Mohon tunggu...
Satya Servi Yunianto
Satya Servi Yunianto Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

Berita politik, hukum, ekonomi Dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Lebih Demokratis Dipilih DPRD daripada Musuh Kotak kosong

1 Januari 2025   15:02 Diperbarui: 1 Januari 2025   15:12 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Apakah kita lupa, akibat pilkada langsung banyak kabupaten kota yang "terbakar" karena tak puas dengan hasilnya. Berapa trilyun aset negeri yang hancur sia-sia karena "gengsi" kita untuk menjalankan pilkada langsung.

Besarnya pilkada langsung juga terlihat dari biaya yang harus dikeluarkan negara. Di saat APBN kita "yang lagi tidak sehat" kita masih terus "menghidupi" lembaga bentukan negara sebagai implikasi dari pilkada langsung. Lembaga seperti KPU, Bawaslu dan DKPP harus "dihidupi" tiap tahun melalui APBN, meski pekerjaan mereka sebenarnya hanya "temporer" saja. Belum lagi "sumbangsih" pemda yang harus "setor" biaya untuk menyukseskan agenda ini. 

Semua anggaran dan "keretaka warga" ini bisa kita hilangkan dengan pilkada lewat DPRD. Hanya perlu sedikit perubahan regulasi, agar pilkada oleh DPRD lebih berkualitas dari pilkada model "tempo dulu". Bisa juga beberapa agenda pilkada langsung tetap disajikan dalam pilihan dewan. Debat publik calon kepala daerah atau pemaparan visi misi dilakukan terbuka lewat media lokal atau media lainnya. 

Jika atas nama demokrasi dan kita berkoar pilkada oleh DPRD memasung hak rakyat, bagaimana kalau rakyat hanya disuguhkan satu calon kepala daerah saja? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun