Mohon tunggu...
Muhamad Bagus
Muhamad Bagus Mohon Tunggu... Editor - suka apa adanya ya

seseorang yang terus belajar untuk menjadi yang terbaik dari nafsunya sendiri, menjadi bahan tawaan, bahan candaan sudah biasa, mau tau lebih dekat dengan blok politikus indonesia? silahkan kunjungi www.lihatin.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SIAPA YANG SALAH GURU atau SISTEM PENDIDIKANNYA???

4 Mei 2015   18:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:23 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sudah lama tidak posting di forum kesayangan orang indonesia ya kompasiana, karena emang si penulisnya lagi sok sibuk di dunia nyata, oke kali ini saya akan berbicara tentang sistim pendidikan di indonesia dan juga sedikit bercerita, kenapa sih kok banyak koruptor, pengangguran mungkin buat anda yang punya pemikiran kritis akan tau jawabannya setelah membaca semua.

oke yang pertama saya ucapkan selamat hari pendidikan nasional tahun 2015, ya walaupun terlewat dua hari lalu, namun admin mau keluarkan unek-unek di dalam hati ane yang beberapa abad ini masih terpendam....(cieeee)

Indonesia merdeka pada tahun 1945 atau 69 tahun yang lalu dan mau mendekati 70 tahun di tahun 2015 ini,  iya ini bukan umur yang sangat muda, ini mungkin sudah sangat tua kalau terjadi pada manusia, namun kenapa kita kok masih menjadi begini, seperti, dan kayak gini.

kenapa kita masih begini, karena kita masih kurang sumber daya manusia yang berkompeten dan unggul, kenapa masih kurang? jawabannya ada di sistim pendidikan kita, ya memang sistim pendidikan kita tujuannya sangat bagus, namun dalam pengaplikasiannya masih sangat kurang dari kata-kata memuaskan.

kenapa kurang memuaskan jawabannya adalah Sistem Pendidikan Indonesia yang berorientasi pada nilai. Lihat kata terakhir PADA  NILAI, ya sistim seperti ini seharusnya tidak harus dikembangkan atau di aplikasikan, karena para guru yang salah dalam mengartikannya, banyak guru lebih mementingkan nilai intelektual dari seorang siswa, padahal yang terpenting bukan nilai, tapi pemahamannya, para guru tidak mementingkan nilai kejujuran, nilai tanggung jawab, dan nilai disiplin. padahal untuk membentuk suatu tatanan manusia yang unggul tidak hanya dibutuhkan intelektual saja, namun ada dari emosi dan spiritual. Namun anehnya sistim ini sudah dilakukan semenjak dari tingkatan Sekolah Dasar dan sampai perguruan tinggi.

lalu ada juga sistim pendidikan terbuka, di sistim ini siswa diharuskan untuk dapat bersaing dengan teman-teman dalam berfikir kreatif dan inovativ ( PADAHAL KEMAMPUAN MASING-MASING SISWA ITU BERBEDA-BEDA.)

namun apakah sistim diatas sudah dijalankan dengan semestinya? jawabannya tidak

lihat contoh dibawah, contoh kasus ini saya ambil saat penulis masih di SMP...

contoh kasus saya waktu SMP saya mempunyai teman yg pintar, dia sudah telalu di mindset guru" kalau dia pintar dan emhhh katakanlah selalu benar ( itu kalau dimata guru ), waktu pembagian hasil ulangan, saya terkejut melihat nilai saya tidak melebihi KKM, saya melihat teman saya yg pintar nilainya tinggi, lalu saya amati eh jawabannya hampir sama dengan punya saya ( saya tidak mencontek dia, dan saya juga tidak mencontek jawaban teman lain ), jawaban saya tidak melenceng jauh, saya coba protes kepada guru saya itu, kenapa jawaban saya yg hampir sama dengan teman saya yg pintar kok disalahkan... apa yang guru saya katakan sangat mengejutkan saya...

dia bilang karena teman saya yg pintar itu sudah ter'mindset diotaknya kalau dia itu pintar dan selalu benar.....padahal kalau dilihat dari jawabannya yang  saya samakan dan saya suruh untuk mengoreksi guru lain yang mengajar mapel yang sama, dia mencoba mengoreksi dengan analisisnya, dan dia menjawab kalau jawaban saya tidak terlalu jauh dari jawaban teman saya satunya, dan kalau di beri nilai katanya nilainya tidak jauh-jauh amat dari teman  saya yg pintar itu. nah kalau hal yang begini di teruskan di sistim pendidikan indonesia, jadinya apa coba? pasti banyak pengangguran....

ya guru diatas sudah sangat yakin kalau orang pintar itu akan selalu benar, dan kejadian seperti harus saya alami kedua kalinya di saat saya SMK, bukannya saya tidak terima dengan keadaan ya, namun saya menjadi prihatin, kalau teman-teman saya yang kurang pintar, malah menjadi malas belajar, ya karena kurang pemerataan dalam memberi materi dan juga masih adanya pilih kasih seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun