Mohon tunggu...
Mbah Dharmodumadi Purwalodra
Mbah Dharmodumadi Purwalodra Mohon Tunggu... Dosen - Mati sa'jroning urip iku kudu dilakoni, kanggo ngunduh kamulyan.

Simbah mung arep nulis, sa' karepe simbah wae, ojo mbok protes. Sing penting, saiki wacanen ning ojo mbok lebokke ning jero dodo, yooo ?!!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Belajar dari Dinasti Abassiyah: Antara Kekuasaan dan Kerapuhan?!

24 Oktober 2024   23:18 Diperbarui: 24 Oktober 2024   23:18 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Gen_AI.

5.  Al-Ma'mun (813--833 M) - Dikenal karena mendukung ilmu pengetahuan dan mendirikan Baitul Hikmah di Baghdad.

6.  Al-Mutawakkil (847--861 M) - Pemerintahannya dikenal karena pemulihan ortodoksi Sunni.

Setelah al-Mutawakkil, dinasti ini mengalami kemunduran, dengan kekuasaan nyata sering kali dipegang oleh wazir atau panglima militer. Beberapa khalifah terakhir sebelum jatuh ke tangan Mongol antara lain:

7.  Al-Mu'tasim (833--842 M)

8.  Al-Mu'tadid (892--902 M)

9.  Al-Qadir (991--1031 M)

10.  Al-Mustansir (1226--1242 M)

11.  Al-Musta'sim (1242--1258 M), Khalifah terakhir di Baghdad, di mana kekuasaannya berakhir ketika kota ini ditaklukkan oleh pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan.

Setelah kehancuran Baghdad, para anggota keluarga Abbasiyah melarikan diri ke Mesir dan mendirikan kekhalifahan simbolik di Kairo di bawah perlindungan Sultan Mamluk, yang berlangsung hingga tahun 1517 ketika Ottoman menaklukkannya.

Filsafat Kekuasaan 

Mengamati kekuasaan di Indonesia, kita melihat dinamika yang serupa. Permasalahan politik kerap kali diwarnai oleh konflik kepentingan, korupsi, dan pengingkaran nilai-nilai luhur Pancasila. Kepemimpinan yang mengabaikan prinsip kesederhanaan dan integritas berisiko membangun istana pasir yang indah tetapi rentan terhadap setiap badai kecil yang datang. Ini mengingatkan kita pada nasihat Ibn Khaldun bahwa "kekuasaan adalah sebuah pohon yang memerlukan akar kebajikan untuk tetap berdiri teguh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun