Mohon tunggu...
yusuf bachtiar
yusuf bachtiar Mohon Tunggu... -

SELALU TERUS BERUSAHA UNTUK MENG-UPDATE DIRI ......, KARENA MASIH FAKIR PENGETAHUAN

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tulisanmu, Pendapat dan Imajinasimu .... (2)

28 Juni 2010   05:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:14 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Ketika tulisanmu dinikmati oleh pembacanya, mungkin secara perlahan pembaca akan mencari info tentang kamu. Terbatasnya profile penulis di media ini, menyebabkan pembaca ingin mengetahui hasil karya penulis yang lainnya. Setelah, merasa bahwa penulis ini memang baik kemudian pembacanya akan mengajaknya (meng-Add) untuk berteman. Demikianlah, proses alami yang terjadi di media ini dan tanpa kita sadari mungkin kita juga melakukannya.

Betapa nikmatnya jadi pembaca di media ini,  dari hal-hal sederhana hingga teraktual diposting di sini. Sungguh, kontributor/penulis di media ini memiliki energi yang luar biasa. Utamanya, sense belonging (rasa memiliki) yang tinggi mengalahkan penggagas atau owners media ini. (hehehehe ......, sebab kejadian yang baru beberapa menit berlalu kesan yang didapat telah ter-posting di sini). Sungguh hebat Kecintaan sahabat pada media ini ......

Tulisanmu yang terposting di rumah sehat ini, senyatanya juga menjadi sarana silaturahmi dengan sesama peminat "dunia tulis-menulis". Ada proses interaksi antar penulis melalui kotak komentar, beragam tanggapan dan komentar dapat juga dinikmati oleh pembacanya untuk mengetahui lebih jauh lagi makna yang tersirat dari sebuah tulisan.

Tulisanmu yang di-publish di kompasiana, merupakan sebuah proses yang tidak mudah (meski kadang sangat singkat dan sederhana). Dari mengaktifkan kompi/notebook hingga merangkai setiap kata menjadi kalimat, kemudian di postingkan ke media ini setelah kita terkonek dengan jaringan internet.  Sebuah rangkaian proses yang membutuhkan pengorbanan yang tentunya beragam, sesuai kondisi kita masing-masing. Sehingga, adalah menjadi bijaksana bila kita benar-benar memperhatikan setiap tulisan yang akan kita publish. Alangkah sayang, ketika kita publish tulisan hanya semata untuk "kejar tayang" karena tentunya hasil tak setara dengan pengorbananmu.

Tulisanmu yang merupakan cermin atas pendapatmu, alangkah mulia bila kita tidak menggunakan kacamata pribadi. Bagaimanapun pendapatmu juga merupakan cerminan ideal yang mungkin standarisasinya sangatlah sulit, tetapi minimal yang berlaku secara universal dalam tata pergaulan untuk saling menghormati. Utamanya, tentang sebuah keyakinan. Karena sudah menjadi sunnatullah/kehendak-Nya bahwa keyakinan itu berbeda, sehingga tidak perlu lagi diperdebatkan dengan tajam berdasarkan terori dan argumennya. Sebab, sekali berbeda tetaplah berbeda meskipun hakekatnya tentu ada kesamaannya. (Perdebatan tentang sebuah keyakinan atau yang bernuansa itu, menurut saya sangat kontra produktif).

Berpendapatlah, sesuai kapasitas dan kapabilitasnya. Sehingga upaya saling men-diskreditkan tidak perlu terjadi di media ini, karena lemahnya argumen yang disampaikan sehingga seperti membuka celah untuk diperdebatkan. Mencari kesimpulan dari  sebuah tulisan memang tidak mudah dalam media ini, nah dalam hal inilah ada peran pembaca untuk saling menguatkan. Dengan memberi tambahan bahan referensi tanpa menghilangkan rasa hormat kita pada penulisnya, yang tentunya alhasil persahabatan semakin dapat terjalin dan perdebatan dapat kita minimalisir.

Berbeda pendapat, kenapa tidak? Kita memang tidak harus sependapat dengan tulisan yang kita baca, sehingga perlu kita memberi tambahan atau kritik yang konstruktif. Artinya, kita memberikan sumber informasi untuk referensi sebuah tulisan. Jangan, kita merendahkan suatu tulisan dengan mempermalukan penulisnya dalam komentar yang kita rilis. Alangkah mulia, bila kita selalu memberi semangat pada penulisnya ketika kita berkomentar. Karena, sesungguhnya kita juga telah jadi penikmat dari sebuah karya yang tidak mudah untuk di-publish. Dan, sejatinya selain kita menghormati penulisnya juga pembacanya.

Sehingga untuk menjadi bahan renungan, mungkin perlu kita mengingat bahwa :

Tulisanmu yang merupakan pendapatmu adalah juga cerminan dirimu .......

Tulisanmu adalah rangkuman atas perjalanan hidup yang telah ditempuh ........

Dalam tulisanmu, ada pesan yang hendak disampaikan pada pembacamu ......

Maka di tulisanmu juga ada amal dan ibadahmu ...........

Karena, tulisanmu adalah catatan peradaban bangsa ini ....... (Selamat Menulis dan menikmati sebuah tulisan).

Industrial Town, 28 Juni 2010.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun