Mohon tunggu...
Mbah Dharmodumadi Purwalodra
Mbah Dharmodumadi Purwalodra Mohon Tunggu... Dosen - Mati sa'jroning urip iku kudu dilakoni, kanggo ngunduh kamulyan.

Simbah mung arep nulis, sa' karepe simbah wae, ojo mbok protes. Sing penting, saiki wacanen ning ojo mbok lebokke ning jero dodo, yooo ?!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berangkat dari Titik Akhir Kehidupan

10 Juni 2017   00:01 Diperbarui: 26 Oktober 2023   11:13 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajarlah menjadi orangyang menderitasakit, ketikakitasehat.

Sifat orang sakit adalah tidak berdaya, baik secara fisik, mental maupun psikhis. Semangat hidupnya redup, keceriaan dan kegembiraannya hilang. Tidak sedikit orang putus asa, gara-gara menderita penyakit. Dari kondisi tersebut, banyak hal bisa kita pelajari dari orang yang menderita sakit ini, bahwa kita bisa belajar tentang kesabaran, keberserahan, dan keteguhan hati dalam menjalaninya.

Ketika kita menderita sakit beneran, nilai-nilai kesabaran, keberserahan, kesungguhan mental, dan keteguhan hati ternyata dapat mengentaskan kita, untuk lebih cepat sembuh dan sehat kembali.

Belajarlah menjadi orang mati, ketikakitahidup.

Orang yang sudah mati, adalah orang yang benar-benar ikhlas mau diapakan dirinya. Karena ia tak lagi mampu membela diri, tidak lagi bisa berargumentasi, dan tidak adalagi kemelekatan pada identitas, harta dan kepopuleran. Bahkan orang yang sudah mati tidak akan bisa melakukan apapun, pada saat ia dijahati sekalipun. Orang yang sudah mati hanya bisa berharap, agar hubungannya dengan yang masih hidup, masih bisa berlangsung. Ia berharap anak-anaknya dan orang-orang yang pernah hidup bersamanya dulu, selalu mendo'akan setiap saat. Sisa hartanya dibelanjakan kepada hal-hal yang baik dan bermanfaat buat orang banyak (shadaqoh Jariah), dan Ilmu yang disampaikan menjadi maslahat bagi orang-orang yang menerimanya.

Belajar menjadi orang yang sudah mati, adalah belajar berserah diri kepada Allah Swt., apapun kehendak-Nya. Kekuatan yang kita miliki dari belajar menjadi orang yang sudah mati adalah kekuatan iklash, kemampuan mengendalikan kepentingan dan kemampuan mengendalikan hawa nafsu.

Dari titik ini, kita bisa memahami pembelajaran hidup, kita akan mampu mengelola hidup yang sementara ini dengan damai dan bahagia. Tindakan kita tidak lagi tergesa-gesa. Kepentingan yang kita miliki hanya menjalani hidup ini dengan selalu bersyukur dan ikhlas, dan terus berpikir kritis bahwa ternyata dalam hidup ini, kita tidak akan mampu mendustai nikmat-Nya, sampai di titik  akhir kehidupan kita. Wallahu A'lamu Bishshawwab.

Bekasi, 10 Juni 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun