Mohon tunggu...
MB TJAHJONO
MB TJAHJONO Mohon Tunggu... Konsultan - LAKI LAKI

HOBI JALAN JALAN DAN MENYENDIRI

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ini Gila, Sangat Menarik

19 Januari 2022   08:00 Diperbarui: 19 Januari 2022   08:04 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak sekali yang disampaikan dari mulai penerimaan yang turun naik, sampai beberapa wajib pajak yang setoran pajaknya masih belum sepenuhnya benar. Sepulang dari kanwil, kami hanya bisa tertawa dan merasa bahwa ini bukan lagi masalah capaian target, tetapi menjadi persoalan harga diri kantor. Ada satu kalimat yang terngiang "Alangkah indahnya jika itu terjadi, seluruh KPP di Lingkungan Kanwil Jakarta Khusus pada tahun ini bisa mencapai Target 100 %, dan akan menjadi kurang elok jika Penerimaaan Kanwil bisa 100 %, namun ternyata ada Satu KPP yang tidak bisa mencapai, yaitu KPP PMA Lima". Kalimat ini seakan-akan KPP PMA Lima merupakan aib di Kanwil Khusus. Peperangan untuk mempertahankan harga diri dimulai.

Menularkan Kenyakinan

Hari kerja berikutnya, dipimpin Kepala Kantor kami rapat menghitung kembali rencana penerimaan dengan memasukkan semua komponen. Komponen realisasi, penerimaan rutin, penerimaan dari hasil pemeriksaan, penerimaan dari penagihan, akselerasi penerimaan dari PPN, PPh masa dan Tahunan. Dari rapat yang pertama masih terdapat kekuarangan hamper 200 milyar, kami kembali memasukkan beberapa akselesarasi, kembali masih kurang 125 milyar.

Rapat hari pertama masih ditutup dengan kekurangan, tetapi semangat kami membara untuk membuktikan bahwa kami mampu. Keluar dari ruang rapat saya lihat satu per satu wajah yang penuh tekat untuk mencapai target. Setiap orang yang bertanya apakah nanti kami mampu mencapai target ?, selalu kita jawab mampu. Kapan itu akan tercapai ?, nanti tanggal 30 Desember.

Semua pegawai kita tingkatkan kenyakinannya bahwa kita bisa mencapai 100%. Account Representatif, Fungsional, Penyuluh, Kepala Seksi, dan Kepala Kantor bahu membahu memastikan wajib pajak membayar apa yang sudah kita targetkan. Kepala Seksi Pengawasan Dua, Ayahandono terus menjadwalkan pertemua dengan wajib pajak, meski ditolak beliau terus mencoba wajib pajak yang lain. Sikap pantang menyerah beliau menginspirasi kami semua untuk terus berjuang.

Awal bulan Desember tanggal 10 kami mendapat kabar bahwa salah satu wajib pajak yang mempunya tunggakan besar akan membayar pajak yang terutang. Jawaban ini seakan akan menjadi bahan bakar tambahan buat kami untuk terus berjuang. Mulai tanggal 13 Desember kembali beberapa KPP dilingkungan Kanwil Khusus mencapai target penerimaan, perayaan mereka sekan menjadi bully buat kami karena kami masih mencapai 85,33%. Gila ini pikir kami, penerimaan belum membaik.

Hari demi hari kami memantau terus penerimaan, jadwal pertemuan dengan wajib pajak menjadi padat, sampai akhirnya kami memutuskan bahwa bila ada monitoring dari kanwil maka yang akan menemui hanya Kepala Seksi Penjamin Kualitas Data dan Kepala Seksi Pengawasan Tiga, Kepala Seksi Pengawasan lain kosenterasi pada akselarasi penerimaan. Pelan tapi pasti penerimaan bergerak lebih baik, bila di tanggal 15 Desember kami masih di 86,71% maka di tanggal 24 Desember kami sudah mencapai 92,23% dan yang kami tunggu dating Oracle membayar tunggakan pajak, langsung penerimaan kami naik menjadi 96,63%. Semangat kembali lagi, meski dalam hitungan kami masih kurang 91 Milyar tapi kami makin semangat mencapainya.

Bukan Aku

Dalam beberapa kesempatan, saya selalu ditanya apakah saya yakin akan mencapai 100%, dan saya selalu menjawab "Yakin tanggal 30 nanti kita akan 100%". Kenyakinan yang saya sampaikan bukan karena saya, tetapi karena saya melihat semangat Kepala Kantor pak I Putu Sudarma yang luar biasa, semangat para kepala seksi yang terus berjuang. Penolakan juga dialami tetapi itu tidak mematahkan semangat kami. Dan saya melihat semua pegawai, Account Representative bergerak menghubungi wajib pajak untuk melakukan akselerasi, hal ini dapat saya pantau dari pergerakan penerimaan, tidak hanya penerimaan yang besar tetapi yang ratusan juta rupiahpun banyak. Semangat inilah yang sebenarnya membuat saya yakin akan tercapai. Minggu terakhir bulan Desember pun tiba, adrnalin kami semakin terpacu, ya atau tidak untuk mencapai penerimaan.  Selasa 28 Desember masih di 98,05 %, beberapa wajib pajak terus kita pantau komitmennya, Rabu 29 Desember makin mendekati 99,55 %. Kami hanya membutukan 40 Milyar lagi. Beberapa Wajib Pajak yang menjanjikan akselerasi kami pantau. Kamis 30 Desember 2021 pagi hari kami memantau penerimaan belum ada penerimaan hanya 1,9 milyar, waktu terasa begitu lamban. Kebetulan hari ini ada syukuran capaian penerimaan yag digelar Kanwil di Kalibata. Hanya KPP PMA Lima yang belum mencapai target perimaan. Jam 8.20 WIB penerimaan belum memperlihatan perubahan yang berarti, pukul 8.50 kepala kantor meminta update, dan saya bilang belum ada perubahan.Jam 9.20 mulai ada perubahan, masuk penerimaan 9 Milyar, kurang 30 milyar lagi. Kepala seksi yang bertugas memantau penerimaan dari Wajib Pajak memberikan data bukti setor, dan benar 9.50 penerimaan mencapai 100,05%. Kegembiraan kami meluap, kami berteriak kegirangan, semua turun kelapangan. Acara yang seharusnya untuk bersama seakan akan menjadi milik KPP PMA Lima.

Ada satu kalimat yang saya pegang, kalua kita sudah tahu rejeki kita maka kita tidak akan berusaha. Tetapi kita diwajibkan beriktihar, karena iktihar ini adalah ibadah. Menurut saya bukan capaian 100% yang membuat saya bangga, tetapi iktihar seluruh warga KPP PMA Lima adalah hal yang luar biasa, dan In Syaa Allah akan dicatat sebagai amal ibadah. Kalau kita beriktihar Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Mungkin saat ini Allah melihat kita membutuhkan capaian 100%, untuk membuat kita bisa berdiri tegak menjaga kehormatan kita dan mengamankan NKO kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun