Mohon tunggu...
Mbah Dharmodumadi Purwalodra
Mbah Dharmodumadi Purwalodra Mohon Tunggu... Dosen - Mati sa'jroning urip iku kudu dilakoni, kanggo ngunduh kamulyan.

Simbah mung arep nulis, sa' karepe simbah wae, ojo mbok protes. Sing penting, saiki wacanen ning ojo mbok lebokke ning jero dodo, yooo ?!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kamu Melampaui Semua Pikiranku !?

28 Juli 2015   11:56 Diperbarui: 5 Desember 2015   22:09 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan cara ini, kita akan menciptakan jarak dengan segala hal yang muncul di kepala kita masing-masing. Kita tidak lagi percaya, bahwa itu semua adalah kebenaran. Hasilnya, semua emosi, pikiran dan perasaan kita tidak lagi mempengaruhi kita. Kita mengalami kebebasan yang sesungguhnya, bersama cinta sejati yang semakin terlihat nyata.

Ketika kita mampu mengamati semua bentuk emosi, perasaan dan pikiran kita yang muncul dari seluruh kejadian-kejadian, kita lalu bertanya, apa ini yang sedang mengamati? Siapa ini yang sedang mengamati kita ? Yang jelas, kita bukanlah pikiran kita. Kita juga bukanlah emosi dan perasaan kita, karena semua itu datang dan pergi, serta amat rapuh dan sementara.

Jika kita bukan pikiran, perasaan maupun emosi kita, lalu apa atau siapakah kita sebenarnya ? Siapa ini yang sedang mengamati? Kita bisa menjawab dengan jawaban-jawaban lama, seperti jiwa atau roh. Namun, jiwa dan roh adalah konsep-konsep yang merupakan hasil dari pikiran juga, maka ia juga tidak nyata, sementara dan amat rapuh.

Ternyata, dirimu telah menghuni seluruh ruang di dalam hidupku. Jika saja kesadaran ini membuatku lebih kuat menghadapi segala hal yang mungkin terjadi di dalam hidup ini, maka akan kubiarkan dirimu lebih lama lagi berada dalam relung-relung hatiku. Dan, akan selalu kukatakan  bahwa, “kamu telah melampaui semua pikiran-pikiranku ?!” Wallahu A’lamu Bishshawwab.

Bekasi, 28 Juli 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun