Mohon tunggu...
WAHYU AW
WAHYU AW Mohon Tunggu... Sales - KARYAWAN SWASTA

TRAVELING DAN MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dear My Son... Pergilah Dan Untuk Selamanya

17 Desember 2023   09:59 Diperbarui: 17 Desember 2023   10:03 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka dari itu, saat subuh berkumandang ambil langkah seribu. Biarpun matahari belum Nampak, mulailah menapaki setapak berbatu dengan mata hati.

Sekali lagi tinggalkan Papa, Papa sudah tahu jalan pulang. Hanya saja sebagai pembeda, Papa tidak akan pernah tahu lagi masihkah pintu itu dapat dibuka. Masih kah dapat dibuka setelah kunci pernah terpatahkan. Hanya Dia yang Maha tahu dengan rencana indahNya...

"Papa menangis!"

Tidak...Papa tidak menangis My Son. Papa tidak pernah sakit, maka Papa tidaklah menangis. Papa hanya ingin sekedar menyaksikan...sekedar memastikan kau telah memulai langkah dan meninggalkan kabut ijen. Karena impianmu ada di "JAKARTA" DAN "JEMPUTLAH"... sedangkan sekali lagi rumah Papa adalah di sini...menunggu datangnya Pagi.

"PERGILAH (SEKARANG DAN UNTUK SELAMANYA)"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun