Mohon tunggu...
Gema Sasmita
Gema Sasmita Mohon Tunggu... Penulis - Aktivis, Pengamat

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rahasia Konflik Israel-Palestina Part 1

3 November 2023   05:57 Diperbarui: 13 November 2023   17:26 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Jacob Rotcshild dan David Rockefeller

Realisasi Prediksi:
Jadi, tujuan atau target besar Herzl adalah pembentukan negara Yahudi. Ia berusaha mewujudkan hal ini melalui diplomasi politik dengan pemimpin-pemimpin dunia untuk mendapatkan dukungan bagi ideanya.

Ini muncul dari upayanya memahami dan mengatasi "masalah Yahudi" pada masa itu, yaitu antisemitisme dan penganiayaan terhadap populasi Yahudi di Eropa. Ia percaya bahwa langkah terbaik untuk melindungi hak dan keselamatan orang-orang Yahudi adalah dengan membentuk negara mereka sendiri.

Herzl memaparkan tujuannya ini dalam bukunya yang berjudul "Der Judenstaat" ("Negara Yahudi"), diterbitkan pada tahun 1896. Selain itu, ia juga memainkan peran kunci dalam organisasi Kongres Zionis Pertama pada tahun 1897, yang berfungsi untuk mempromosikan dan mendukung gerakan Zionis tersebut.

Herzl wafat pada tahun 1904, jauh sebelum visi Zionisnya secara resmi diwujudkan dengan pendirian Negara Israel pada tahun 1948. Namun, kontribusinya terhadap ide dan gerakan tersebut sangat signifikan.

Hal yang paling mencengangkan adalah bahwa, meskipun banyak yang meragukan atau menentang ide-ide Herzl pada saat itu, konsep "negara Yahudi" akhirnya menjadi kenyataan dalam bentuk Israel kurang dari enam dekade setelah terbitnya buku itu.

Jadi menurut saya ini dendam kesumat orang yahudi sudah di aniaya, bantai habis , sejak jaman kehancuran Bait Kedua di Yerusalem oleh Romawi pada tahun 70 M,  ( kini tersisa tembok ratapan di jerusalem) kemudian saat zaman Pertengahan dimana komunitas Yahudi yang berkembang di seluruh Eropa sering mengalami penganiayaan dan pengusiran. Kadang-kadang mereka dipaksa pindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya karena alasan politik dan agama, sampai di masa modern, dan selama zaman pencerahan,  era modern, banyak komunitas Yahudi di Eropa masih berkembang tetap menghadapi berbagai bentuk "diskriminasi dan penganiayaan". Era ini juga melihat munculnya gerakan "Zionis", yang mendorong untuk pembentukan negara Yahudi sendiri. Masyarakat Yahudi memiliki sejarah panjang dan kompleks.

Kembali lagi sama persis dengan sejarah Perjanjian Giyanti dimana merupakan hasil perundingan antara VOC dengan Pangeran Mangkubumi, yang kemudian menjadi pendiri Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Sebelumnya, saat itu terjadi perang besar, karena "Mas Mangkubumi" adik tirinya Pakubuwana III merasa terintimidasi dan teraniaya, merasa Pakubuwana yang saat itu raja mataram islam ke 9 "kurang mampu" mengelola kesultanan.. perang ini berlangsung selama sembilan tahun, dari tahun 1746 hingga 1755. Selama periode ini, terjadi banyak pertempuran besar antara pasukan Sunan Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi, serta pasukan VOC. Jumlahnya hingga puluhan ribu. Salah satu pertempuran terbesar adalah Pertempuran Grobogan pada tahun 1750, saat itu belum ada tik tok atau youtube jadi no viral dan buat status "Save Mataram Islam" atau "gambar semangka" karena dulu di wailayah jawatengah-jatim banyak kebun semangka juga, perang tersebut akhirnya dimenangkan oleh pasukan Pangeran Mangkubumi. Ini lagi lagi karena VOC "cerdik" bermain dan menjadi sarana "memuluskan" idelogi mangkubumi untuk menguasai Kesultanan mataram islam.. dengan dukungan Financial memadai ( sama seperti yang dilakukan Rotschild). Perjanjian Giyanti menandai berakhirnya kekuasaan Kesultanan Mataram Islam. Kesultanan Mataram Islam dibagi menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dipimpin oleh Sunan Pakubuwana III, dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi. Dampak lain dari Perjanjian Giyanti adalah semakin kuatnya pengaruh VOC di Jawa. VOC tetap menjadi penguasa di Jawa, dan dapat dengan mudah mengendalikan dua kerajaan baru tersebut.

Begitu Juga, antara inggris, amerika, israel dan palestina.

Saya pribadi menolak faham zionisme yang di gagas oleh Herzl. "Mengapa" dari jaman jadul romawi, hingga modern saat ini yahudi mengalami penolakan keras? karena yahudi ini memang cukup "unik", dari tradisi seperti Yudaisme tidak menganggap kekerasan dan perang untuk menegakkan keadilan yang selalu salah. Mereka menerima bahwa beberapa jenis perang akan secara etis dibenarkan, dan bahwa kadang-kadang dapat diterima secara moral untuk membunuh orang untuk "tujuan besarnya". Mereka kebablasan hingga mendurhakai Allah. Bahakan membunuh Seorang Nabi dan sampai detik ini "membunuh" menjadi hal wajar bagi mereka, bertentangan langsung dengan ajaran mereka yang terkenal dengan “Sepuluh Firman Tuhan” atau "Ten Commndements / Decalogue" poin 6 " jangan membunuh sesamamu manusia". Dan ini menentang ajaran agama manapun. Tak heran sampai detik ini mereka dimusuhi dunia.

Dan masih ada kelanjutnya, mengenai apa sebetulnya rencana selanjutnya mereka di era modern setelah berhasil "berkuasa". Dalam Tulisan selanjitnya di PART 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun