Mohon tunggu...
Mazza RoisAmrulloh
Mazza RoisAmrulloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengusaha Pemula

Kehidupan yang abadi ialah yang raganya sudah mati namun kebaikanya masih hidup bahkan menghidupi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Susah Senang Menjadi Pengusaha Pemula

10 Februari 2022   19:43 Diperbarui: 10 Februari 2022   19:44 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Dalam perjalanan usaha saya tidak selalu berjalan mulus, terjadinya miss komunikasi dan kelalaian saya sering membuat pelanggan kecewa, beberapa ada yang tidak puas dengan jasa saya, namun saya sebagai pengusaha pemula harus memulihkan nama baik saya dipasaran tujuannya agar saya dapat dipercaya banyak orang sebagai pengusaha yang profesional.

Bagi saya nama MZ CONCEPT lebih penting daripada sekedar keuntungan, saya pernah juga rugi dalam penjualan karena murni kesalahan saya, namun tidak masalah demi menjaga hubungan baik dengan pelanggan saya tidak peduli dengan hal itu, saya terus koreksi kekurangan saya dan menambah sisi kelebihan saya untuk mengembangkan usaha saya.

Hidup itu pilihan dan setiap orang pasti beda pilihan hidup. Saya memilih menjadi pengusaha bukan berarti saya malas atau tidak mampu bersaing untuk bekerja di pabrik besar di Ibukota, namun ada sisi kebanggan sendiri bagi saya sebagai pengusaha pemula bisa dikenal baik oleh banyak orang. Terkadang juga merasa iri apabila melihat teman-teman saya sudah bisa membeli sesuatu dari gaji mereka namun saya tidak melakukan tindakan negatif, iri itu menjadi patokan agar saya lebih semangat dan menjadi bahan intropeksi diri.

Perbedaan pengusaha dengan pekerja perusahaan besar adalah mereka setiap bulan dijamin atas gaji yang mereka dapat, serta pekerjaan dan waktu sudah jelas dibagian masing masing. Lain dengan pengusaha, pengusaha tidak punya gaji melainkan omset, dimana harus bisa membagi uang dan waktu untuk mendapatkan omset kemudian omset dibagi bagi utuk biaya bahan, operasional, dan biaya produksi selebihnya masuk kantong sendiri, ini bisa diartikan pengusaha harus terima dari sisa-sisa pendapatan.

Masalah yang sering dihadapi saya sebagai pengusaha adalah ketika vendor mengalami kerusakan mesin, dimana saya harus menyerahkan barang ke konsumen diwaktu yang sudah ditentukan. Tentu ini menjadi tantangan bagi saya untuk memutar otak agar barang bisa jadi sesuai waktu dan pelanggan puas. Saya bertanggung jawab penuh atas usaha saya, yang bersangkutan dengan saya dan belajar profesional atas diri saya.

Masalah lainnya adalah ketika ada yang berhutang, tidak bisa dipungkiri orang yang berhutang menyebabkan perputaran uang diusaha kita terhambat.

Tidak hanya sebagai sumber penghasilan saja, keinginan saya dari usaha MZ CONCEPT ini bisa membuka lapangan pekerjaan untuk banyak orang sehingga MZ CONCEPT bermanfaat untuk kehidupan, alasan saya ingin membuka lapangan pekerjaan adalah melihat sekarang banyaknya pengangguran hingga meningkatnya kriminalisme pada masyarakat. Bagi saya setiap orang berhak bermimpi, namun mewujudkan mimpinya atau tidak itu tergantung dari usahanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun