Jika sudah begini siapa yang bertanggung jawab? benarkah mereka-mereka yang 'bertugas' menggelembungkan suara bermain sendiri atau ada aktor intelektual di belakang. Yang memerintah. Mengkomando demi satu kepentingan?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!