Baru saja saya nikmati siang di ‘Smoking Area' sembari nyari bahan tuk ramein wall RTC, eh terdengar suara TV melantunkan tembang pangkur ‘Mingkar Mingkuring Angkoro'. Tembang satra Jawa yang tertulis di kitab Wedhatama, karya Mangkunegara IV.Â
Karena tertarik mendengar tembang yang pernah dinyanyikan Alm. Gombloh dalam lagu ‘Hong Wilaheng', sayapun menonton drama TransTV yang dinamai ‘Bioskop Siang' entah apa judul lakonnya.
Namun alih alih menikmati tayangan ini, saya merasa ‘tersakiti' ketika melihat di tayangan tersebut, tembang yang berisi petuah luhur tentang menjaga perilaku hidup, diselewengkan jadi mantra dukun penunggu pohon keramat.
Terlihat Tim Kreatif Trans TV tidak tahu arti tembang ini, hingga main comot saja. Menyedihkan melihat media tv raksasa ini bisa meloloskan tayangan yang melecehkan budaya Sastra Jawa. Bioskop Siang edidi 27 Des 2015.
Padahal tinggal googling aja, ketemu lho..mantra yang sering dipakai para dukun, bukan tembang ini.
Mari nikmati sebait Tembang Pangkur dan artinya :
Â
"Mingkar-mingkuring angkara,Â
akarana karenan mardi siwi,Â
sinawung resmining kidung,Â
sinuba sinukarta,Â
mrih kretarta pakartining ilmu luhung,
kang tumrap ing tanah Jawa,Â
agama ageming aji."
Â
Artinya :
menghindari sifat jahat,Â
sebab senang membimbing anak,Â
dirangkum ke dalam sebuah kidung,Â
dihormati dan dimuliakan,Â
supaya tercapai maksud dari ilmu luhur,Â
bagi tanah jawa,Â
agama adalah busana berhargaberharga
Â
Copas arti Tembang dari : http://kanktono.blogspot.com/2009/10/terjemahan-serat-wedhatama-pangkur-1-2.html?m=1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H