Mohon tunggu...
Sam Trader
Sam Trader Mohon Tunggu... profesional -

Lahir dan besar di surabaya. Tinggal di Surabaya. Bonek Asli

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

FB Messenger

25 Oktober 2016   23:00 Diperbarui: 26 Oktober 2016   18:08 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo dari www.iconarchieve.com

"Lalu," ketiknya, "saat aku merasa puas, dan memutuskan untuk pulang, bencana datang. Papi dan suamiku muncul dan marah-marah, hingga kuputuskan untuk membuka penyamaranku. Kubuka cadarku, lalu hampiri mereka. Suamiku kalap, menamparku, dan langsung menceraikanku saat itu juga."

Aku ternganga.

Gerimis berubah jadi hujan. Butiran air menampar apa saja dibawah.

"Bagaimana bisa mereka menebakmu ada di sana? Aku sekalipun tak pernah sebut tujuanmu."
"Gara-gara YMmu, ketika kau sebutkan namamu, saudara kembarku langsung teringat dia."
"Kok bisa?"
"Namamu dan namanya sama. Sam."

Hujan turun melebat, sungai meluap, mencipta banjir, menyapu segala, tapi tak mampu menyapu namamu.
Dua musim gerimis berlalu, aku bergeming menunggu inboxmu.

                                   =====

Surabaya, 251016

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun