Mohon tunggu...
M Azman Hafizh
M Azman Hafizh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bermain Sepak Bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ideologi Pancasila di Era Milenial

17 Desember 2023   21:18 Diperbarui: 17 Desember 2023   23:49 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ideologi Pancasila Di Era Milenial

Pancasila dijadikan pegangan dan prinsip hidup berbangsa bagi generasi Milenial

dalam menghadapi derasnya kemajuan teknologi dan berbagai masalah bangsa

yang lebih kompleks.Generasi Milenial harus mampu mengamalkan pancasila,

Bhineka tunggal ika dan nilai-nilai toleransi bangsa, agar bangsa indonesia ini

tetap eksis.Nilai pancasila harus ditanamkan kepada generasi muda sejak dini

dikarenakan sangatlah penting agar mengetahui bagaimana menjadi generasi

yang baik, bertanggung jawab, selalu menerapkan nilai-nilai

ketuhanan,kemanusiaan,persatuan,maupun nilai kerakyatan, karena berdasarkan

dengan kehidupan saat ini yang dimana bahwa tantangan penerapan pancasila

dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu -Munculnya paham atau pemikiran baru yang

bertentangan dengan nilai-nilaidan ideologi pancasila. -- Masuknya budaya asing

yang mengikis budaya asli indonesia.- Masuknya kebiasaan dan informasi yang

tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Pancasila tidak boleh direvisi, melainkan nilai-nilainya harus dipahami dan

dilaksanakan sesuai dengan zaman dan tantangan saat ini. Nilai-nilai Pancasila

hendaknya diajarkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya

kepada generasi muda, untuk mencegah terkikisnya Pancasila oleh ideologi

asing.

melalui ketaatan pada peraturan perundang-undangan, berpikir kritis, dan

berperilaku eetis. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan akademik

melibatkan pembinaan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsipnya,

mengintegrasikannya ke dalam perilaku sehari-hari, dan mendorong

pendekatan komprehensif terhadap pendidikan yang mencakup pengembangan

etika, moral, dan kewarganegaraan.

Sebagimana tercantum pada pasal 35 joncto pasal 2Undang-Undang

Negara Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

yang menetapkan ketentuan bahwa mata kuliah Pendidikan Pancasila wajib

dimuat dalam kurikulum Perguruan Tinggi.

Tujuan daripendidikan Pancasila adalah untuk memahami, mendalami,

dan mengamalkan nilai-nilai pancasila sebagai kepribadian bangsa

Indonesia. Dinamika pendidikan pancasila di indonesia dipengaruhi oleh

sejarah bangsa indonesia, dimana pancasila mejadi dasar negara dan

ideologi negara. Selain itu Pendidikan Pancasila juga diharapkan dapat

membentuk karakter bangsa Indonesia.

Pemuda sebagai calon pemegang estafet kepemimpinanmemiliki tantanga

n agar tidak mudah terpengaruh oleh faham-

faham asing yang dapat mendorong untuk tidak dijalankannya nilai-

nilai Pancasila.

Sebagai calon pemegang estafet kepemimpinan, pemudaharus mampu m

engenali dan memahami faham-fahamyang bertentangan dengan nilai-

nilai Pancasila agar tidakmudah terpengaruh oleh faham-faham tersebut.

Berikut faham yang dipertentangkan dengan nilai nilai pancasila:

Komunisme : Faham ini menolak konsep kepemilikanpribadi dan men

gusung konsep kepemilikan bersama.

Hal ini bertentangan dengan sila ke-1

Pancasila, yaituKetuhanan Yang Maha Esa,

yang mengakuikeberadaan Tuhan sebagai sumber kehidupan dan kek

uatan moral.

Kapitalisme : Faham ini menekankan pada kebebasanindividu dalam

berusaha dan memiliki hak ataskepemilikan pribadi.

Hal ini bertentangan dengan silake-2

Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,

yang menekankan pada keadilan sosial dan persamaan hak.

Radikalisme : Faham ini menolak keberadaanpemerintahan dan men-

ngusung konsep revolusi untukmenyamakan pemerintahan yang ada.

Hal inibertentangan dengan sila ke-3

Pancasila, yaituPersatuan Indonesia, yang menekankan pentingnga

perasatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Ekstremisme : Faham ini menolak keberagaman dan mengusung kons

ep supremasi suatu kelompoktertentu.

Hal ini bertentangan dengan sila ke-4

Pancasila, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaa

n dalamPermusyawaratan/Perwakilan,

yang menekankanpada pentingnya musyawarah dan mufakat dalamp

engambilan keputusan.

Terorisme : Faham ini menggunakan kekerasan dan ancaman untuk

mencapai tujuan tertentu. Hal inibertentangan dengan sila ke-5

Pancasila, yaituKeadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,

yang menekankan pada pentingnya keadilan dan kesejahteraan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia.:

Pengaruh teknologi secara langsungmaupun tidak langsung dapat mempen

garuhiperkembangan moral, sehingga seseorang dapatberperilaku buruk ak

ibat penggunaan teknologi yang tidakpada tempatnya. Gangguan moralitas

juga terjadi ketikanilai-nilai yang selama berabad-

abad menemanikehidupan masyarakat semakin ditinggalkan menujumoralit

as yang dianggap lebih universal.

menghadapi dampak teknologi, sementara keadilan sosial dapat membantu

menyeimbangkan dampak negatif teknologi terhadap

moralitas. Demokrasi juga dapat menjadi wadah untuk

mengakomodasi berbagai pandangan terkait gangguan

moralitas yang disebabkan oleh perkembangan teknologi. Dengan demikia

n, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi

pedoman dalam menghadapi disrupsi teknologi dan moralitas di

era revolusi industri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun