Dalam hati ini sering muncul rasa frustasi,ya..frustasi untuk sekedar menggali ide dan menuangkannya ke dalam tulisan,hampir tiap hari,tiap jam saya memelototi Kompasiana yang notabene belum genap dua bulan saya kenal,dan memutuskan bergabung di dalamnya,tentunya sign up dulu dengan menggunakan akun yahoo saya yang valid.
Berbekal rasa penasaran yang tinggi,saya memberanikan diri untuk nimbrung komen di lapak-lapak penulis yang tentunya sudah lama menjadi penghuni di rumah Kompasiana ini,tapi saya tidak berani asal komen,atau ikut larut dalam satu perdebatan kecil,saya mencoba mendalami isi dari tulisan secara seksama,mengkaji dan mencocokkan dengan pola pikir otak tua saya.
Baru kemudian ikut nimbrung komen,apabila yang di bahas masalah politik,sayapun tiba-tiba jadi ngerti sedikit-sedikit dan ikut nimbrung,meski kadang nggak nyambung [tepuk dahi],kalo yang di bahas masalah rumah tangga atau antar pasangan,tiba-tiba juga saya jadi seperti ngerti seluk beluk rumah tangga,di kolom puisi pun setali tiga uang,diri ini selalu merasakan sebagai sosok seorang penyair,apa nggak uwaneh?
Ini bukan sekedar ocehan kakek-kakek yang mekasi (istilah jawanya),mekasi merupakan satu kepercayaan orang-orang tua dulu,katanya ketika seseorang akan meninggal biasanya orang tersebut berubah,baik kesehariannya maupun tutur katanya,tapi itu dulu,sekarangpun kayaknya masih banyak yang percaya sih,tapi bukan berarti pula saya akan meninggal,karena saya masih ingin hidup,[utang masih banyak].
Banyak hal yang saya temukan di sini,yang tidak saya temukan di tempat lain,seperti wawasan yang kian bertambah,sikap untuk saling menghargai dan saling mendukung,saling berbagi info atau berbagi tips-tips tertentu,bahkan saya jadi mengerti pentingnya arti sebuah kritik,,,lebay@@@@@@@
Pernah di satu waktu,terlintas dalam hati pengen menulis,karena saya sangat suka sekali menulis,di tambah mengenal penulis-penulis di Kompasiana ini,wah bertambah pula spirit dalam diri saya untuk menulis,alhasil..meski hasil tulisannya hanya ecek-ecek tapi nongol juga di halaman Kompasiana,dan itu artinya saya pun punya lapak sendiri,istilahnya ketika saya komen ke lapak orang bisa di anggap tamu dan sebaliknya ketika ada orang yang komen di lapak saya,sayapun menghormatinya sebagai tamu istimewa...lebay lagi {^_^} @@@@@@
Sayapun tidak malu untuk mengajukan pertemanan kepada kompasianer lain,tanpa mau tahu latar belakang yang bersangkutan,bahkan tidak malu-malu mengagumi dan memuji karya - karya mereka,karena memang layak untuk di puji,baik yang sudah berteman dengan saya maupun belum berteman,dan mereka-mereka inilah yang selalu menjadi teman sekaligus motor ide dan menjadi Inspirator menulis saya,jujur saja tanpa tedeng aling-aling,dan tanpa berniat untuk mengkotak-kotakkannya,karena memang inilah yang saya lihat dan rasakan.
Katedrarajawen,dengan gaya penulisan yang lugas dan mengalir apa adanya dari hati
Tengkubintang,selalu tajam dalam menyoroti lingkungan sekitarnya
Abanggeutanyo,Dengan laporan-laporannya yang aktual
Ira Oemar,Dengan keluwesan nan tegas dalam setiap penulisannya
Julianto Simanjutak,kearifan serta sifat kebapakannya sangat menonjol dalam setiap tulisan Beliau
Stefanus Toni A.K.A Tante Paku,entah A.K.A nya akronim dari apa,tapi ulasannya selalu vulgar nan menggelitik
Yusuf Dwiyono,Pak Guru yang satu ini selalu merekahkan senyum di setiap humor-humornya nan cerdas
Bunda Khadijah,Kata-katanya yang selalu rendah hati namun tidak mengurangi keanggunan tulisannya
Chris Suryo,Puitis sekali ketika membuat syair nan menghanyutkan
Aridha Prassetya,Feminis ketika menyajikan sebuah artikel
Ramli Hasibuan,pernah membaca artikelnya yang memotivasi saya
Esther Eshter,tulisannya ringkas namun dalam
Icha_nor,salah satu artikelnya pernah menggetarkan hati saya
Hans Rangkat,Inspiratif dan penuh dengan kepedulian sosial
Wans Sabang,sajak-sajaknya sangat mengena
Florensius Marsudi,sangat menghayati dalam menulis
Gangsar Mangkasaro,selalu menggugah mata saya untuk membaca tulisannya
Auda Zachskya,sangat berbakat dan apa adanya
Daniel H.t,Artikel beliau yang kritis terhadap politik namun bernas
Usman Kusmana,Penyederhanaan dalam penyampaian,menjadikan tulisannya sangat apik
Ahmad Saukani,Mukti Ali dan Bernandang Delta Bvlgari,Trio ini selalu menghadirkan info-info menarik seputar Timur tengah
Jebe,Banyak pengalaman-pengalamannya yang di share dan sangat menginspirasi
Darsem,nama terakhir ini selalu membuat saya tersenyum sekaligus salut,ternyata Darsem ini diam-diam sangat berbakat dalam menulis
Harap di maklumi apabila penilaian saya salah,lebih tepatnya pengamatan saya dalam memprofilkan anda-anda,masih ada ribuan nama teman-teman Kompasianer yang tidak bisa saya sebutkan apalagi memprofilkannya,di karenakan kapasitas daya ingat saya yang hanya 1,9 GB saja,hehehe.
Maafkan apabila saya terkesan mengada-ada,karena memang itulah yang saya lihat dari kalian,dan semua Kompasianer adalah guru bagi saya untuk semakin mematangkan saya dalam menulis,ingin sekali seperti kalian dan mereka,walau menjadi diri sendiri lebih indah,namun alangkah lebih indah berpadu dengan ilmu-ilmu kalian...kritiklah saya apabila saya salah....
Salam dari peradaban lampau"
Mazzkarebet