[caption id="attachment_345943" align="aligncenter" width="332" caption="kompas.com"][/caption]
Kemarin, FPI, atas nama umat Islam Jakarta, melakukan dengan aksi brutal, anarkis, dan tak beradab; tak sediikit korban yang luka-luka, termasuk aparat keamanan. Mereka dengan jumawa, menyatakan diri sebagai wakil umat Islam di Jakarta, dan "diberi mandat" untuk melakukan penolakan terhadap Basuki Tj Purnama.
Hebat. Begitu banyak umat Islam yang baik-baik bermoral, dan taat hukum, terdidik, ko' wakilkan aspirasi pada orang-orang seperti FPI!? Pernyataan FPI tersebut, sungguh aneh bi ajaib. Tapi, sudahlah, itu kata mereka; dan hak mereka menyatakan diri mewakili umat Islam di Jakarta.
Tapi, setelah Polisi menetapkan 21 anggota FPIÂ tersangka kericuhan di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, ternyata, nyaris 100 %bukan orang Jakarta atau FPI Jakarta. Dari mana mereka!? Lihat daftar nama di bawah ini!?
1. Shahabuddin H. Anggawi (59), Jakarta Barat 2. Suryanto (33), Jakarta Pusat 3. Ramlan Al-Idrus (19), Bandung, Jawa Barat 4. Suharto (51), Jakarta Pusat 5. Atim Firmansyah (32), Bandung Jawa Barat 6. Dadan Saefullah Hamdani (19), Bandung Jawa Barat 7. Iman Waliyudin (29), Bandung, Jawa Barat 8. Noto Roso Bin Daryono (52), Jakarta Utara 9. Sarif Bin Burhanudin (18), Bandung, Jawa Barat 10. Abdul Kohar (32), Bandung Jawa Barat 11. Hudan Abdul Jabar (25), Bandung, Jawa Barat 12. Asep Abdurahman, (25), Bandung, Jawa Barat 13. Heru Mulyawan (33), Bekasi Jawa Barat 14. Ahmad Saarih (44), Bogor, Jawa Barat 15. Mamun Syarifudin (24), Tasikmalaya, Jawa Barat 16. Abdul Rohim (52), Jakarta Timur 17. Agus Bambang KR (41), Bogor Jawa Barat 18. Taufik Kurahman (17), Tasikmalaya, Jawa Barat 19. Ade Rizki Mubarok (16), Bandung, Jawa Barat 20. Deni Maulana (17) Bogor, Jawa Barat 21. Asep Saefudin Bin Misar (15), Bekasi Jawa Barat
[id.berita.yahoo/merdeka/detik/kompas/antara].
Lho ko' FPI Jakarta datangkan PENGACAU dari Jawa Barat!? Ke mana dan di mana, Si FPI Lokal Jakarta!? Apakah mereka sementara dagang kambing, atau sudha menyadari diri bahwa tak ada gunanya demo-demo menolak Ahok!? Jadi, FPI Jawa Barat didatangkan ke Jakarta untuk melakukan aksi brutal, rusuh, dan kekacauan.
Dengan demikian, adalah suatu tipu daya dan omong kosong, jika FPI katakan bahwa "aksi anarkhis dan brutal tersbut, tidak rencanakan atau di luar rencana;" dengan mendatangkan perusuh dari luar Jakarta itu, sduah merupakan suatu perencanaan untuk melakukan kekacauan dan anarkisme. Mereka sengaja didatangkan untuk bukan sekedar demo dan orasi, melainkan membuat aksi-aksi brutal, dalam rangka mengundang atau memancing kerusuhan sosial, pengrusakan, bahkan menuju chaos di DKI Jakarta.
Kenyataan tersebut, (kita) sudah tak bisa lagi menyatakan bahwa FPI "hanyalah" ormas biasa, dan sekedar menyalurkan aspirasi; mereka telah menunjukan upaaya-upaya pembangkangan hukum dan melawan Negara. Melalui, suatu perencanaan yang matang, FPI telah berupaya menciptakan kerusuhan sosial, termasuk merusak fasilitas negara. Apakah mereka masih layak dibiarkan!?
Saya kira, sudah cukup dan cukup sudah pemerintah melakukan pembiaran terhadap ormas brutal tersebut; sudah saatnya mereka dipenjarakan.
MARH/Jakarta Selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H