Mohon tunggu...
Mbah Dharmodumadi Purwalodra
Mbah Dharmodumadi Purwalodra Mohon Tunggu... Dosen - Mati sa'jroning urip iku kudu dilakoni, kanggo ngunduh kamulyan.

Simbah mung arep nulis, sa' karepe simbah wae, ojo mbok protes. Sing penting, saiki wacanen ning ojo mbok lebokke ning jero dodo, yooo ?!!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kebahagiaan Itu, Tak Perlu Dicari?

24 September 2023   09:26 Diperbarui: 26 Oktober 2023   10:33 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh. Mbah Dharmo Purwalodra

Kebahagiaan adalah sesuatu yang diidamkan oleh setiap manusia. Kita semua ingin merasakan kehidupan yang penuh sukacita dan kepuasan diri. Namun, seringkali kita salah dalam mencarinya. 

Kita menganggap kebahagiaan sebagai tujuan, padahal faktanya, kebahagiaan itu bukanlah sesuatu yang harus dicari, melainkan ditemukan, karena kebahagiaan tidak lebih sebagai sebuah dampak dari sesuatu yang kita lakukan ?! Tulisan ini, akan membahas lebih dalam tentang filosofi kebahagiaan dan mengapa kebahagiaan bukan barang yang bisa kita kejar, melainkan sebuah perjalanan ?!

Sebagai makhluk sosial, kita sering terjebak dalam pola pikir yang salah mengenai kebahagiaan. Banyak orang beranggapan bahwa kebahagiaan terletak pada apa yang kita miliki, seperti: harta, jabatan, atau popularitas. 

Kita mencari kebahagiaan dalam materi, dan ketika kita meraih apa yang kita inginkan, maka kebahagiaan yang kita dapatkan ternyata hanyalah bersifat sementara. Sehingga, kita masih merasa kurang puas dan terus berusaha untuk mendapatkan lebih banyak lagi. Inilah siklus keinginan yang tanpa akhir, yang kelak hanya akan melahirkan kekecewaan ?!.

Kita perlu menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada materi atau pencapaian tertentu. Kebahagiaan bukanlah tujuan, melainkan sebuah perjalanan hidup. Ketika kita menyadari ini, maka kita akan lebih berfokus pada perjalanan kita sendiri dan menemukan kebahagiaan di sepanjang jalan itu, tanpa perlu bergantung pada hal-hal eksternal yang belum tentu penting dalam kehidupan kita ?!

Filsafat Yunani kuno memberikan pandangan yang berbeda tentang kebahagiaan, dimana Plato, seorang filsuf Yunani terkemuka, berpendapat bahwa kebahagiaan selalu berhubungan dengan perolehan pengetahuan dan pemahaman tentang kebenaran. 

Menurutnya, manusia yang bijak dan memiliki pengetahuan yang luas akan hidup dalam atmosfer kebahagiaan sejati, karena mereka telah menemukan makna dan tujuan hidup mereka sendiri. 

Demikian pula, Aristoteles, yang menyatakan bahwa kebahagiaan adalah hasil dari hidup yang bijak, yang mencakup kemampuan untuk bertindak dan berpikir secara moral. Bagi para filosof tersebut, kebahagiaan adalah hasil dari pembentukan karakter yang baik dan hidup sesuai dengan prinsip kebajikan ?!

Pandangan para filosof diatas masih relevan hingga saat ini. Sehingga, ternyata kebahagiaan tidak ditemukan dalam hal-hal yang bersifat sementara (fana), melainkan dalam pengembangan diri dan mencari pemahaman yang lebih dalam tentang siapa diri kita dan dunia di sekitar kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun