Perlu juga kita sadari, bahwa ketika negara-negara tetangga kita mulai terlibat untuk membangun sebuah kerja-sama dan kolaborasi, dan menghindari kompetisi yang menajamkan ketegangan, sementara di negeri kita disibukkan oleh berbagai macam lomba atau kompetisi. Sudah saatnya, paradigma pendidikan kita pun harus berubah dari paradigma kompetisi atau lomba menjadi paradigma kolaborasi atau kerja-sama.
Sejatinya hidup kita tidak memerlukan pengakuan dari siapapun. Kepenuhan diri sudah ada di dalam diri kita, dan tidak perlu mencarinya di luar. Kebahagiaan sudah selalu ada di dalam diri kita. Kita hanya perlu melihat ke dalam hati, dan tidak lagi sibuk mencari di luar diri kita. Prestasi dan sukses dalam setiap lomba atau kompetisi apapun, hanya untuk memenuhi kebutuhan akan pengakuan dari pihak luar diri kita dan meningkatkan citra lembaga kita saja, yang justru mengaburkan tujuan pendidikan itu sendiri.  Wallahu A’lamu Bishshawwab.
Bekasi, 08 Agustus 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H