Mohon tunggu...
Muhamad Bagus
Muhamad Bagus Mohon Tunggu... Editor - suka apa adanya ya

seseorang yang terus belajar untuk menjadi yang terbaik dari nafsunya sendiri, menjadi bahan tawaan, bahan candaan sudah biasa, mau tau lebih dekat dengan blok politikus indonesia? silahkan kunjungi www.lihatin.id

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Cara Menpora Menghindar dari Reshuffle Kabinet Jokowi

7 Mei 2015   06:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:18 1700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keputusan KEMENPORA untuk membekukan PSSI memang dianggap sebuah kerja nyata yang menurut saya cukup baik, karena memang menurut saya PSSI sebelum dibekukan memang melakukan pelanggaran dengan tidak menggubris perintah dari BOPI, untuk tidak memasukan klub yang belum mendapat standart untuk mengikuti liga tertinggi di Indonesia ini.

PSSI tetap memasukan tim AREMA dan juga Tim PERSEBAYA, menurut BOPI kedua tim ini belum melunasi persyaratan yang diajukan oleh BOPI untuk klub-klub profesional di indonesia yang akan mengarungi kompetisi elit ISL.

Sampai 3 kali pun perintah itu tidak digubris, dan akhirnya puncak kesabaran kemenpora terjadi saat ada pemilihan ketua umum baru atau tepatnya tanggal  18 April 2015 lalu, Kemenpora lewat putusan Menpora Imam Nahrawi membekukan PSSI atau tdak mengakui segala kegiatan yang dilakukan PSSI itu, termasuk pemilihan ketua umum PSSI yang baru.

Menpora menyatakan bertanggung jawab dalam pembekuan PSSI itu dan berjanji untuk membentuk tim transisi ini, secepatnya namun sampai sekarang mana janjinya? mana buktinya? tim itu belum juga dimulai sampai-sampai saya yang dulunya mendukung Kemenpora sekarang malah berbalik bertanya sebenarnya siapa yang salah?

dan imbasnya kemarin Menteri Olahraga dan Pemuda dipanggil oleh Presiden Jokowi untuk segera menggulirkan kembali liga elit indonesia ini, dan Menpora segera menghubungi PT. Liga Indonesia sebagai operator untuk mempersiapkan kembali paling lambat tanggal 9 Mei, dan kalaupun nanti PT. Liga Indonesia tidak siap, nampaknya Menpora harus menunjuk operator baru untuk menggulirkan Liga sesuai arahan Presiden.

nah pertanyaan saya, kena menpora mengulur waktu untuk membentuk tim transisi? mengulur waktu untuk menggulirkan liga ? dan ini jawaban konspirasi saya ..... (jeng...jeng...)

Menpora Imam Nahrawi selalu mengulur dan membekukan PSSI ini agar jabatannya aman dari reshuffle kabinet presiden jokowi yang memang sudah banyak dikabarkan media pada bulan lalu, karena mungkin menpora pada awal jabatannya tidak banyak menangani kasus besar,padahal sistim olahraga kita juga lagi carut marut, nggak hanya di cabang sepakbola namun dicabang semua olahraga.

Menpora mencoba untuk mencari jalan agar ia terkesan sedang menyelesaikan kasus besar yang butuh waktu lama dan hanya dia yang bisa menangani, jadi dengan jalan membekukan PSSI ini dan berkata mau buat tim transisi, nah mana buktinya?

jadi agar presiden jokowi melihat kalau imam ini memang menteri yang baik kinerjanya dan tidak butuh untuk direshuffle, namun apakah Menpora Imam Nahrawi ada di daftar reshuffle kabinet jokowi? mungkin hanya presiden dan wakil presiden dan tuhan yang tahu. saya mah orang biasa saya nggak ngerti urusan kayak begituan, tapi karena saya warga indonesia yang mau mendukung kinerja pemerintahannya jadi saya prihatin dengan kasus ini haha.

disini saya tidak memihak kubu mana saya netral, saya ikut pemerintah saja hahahaha, ya itu sedikit konspirasi tentang kenapa menpora  selalu mengulur waktu untuk menyelesaikan kasus PSSI ini, ya kan ini menurut saya sendiri, mungkin pemikiran kita bisa sama atau malahan bisa berbeda, oke sedikit dari saya kurang dan lebihnya saya minta maaf.

kalau merasa berita ini penting untuk disebar yang tolong disebarkan. ya haha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun