Mbah Har
Kembali ke langkah besar...
Di kalimat ini aku akan menuliskannya dengan menutup mata. Seperti halnya ketika aku tidur, aku melakukannya seperti aku ingin bermimpi.
Dream atau mimpi..dalam sebuah lukisan putih. Aku hanya lihat kanvas putih tidak berpola. Tidak ada keheranan yang tercipta dan tergores. Dan penapun belum berbicara tentang syair lagu kehidupan.
Sejenak aku bayangkan dalam mimpi. Sejenak aku tatap tajam selembar kanvas tersebut di lantai dinding. Diantara tergeletak cat dan kuas menunggu tangan kanan atau tangan kiri menggoreskannya -- still putih.
Sesaat aku masih belum bergeming. Aku sekali lagi ingin melukiskannya dengan tinta damai.
Menit berikutnya belum ada inisiatif aku sentuh penanya. Belum ada gambaran ataupun inspirasi, apa yang akan aku gambar dan seterusnya serta seterusnya -- still putih.
Aku bingung untuk memulai, sendiri ternyata aku tak bisa. Sendiri aku tak bahagia. Dan sendiri ternyata aku tak seimbang. Aku butuh sentuhan angin untuk mengepakkan sayapku.
Hujan, turunlah!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H