Oleh. Mbah Dharmo Purwalodra
Kebahagiaan adalah sesuatu yang diidamkan oleh setiap manusia. Kita semua ingin merasakan kehidupan yang penuh sukacita dan kepuasan diri. Namun, seringkali kita salah dalam mencarinya.Â
Kita menganggap kebahagiaan sebagai tujuan, padahal faktanya, kebahagiaan itu bukanlah sesuatu yang harus dicari, melainkan ditemukan, karena kebahagiaan tidak lebih sebagai sebuah dampak dari sesuatu yang kita lakukan ?! Tulisan ini, akan membahas lebih dalam tentang filosofi kebahagiaan dan mengapa kebahagiaan bukan barang yang bisa kita kejar, melainkan sebuah perjalanan ?!
Sebagai makhluk sosial, kita sering terjebak dalam pola pikir yang salah mengenai kebahagiaan. Banyak orang beranggapan bahwa kebahagiaan terletak pada apa yang kita miliki, seperti: harta, jabatan, atau popularitas.Â
Kita mencari kebahagiaan dalam materi, dan ketika kita meraih apa yang kita inginkan, maka kebahagiaan yang kita dapatkan ternyata hanyalah bersifat sementara. Sehingga, kita masih merasa kurang puas dan terus berusaha untuk mendapatkan lebih banyak lagi. Inilah siklus keinginan yang tanpa akhir, yang kelak hanya akan melahirkan kekecewaan ?!.
Kita perlu menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada materi atau pencapaian tertentu. Kebahagiaan bukanlah tujuan, melainkan sebuah perjalanan hidup. Ketika kita menyadari ini, maka kita akan lebih berfokus pada perjalanan kita sendiri dan menemukan kebahagiaan di sepanjang jalan itu, tanpa perlu bergantung pada hal-hal eksternal yang belum tentu penting dalam kehidupan kita ?!
Filsafat Yunani kuno memberikan pandangan yang berbeda tentang kebahagiaan, dimana Plato, seorang filsuf Yunani terkemuka, berpendapat bahwa kebahagiaan selalu berhubungan dengan perolehan pengetahuan dan pemahaman tentang kebenaran.Â
Menurutnya, manusia yang bijak dan memiliki pengetahuan yang luas akan hidup dalam atmosfer kebahagiaan sejati, karena mereka telah menemukan makna dan tujuan hidup mereka sendiri.Â
Demikian pula, Aristoteles, yang menyatakan bahwa kebahagiaan adalah hasil dari hidup yang bijak, yang mencakup kemampuan untuk bertindak dan berpikir secara moral. Bagi para filosof tersebut, kebahagiaan adalah hasil dari pembentukan karakter yang baik dan hidup sesuai dengan prinsip kebajikan ?!
Pandangan para filosof diatas masih relevan hingga saat ini. Sehingga, ternyata kebahagiaan tidak ditemukan dalam hal-hal yang bersifat sementara (fana), melainkan dalam pengembangan diri dan mencari pemahaman yang lebih dalam tentang siapa diri kita dan dunia di sekitar kita.Â
Kita harus berusaha menjadi manusia yang lebih baik, mengasah kemampuan yang kita miliki, dan hidup dengan prinsip moral yang tinggi. Kebahagiaan terletak pada pengalaman kita saat menghadapi tantangan dan pertumbuhan diri, bukan pada pencapaian material atau popularitas ?!
Selain itu, kebahagiaan juga terkait erat dengan cara kita memandang hidup. Jika kita selalu melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang negatif, maka kita tidak akan pernah merasa bahagia. Namun, jika kita mampu melihat kebaikan dalam setiap hal yang paling sederhana dalam hidup, maka kita akan merasa terbuka untuk menerima kebahagiaan. Ini merupakan sikap optimis yang dapat membantu kita menemukan kebahagiaan dalam setiap situasi apapun ?!.
Mengapa kebahagiaan tidak bisa dicari? Karena kebahagiaan bukanlah hasil dari objek atau pencapaian eksternal tertentu. Kebahagiaan merupakan kondisi dari pikiran dan perasaan kita.Â
Jika kita hanya fokus pada pencapaian dan objek-objek materi, kita tidak akan pernah merasakan kebahagiaan yang sejati. Kebahagiaan harus ditemukan dalam diri kita sendiri, dalam kesadaran kita ?!
Untuk menemukan kebahagiaan, kita perlu belajar mengenai diri kita sendiri. Apa yang kita sukai, apa yang membuat kita hidup, dan apa yang memberi kita rasa puas ?!. Kita harus meluangkan waktu untuk merenung dan mencari tahu apa yang benar-benar penting bagi hidup kita. Ketika kita mengenal siapa diri kita sendiri dengan baik, kita akan lebih mudah menemukan apa yang membuat kita bahagia ?!.
Ingat, bahwa jika kita mencari kebahagiaan bukanlah hal yang mudah, maka akan banyak kendala dan hambatan yang kelak kita temui. Dan, kita akan merasa frustasi atau putus asa ketika kebahagiaan itu tak kunjung tercapai. Namun, penting untuk kita ketahui bahwa kebahagiaan itu sendiri, bukanlah tujuan tetapi sebuah perjalanan.Â
Kita semestinya, harus selalu belajar merangkul setiap momen dalam hidup ini, baik itu momen yang menyenangkan, maupun momen-momen kesedihan. Karena dalam setiap pengalaman, selalu ada pembelajaran dan kesempatan untuk bertumbuh ?!
Pada akhirnya, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa dibeli atau dicapai. Tetapi, kebahagiaan adalah pilihan yang kita buat setiap hari, setiap saat. Kita bisa memilih untuk menemukan kebahagiaan di setiap momen kehidupan kita. Jadi, yuk ?! kita berhenti mencari kebahagiaan di luar diri kita dan mulai menemukannya di dalam diri kita !? Wallahu A'lamu Bishshawwab.
Bekasi, 24 September 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H