakukan aksi, bukan rapat lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun