"Tepat, hanya saja langkahmu belum teratur!"
Hanya itu yang dikatakan si empu pada kali berikutnya aku datang mendatanginya. Dan seperti biasa, dia menyuruhku pulang kembali sebelum hari petang dan menjadi gelap.
Aku beranikan untuk bertanya sebelum langkah terakhir meninggalkan halaman berpagar bamboo beranyam tangan "Kyai/orang pinter?"
Dan waktu itu pula ada yang lain dari sikapnya, si empu tidak memaksakan aku lagi untuk menghabiskan sepiring pohongnya, tetapi dia menyodorkan sebungkus keresek hitam untuk aku bawa dan habiskan...dikemudian!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H