Ideologi Pancasila Di Era Milenial
Pancasila dijadikan pegangan dan prinsip hidup berbangsa bagi generasi Milenial
dalam menghadapi derasnya kemajuan teknologi dan berbagai masalah bangsa
yang lebih kompleks.Generasi Milenial harus mampu mengamalkan pancasila,
Bhineka tunggal ika dan nilai-nilai toleransi bangsa, agar bangsa indonesia ini
tetap eksis.Nilai pancasila harus ditanamkan kepada generasi muda sejak dini
dikarenakan sangatlah penting agar mengetahui bagaimana menjadi generasi
yang baik, bertanggung jawab, selalu menerapkan nilai-nilai
ketuhanan,kemanusiaan,persatuan,maupun nilai kerakyatan, karena berdasarkan
dengan kehidupan saat ini yang dimana bahwa tantangan penerapan pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu -Munculnya paham atau pemikiran baru yang
bertentangan dengan nilai-nilaidan ideologi pancasila. -- Masuknya budaya asing
yang mengikis budaya asli indonesia.- Masuknya kebiasaan dan informasi yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
Pancasila tidak boleh direvisi, melainkan nilai-nilainya harus dipahami dan
dilaksanakan sesuai dengan zaman dan tantangan saat ini. Nilai-nilai Pancasila
hendaknya diajarkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya
kepada generasi muda, untuk mencegah terkikisnya Pancasila oleh ideologi
asing.
melalui ketaatan pada peraturan perundang-undangan, berpikir kritis, dan
berperilaku eetis. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan akademik
melibatkan pembinaan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsipnya,
mengintegrasikannya ke dalam perilaku sehari-hari, dan mendorong
pendekatan komprehensif terhadap pendidikan yang mencakup pengembangan
etika, moral, dan kewarganegaraan.
Sebagimana tercantum pada pasal 35 joncto pasal 2Undang-Undang
Negara Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
yang menetapkan ketentuan bahwa mata kuliah Pendidikan Pancasila wajib
dimuat dalam kurikulum Perguruan Tinggi.
Tujuan daripendidikan Pancasila adalah untuk memahami, mendalami,
dan mengamalkan nilai-nilai pancasila sebagai kepribadian bangsa
Indonesia. Dinamika pendidikan pancasila di indonesia dipengaruhi oleh
sejarah bangsa indonesia, dimana pancasila mejadi dasar negara dan
ideologi negara. Selain itu Pendidikan Pancasila juga diharapkan dapat
membentuk karakter bangsa Indonesia.
Pemuda sebagai calon pemegang estafet kepemimpinanmemiliki tantanga
n agar tidak mudah terpengaruh oleh faham-
faham asing yang dapat mendorong untuk tidak dijalankannya nilai-
nilai Pancasila.
Sebagai calon pemegang estafet kepemimpinan, pemudaharus mampu m
engenali dan memahami faham-fahamyang bertentangan dengan nilai-
nilai Pancasila agar tidakmudah terpengaruh oleh faham-faham tersebut.
Berikut faham yang dipertentangkan dengan nilai nilai pancasila:
Komunisme : Faham ini menolak konsep kepemilikanpribadi dan men
gusung konsep kepemilikan bersama.
Hal ini bertentangan dengan sila ke-1
Pancasila, yaituKetuhanan Yang Maha Esa,
yang mengakuikeberadaan Tuhan sebagai sumber kehidupan dan kek
uatan moral.
Kapitalisme : Faham ini menekankan pada kebebasanindividu dalam
berusaha dan memiliki hak ataskepemilikan pribadi.
Hal ini bertentangan dengan silake-2
Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
yang menekankan pada keadilan sosial dan persamaan hak.
Radikalisme : Faham ini menolak keberadaanpemerintahan dan men-
ngusung konsep revolusi untukmenyamakan pemerintahan yang ada.
Hal inibertentangan dengan sila ke-3
Pancasila, yaituPersatuan Indonesia, yang menekankan pentingnga
perasatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Ekstremisme : Faham ini menolak keberagaman dan mengusung kons
ep supremasi suatu kelompoktertentu.
Hal ini bertentangan dengan sila ke-4
Pancasila, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaa
n dalamPermusyawaratan/Perwakilan,
yang menekankanpada pentingnya musyawarah dan mufakat dalamp
engambilan keputusan.
Terorisme : Faham ini menggunakan kekerasan dan ancaman untuk
mencapai tujuan tertentu. Hal inibertentangan dengan sila ke-5
Pancasila, yaituKeadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,
yang menekankan pada pentingnya keadilan dan kesejahteraan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.:
Pengaruh teknologi secara langsungmaupun tidak langsung dapat mempen
garuhiperkembangan moral, sehingga seseorang dapatberperilaku buruk ak
ibat penggunaan teknologi yang tidakpada tempatnya. Gangguan moralitas
juga terjadi ketikanilai-nilai yang selama berabad-
abad menemanikehidupan masyarakat semakin ditinggalkan menujumoralit
as yang dianggap lebih universal.
menghadapi dampak teknologi, sementara keadilan sosial dapat membantu
menyeimbangkan dampak negatif teknologi terhadap
moralitas. Demokrasi juga dapat menjadi wadah untuk
mengakomodasi berbagai pandangan terkait gangguan
moralitas yang disebabkan oleh perkembangan teknologi. Dengan demikia
n, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi
pedoman dalam menghadapi disrupsi teknologi dan moralitas di
era revolusi industri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H