Mohon tunggu...
Khoirudin
Khoirudin Mohon Tunggu... Penjahit - Orang biasa

Hanya orang biasa, tidak lebih dan tidak kurang

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Meski Jarang Dipakai, Penipuan via SMS Perlu Diwaspadai

8 Mei 2019   21:39 Diperbarui: 8 Mei 2019   22:20 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Langkah pengaduan / ss dari cermati.com

Sejak whatsapp booming, sms mulai jarang digunakan. Hanya pengguna setia, khususnya generasi tua yang masih setia menggunakan sms. Misalnya ayah dan ibu saya. Beliau berdua masih setia dengan hape jadul, yang hanya bisa digunakan untuk telpon  dan sms. Ketika ditawari smartphone yang lebih canggih, mereka menolak sebab mengalami kesulitan ketika menggunakan.

Celah inilah yang nampaknya masih dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan yang menggunakan sms sebagai media awal modus operandinya. Seseorang yang gagap teknologi akan cenderung menganggap sms yang diterimanya sebagai sebuah kebenaran.

Beberapa sms penipuan yang pernah masuk ke HP saya antara lain sebagai berikut :

Untuk mengantisipasi sms penipuan tersebut, bisa dilakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Periksa nomor pengirim

Nomor perusahaan yang resmi biasanya terdiri dari nomor pendek 3-6 digit angka. Jika pengirimnya dari operator seluler maka akan langsung muncul nama operatornya, misalnya INDOSAT atau TELKOMSEL.

Jika nomor pengirim terdiri dari nomor biasa, yang terdiri dari 10 sampai 12 digit angka, dapat dipastikan bahwa itu adalah sms penipuan.

  • Jangan ditelpon balik

Jangan pernah menelpon balik nomor yang mengirim sms penipuan ke hp kita. Orang yang mengirim sms penipuan sudah menyiapkan kalimat-kalimat hipnotis yang membuat kita blank dan mengikuti instruksi yang diberikan.

Biasanya instruksi berupa pertanyaan nomor rekening, lalu disuruh ke atm terdekat, kita disuruh mengikuti instruksi dan tahu-tahu saldo di rekening kita sudah bobol.

modus operandi / ss dari liputan6.com
modus operandi / ss dari liputan6.com
  • Tunjukan pada orang lain

Jika kita masih ragu, apakah sms yang kita terima tersebut asli atau penipuan. Kita bisa menunjukan sms kita pada orang lain. Khususnya orang yang memiliki wawasan agak luas.

Orang lain cenderung tidak ikut terbawa emosi dengan kalimat hadiah yang ada pada sms penipuan tersebut. Sehingga bisa menimbang dengan cermat dan memberi masukan dengan lebih berimbang.

  • Terima saran dan nasehat dari orang lain

Jika orang yang kita beri tahu tentang sms penipuan tersebut memberi saran. Terimalah saran tersebut. Sebab saran itu berasal dari pikiran yang masih jernih dan tidak terbawa suasana gembira karena mendapat info dapat hadiah.

  • Laporkan ke pihak berwenang

Langkah terakhir jika kita sudah geregetan dengan sms penipuan yang masuk, laporkan sms tersebut ke pihak berwenang melalui pengaduan ke OJK di nomor 1-500-655

Langkah pengaduan / ss dari cermati.com
Langkah pengaduan / ss dari cermati.com

Semoga di bulan suci Ramadlan ini kita senantiasa dilindugi oleh Allah SWT dari berbagai tindak kejahatan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun