Mohon tunggu...
Mba Adhe Retno
Mba Adhe Retno Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

http://retnohartati.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Husna Tewas Ketika Berusaha Melindungi Suaminya

17 Maret 2019   11:57 Diperbarui: 17 Maret 2019   17:35 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Wolipop.com

Tahun 1994, Husna Ara Parvin, perempuan asal Jangalhata di Golapganj, Sylhet, Bangladesh, menikah dengan Farid Uddin Ahmed. Beberapa tahun kemudian, keluarga kelas menengah ini, yang karena alasan 'untuk memperbaiki taraf hidup, mereka bermigrasi ke Selandia Baru.

Mereka kemudian bekerja dan tingal di Christchurch, salah satu Metropolis di Selandia Baru. Sekian tahun lalu, Farid Uddin Ahmed mengalami kelumpuhan sehingga harus menggunakan kursi roda sebagai alat bantu gerak. Walau dalam keadaan seperti itu, keduanya tidak meninggalkan ibadah, termasuk Sholat Jumat berjemaah.

Jumat pagi menjelang siang 15 Maret 2019 kemarin, Husna Ara mengajak Farid ke masjid untuk salat Jumat; ia mendorong kursi roda yang diduduki suaminya masuk ke dalam ruang Masjid. Selanjutnya, Husna masuk ke ruangan khusus untuk jemaah perempuan.

Saat ibadah Sholat Jumaat baru saja dimulai; 3 laki-laki dan 1 perempuan menembak jemaah yang sementara beribadah. Ruang Masjid penuh teriakan histories, serta korban pun berjatuhan, luka-luka, ada yang langsung tewas di tempat.

Saat itu, Husna berada di ruangan khusus wanita dan terpisah dengan tempat suaminya. Husna yang mendengar suara tembakan dan teriakan tersebut, berlari keluar dari ruangan khusus jemaah perempuan. Dengan cepat menemukan suaminya, Farid, yang tak berdaya di kursi roda; di samping kiri kanannya, korban berjatuhan

Husna dengan cepat berdiri didepan Farid, agar dirinya tidak tertembak; serta berusaha mendorong kursi roda ke tempat yang aman. Namun, beberapa butir peluru menembus tubuh Husna, ia tewas di tempat; sementara kursi roda dan suaminya meluncur ke arah lain, dan selamat. Farid berhasil dibawa ke tempat aman.

---

Di atas, adalah satu dari sekian banyak fragmen dari tragedi penembakan pada Jumat 15 Maret di dua Masjid Christchurch, Selandia Baru.

Sejumlah 49 orang tewas di tempat, serta ratusan lainnya luka-luka berat dan ringan; Hisna adalah salah satu yang tewas tersebut. Husna meninggal saat menyelamatkan suaminya. Ia tertembak ketika berusaha menyelamatkan suaminya yang berada di kursi roda.

Itulah Husna, perempuan biasa yang tabah; sudah sekian tahun menjaga serta merawat suaminya. Namun, kali ini, ia 'bukan gagal' melindungi suaminya, tapi Sang Pemilik Hidup dan Kehidupan berkehendak lain.

Di hadapan suaminya, Husna terkulai bersimbah darah; Farid, sang suami melihat semuanya. Mereka saling memandang tanpa kata, tapi berteriak histeris kesakitan, seakan ucapan selamat berpisah.

Husna mengakhiri tugas mulia, merawat, dan melindungi suaminya dengan tragis; suatu akhir yang dramatis dan penuh air Mata.

Sungguh, perpisahan yang tak terencana, namun akan terus menerus tersimpan dalam hati Farid; dan rekaman itu, tetap ada di sana hingga akhir waktu.

----

Itulah Husna Ara Parvin, seorang perempuan, isteri, dan ibu; ia telah melakukan sesuatu yang menunjukan bahwa dirinya bukan perempuan biasa.

Selamat Jalan Perempuan Luar Biasa.


MAR | Universitas Pancasila, Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun