Misalnya plastik bekas wadah kopi dijadikan tas. Nampaknya bagus akan tetapi harga jualnya tidak kompetitif, karena dibutuhkan wadah bekas kopi yang masih bagus. Maka tidak bisa dilakukan secara jangka panjang oleh masyarakat.
Yang dibutuhkan adalah pengolahan limbah plastik heterogen, yang bagaimanapun kondisi limbah plastik tersebut, tetap bisa digunakan atau didaur ulang. Hal itu hanya bisa dilakukan jika masyarakat menguasai teknologi pengolahan limbah plastik.
Secara sederhana siklusnya harusnya seperti ini. Plastik sekali pakai limbah plastik biji plastik alat plastik lain.
Kalau ini bisa dilakukan maka plastik-plastik yang sudah beredar tidak akan berakhir di tempat sampah. Akan tetapi akan menjadi benda lain yang bisa digunakan.
Tapi siklus seperti itu kan tidak mengurangi jumlah plastik? betul, sebab yang akan kita kurangi bukan jumlah plastiknya akan tetapi limbah plastiknya. Kalau ingin mengurangi jumlah plastik langkah yang tepat adalah dengan menutup pabriknya.
Untuk menguasi teknologi pengolahan plastik yang kita butuhkan adalah SMK atau perguruan tinggi jurusan teknologi plastik. Dengan fokus kurikulum menggunakan limbah plastik. Insya Allah jumlah limbah plastik akan berkurang secara drastis sebab berubah menjadi benda baru yang bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H