Mohon tunggu...
Mbah Dharmodumadi
Mbah Dharmodumadi Mohon Tunggu... Dosen - Mbah Dharmodumadi / Wira Dharmadumadi Purwalodra adalah nama pena dari Muhammad Eko Purwanto

Simbah mung arep nulis, sa' karepe simbah wae, ojo mbok protes. Sing penting, saiki wacanen ning ojo mbok lebokke ning jero dodo, yooo ?!!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Resonansi Kejujuran: Menghadapi Ilusi Kepemimpinan Licik dan Dusta?!

22 Agustus 2024   14:43 Diperbarui: 23 Agustus 2024   01:20 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepemimpinan yang jujur akan berdampak panjang dan menciptakan getaran positif yang mempengaruhi generasi mendatang. Kita mengingat bahwa setiap tindakan kecil kita bisa mempengaruhi orang lain, dan resonansi dari tindakan tersebut bahkan dapat bertumbuh menjadi perubahan besar.

Ketika menerapkan kejujuran dalam praktik kepemimpinan, kita dihadapkan dengan tantangan untuk memisahkan diri dari otonomi palsu yang kerap kali dihasilkan oleh dunia modern yang kompetitif. Friedrich Nietzsche mengingatkan bahwa, "Apa yang tidak membunuh kita, membuat kita lebih kuat," dan ini berlaku pula dalam konteks menghadapi godaan kecurangan. Setiap kali seorang pemimpin menolak kecurangan demi kejujuran, mereka sebenarnya menumbuhkan kekuatan moral dan spiritual, menciptakan resonansi yang mendalam di seluruh organisasi.

Resonansi kejujuran juga tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan organisasi, tetapi juga untuk diri kita sendiri sebagai individu. Carl Jung pernah menyatakan bahwa kita seharusnya lebih peduli pada apa yang ada dalam diri kita daripada apa yang terjadi di luar diri kita. Ketika kita mempraktikkan kejujuran, kita sebenarnya selaras dengan nilai-nilai kita yang terdalam, membuat kita lebih puas dan sejalan dengan tujuan hidup kita. Pemimpin yang jujur, oleh sebab itu, adalah refleksi dari kedewasaan spiritual dan emosional yang selaras dengan Hukum Tarik-Menarik.

Setiap getaran kejujuran tidak hanya akan menarik lebih banyak kesempatan yang positif, tapi juga akan membantu orang lain untuk bergetar pada frekuensi yang sama. Sren Kierkegaard berkata bahwa "Kebenaran adalah hakikat dari semua kebajikan," dan ini menandakan bahwa ketika pemimpin mempertahankan kejujuran, mereka mendorong esensi kebajikan lainnya untuk berkembang. 

Di saat yang sama, para pemimpin yang memilih jalan licik akan selalu disertai oleh vibrasi negatif yang akan menarik situasi dan orang-orang yang sefrekuensi dengannya; mengingatkan kita bahwa segala sesuatu tentang kepemimpinan adalah tentang frekuensi dan energi.

Dalam perspektif global, kita dapat melihat bahwa para pemimpin yang paling berpengaruh dan dihormati adalah mereka yang menjadikan kejujuran sebagai fondasi dari kepemimpinan mereka. Madre Teresa dengan terkenal berkata, "Kedamaian dimulai dengan sebuah senyuman," mengingatkan kita bahwa kedamaian dan kejujuran memancarkan frekuensi cinta yang kuat, meruntuhkan penghalang yang dibangun oleh kebohongan dan manipulasi. Kepemimpinan yang berakar pada kejernihan hati dan kejernihan pikiran adalah kunci utama menuju dunia yang lebih baik.

Kejujuran juga memiliki kemampuan untuk menyebuhkan luka sosial. Martin Luther King, Jr. mengingatkan bahwa "Kegelapan tidak dapat mengusir kegelapan, hanya cahaya yang bisa melakukannya." Kejujuran adalah cahaya yang dapat mengatasi kegelapan yang dihasilkan dari kepemimpinan yang licik dan penuh dusta. Dengan resonansi kejujuran, kebenaran dapat terungkap, memperbaiki kepincangan sosial, dan mewujudkan impian kolektif untuk keadilan dan kemakmuran.

Dalam perjalanan kepemimpinan, sering kali kita dihadapkan oleh kemungkinan dan pilihan untuk jatuh pada jalan licik dan penuh dusta. Akan tetapi, dengan mengingat ajaran dan kebijaksanaan dari para filosof besar, kita dapat menemukan keberanian untuk memilih resonansi kejujuran dan kebaikan. Viktor Frankl menulis bahwa "Antara rangsangan dan respons, terdapat sebuah ruang. Di ruang itu adalah kekuatan kita untuk memilih."

Terkait dengan Hukum Tarik-Menarik, pilihan yang kita buat, apakah dengan jujur atau tidak, akan menentukan hasil akhir yang kita dapatkan. Ralph Waldo Emerson mengingatkan bahwa "Apa yang ada di belakang kita dan apa yang ada di depan kita adalah hal yang kecil dibandingkan dengan apa yang ada dalam diri kita." Kita harus mengusahakan lebih banyak dari apa yang terbaik dalam diri kita agar dapat memimpin dengan integritas dan menciptakan dunia yang kita inginkan.

Dengan demikian, kejujuran bukan hanya sekadar pilihan moral, tetapi sebuah strategi kepemimpinan yang berkelanjutan. Resonansi yang diciptakan oleh tindakan kita akan mencerminkan siapa kita sebenarnya, seperti yang dinyatakan oleh Epictetus: "Bahan dari kepemimpinan adalah karakter." Dengan beroperasi melalui resonansi kejujuran, kita menciptakan getaran positif yang mempengaruhi lingkungan kita, dan kita membangun fondasi dari kepemimpinan yang adil, transparan, dan bertanggung jawab.

Pada akhirnya,  dari sebuah perjalanan kesejatian dalam kepemimpinan adalah di mana pemimpin dapat memimpin tanpa ilusi, dan menemukan harmonisasi antara: pikiran, tindakan, dan nilai-nilai yang mereka hargai. Dalam perspektif yang lebih luas, ini adalah sebuah komitmen untuk mewujudkan sinergi positif, yang pada akhirnya, menjadi gema dari jiwa yang jujur dan jiwa yang tulus dalam setiap aspek kehidupan. Melalui resonansi kejujuran, kita mengukuhkan bahwa tanggung jawab atas kepemimpinan yang sejati adalah menolak ilusi kekuasaan yang licik, dan sebaliknya, merangkul vibrasi yang menarik kebenaran serta ketulusan. Wallahu A'lamu Bishshawaab.

Bekasi, 22 Agustus 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun