Mohon tunggu...
Khoirudin
Khoirudin Mohon Tunggu... Penjahit - Orang biasa

Hanya orang biasa, tidak lebih dan tidak kurang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hati-hati dengan Sniper Gelap Saat Demo 4 November

2 November 2016   04:55 Diperbarui: 2 November 2016   05:08 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengar-dengar dari media, baik medsos, media cetak, media elektronik, bahwa pada hari Jumat tanggal 4 Nopember 2016 akan diadakan demo Ahok tahap 2, yang tentunya direncanakan lebih besar dan lebih ramai dari demo Ahok tahap 1. Demo akan dilaksanakan sesudah shalat Jum’at dengan berjalan kaki dari masjid Istiqlal ke Istana Negara.

Itu bukan demo Ahok bro, itu demo bela Islam. ya dech.. manut saja, apapun namanya silahkan, suka-suka yang mbuat demo saja. Mereka yang mbuat, mereka juga yang memberi nama, kan klop.

Sebagai warga negara yang baik, aku sich ndak masalah kalau ada yang berdemo, asal jangan anarkis, jangan merusak fasilitas umum, jangan membuat macet, jangan merusak taman, jangan membuang sampah sembarangan, jangan melempari petugas dengan batu, dan jangan-jangan yang lain. Pokoknya kalau demo yang adem, yang tertib, dan yang “santun”. Demo mahasiswa di Korea yang pernah masuk berita karena ada tim pemungut sampahnya bisa dijadikan contoh. Apa? Niru korea? Korea kan negara kafir. Menyerupai orang kafir itu sama saja dengan kafir tau?? Kaburrr…

Pemerintah juga nampaknya serius menangani demo ini. Buktinya presiden Jokowi “dolan” ke Hambalang, “njagong” sama pak Prabowo. Naik kuda bareng, makan nasi goreng bareng, ngobrol banyak hal tentang bangsa dan negara tercinta. Tentunya tidak terlupakan untuk ngobrol mengenai demo tanggal 4 November yang akan datang. Endingnya pak Prabowo menghimbau, kalau demo yang adem-adem saja, jangan ini itu.

Para ulama juga sudah diundang ke istana. Tentunya mereka juga ngobrol dengan Presiden mengenai demo yang akan terjadi. Karena ndak nyambung kalau mereka diundang untuk membahas kenaikan harga sembako. Setelah acara ngobrol-ngobrol selesai ada konferensi pers yang intinya, kalau demo yang damai ya, jangan diniatkan untuk menentang pemerintah, sebab yang mau ditentang apanya, wong pemerintah juga ndak mengintervensi kasus Ahok.

Pak polisi dan pak TNI juga sudah menyiapkan diri dengan baik. Konon akan ada ribuan poisi dan TNI yang akan mengamankan demo ini.

Oh ya, pak Polisi, saya mau titip pesan nich, tolong pasang CCTV mobile yang banyak ya pak. Jadi nanti kalau misalnya ada kerusuhan atau semacamnya, langsung ketahuan siapa profokatornya.

Aku sich yakin pak polisi ndak akan menembak para demonstran, sebab kalau ada yang tertembak, apalagi sampai mati, buntutnya bisa panjang pak. Lebih panjang dari jalur pantura. Bisa-bisa muncul demo jilid 3 yang lebih besar lagi. Tentu saja tuntutannya akan berubah, bukan adili Ahok, tapi turunkan Jokowi.

Satu lagi pak polisi, awasi gedung-gedung sekitar tempat demo. Jangan sampai ada ISIS atau semacamnya menempatkan snipper di sana. Mereka kan punya senjata. Meskipun bajakan tapi tetap saja bisa melukai bahkan membunuh orang. Kalau sampai Bapak kecolongan dan mereka menembak demonstan, nanti Bapak lo yang disalahkan.

Salam damai Indonesiaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun