Mohon tunggu...
Gema Sasmita
Gema Sasmita Mohon Tunggu... Penulis - Aktivis, Pengamat

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Perkembangan AI Global: Bagaimana pemerintah Indonesia Dapat Mempersiapkan Diri?

9 November 2023   19:32 Diperbarui: 9 November 2023   20:22 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak AI di Indonesia diperkirakan akan sangat besar, baik secara positif maupun negatif. Secara positif, AI dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan inovasi di berbagai sektor ekonomi, termasuk manufaktur, pertanian, keuangan, kesehatan, dan transportasi. AI juga dapat membantu memecahkan masalah-masalah kompleks yang dihadapi oleh Indonesia, seperti kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim.

Berdasarkan penelitian McKinsey Global Institute, AI dapat meningkatkan PDB Indonesia sebesar 1,1% hingga 1,3% per tahun pada tahun 2030. Penelitian ini juga memperkirakan bahwa AI dapat menciptakan 9 juta hingga 14 juta lapangan kerja baru di Indonesia pada tahun yang sama.

Perkembangan AI Global

Kecerdasan buatan (AI) merupakan salah satu teknologi yang paling pesat perkembangannya dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan dari McKinsey Global Institute, investasi global dalam AI diperkirakan akan mencapai $15,7 triliun pada tahun 2030.

Pengembangan AI global ditandai dengan berbagai kemajuan di berbagai bidang, seperti:

  • Kecerdasan buatan yang dapat belajar dan beradaptasi secara mandiri. Hal ini memungkinkan AI untuk melakukan tugas-tugas yang sebelumnya dianggap hanya dapat dilakukan oleh manusia.
  • Kecerdasan buatan yang dapat bekerja sama dengan manusia. Hal ini memungkinkan AI untuk menjadi lebih produktif dan efisien.
  • Kecerdasan buatan yang dapat mengakses dan memproses informasi dari berbagai sumber. Hal ini memungkinkan AI untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan akurat.

Perkembangan AI di Indonesia

Indonesia juga turut merasakan perkembangan AI yang pesat. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 202,6 juta orang. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pengguna internet terbesar keempat di dunia.

Pengembangan AI di Indonesia ditandai dengan berbagai kemajuan di berbagai bidang, seperti:

  • Kecerdasan buatan yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini terlihat dari penggunaan AI dalam berbagai bidang, seperti manufaktur, pertanian, dan logistik.Seperti di Autonomous guided vehicles (AGVs) ada Amazon Robotics, Kuka Robotics, Toyota Material Handling. Di Robotic process automation (RPA) ada UiPath, Automation Anywhere, Blue Prism dsb.
  • Kecerdasan buatan yang digunakan untuk meningkatkan pelayanan publik. Hal ini terlihat dari penggunaan AI dalam berbagai layanan publik, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Di bidang Pelayanan kesehatan ada IBM Watson Health, Google Health, Microsoft Azure for Healthcare. Di pendidikan ada Duolingo, Khan Academy, Udacity
  • Kecerdasan buatan yang digunakan untuk meningkatkan kreativitas. Hal ini terlihat dari penggunaan AI dalam berbagai bidang seni dan hiburan seperti DeepDream, DALL-E 2, StyleGAN. Di sekotor hubura ada LaMDA, GPT-4, BARD, dsb

Kerentanan Cyber

Perkembangan AI juga membawa tantangan baru, salah satunya adalah kerentanan cyber. AI memiliki potensi untuk menjadi target serangan cyber, karena dapat digunakan untuk menyebarkan malware, peretasan, dan serangan siber lainnya.

Menurut laporan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap serangan cyber. Pada tahun 2022, Indonesia mengalami lebih dari 20 juta serangan cyber.

Saran untuk Pemerintah Indonesia

Untuk mempersiapkan perkembangan AI yang kian pesat dan tantangan cybersecurity, pemerintah Indonesia perlu melakukan berbagai upaya, antara lain:

  • Meningkatkan literasi digital. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya cyber dan cara melindungi diri dari serangan cyber.
  • Memperkuat keamanan siber. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan investasi dalam keamanan siber dan memperkuat regulasi keamanan siber.
  • Mengembangkan kerja sama internasional. Hal ini penting untuk berbagi informasi dan pengalaman dalam menghadapi tantangan keamanan siber.

Bagaimana langkah spesifik yang dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia?

  • Menyediakan program literasi digital yang komprehensif. Program ini dapat mencakup materi tentang keamanan siber, privasi, dan penggunaan internet yang bertanggung jawab.
  • Meningkatkan anggaran untuk keamanan siber. Hal ini penting untuk mendukung pengembangan teknologi keamanan siber dan peningkatan kapasitas personel keamanan siber.
  • Mengembangkan regulasi keamanan siber yang komprehensif. Regulasi ini perlu mencakup aspek-aspek seperti keamanan data, keamanan perangkat lunak, dan keamanan infrastruktur kritis.
  • Meningkatkan kerja sama internasional dalam keamanan siber. Hal ini penting untuk berbagi informasi dan pengalaman dengan negara-negara lain terkait isue AI dan Cybersecurity terkini.

Bagaimanapun, AI juga dapat menimbulkan dampak negatif, seperti meningkatnya angka pengangguran, ketidaksetaraan, dan masalah etika. 

Seiring dengan kemajuan teknologi AI, banyak pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia dapat diotomatisasi dengan lebih efisien dan akurat oleh mesin dan algoritma AI. Hal ini tentu saja akan membuat peningkatan terhadap angka pengangguran, terutama di Indonesia yang angkanya sudah cukup tinggi.

Selain itu, AI juga dapat menimbulkan ketidaksetaraan, karena hanya orang-orang yang memiliki akses terhadap teknologi dan keterampilan AI yang akan dapat memanfaatkannya. Hal ini dapat memperlebar kesenjangan antara orang kaya dan miskin.

Terakhir, AI juga dapat menimbulkan masalah etika, seperti bias algoritma, diskriminasi, dan penyalahgunaan data. Hal ini perlu diantisipasi dan dimitigasi oleh pemerintah dan masyarakat agar dampak negatif AI dapat diminimalisir.

Untuk itu, selain dampak positif dari perkembangan AI, Pemerintah Indonesia perlu mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi dampak negatif dan tantangan tersebut, agar perkembangan AI dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.

Penulis adalah CEO PT SYDECO ( Perusahaan Cybersecurity)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun