Mohon tunggu...
M AZIZ MUSTOFA PAI 21 122
M AZIZ MUSTOFA PAI 21 122 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Hasyim Asy'ari

. . . . . . . . .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia: dari tradisi Klasik ke Inovasi Masa Kini

9 Oktober 2024   18:33 Diperbarui: 9 Oktober 2024   18:35 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mengenal Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia: Dari Tradisi Klasik ke Inovasi Masa Kini’’

Berbicara sejarah, tidak bisa dipisahkan dari pembahasan tentang ”waktu”. Dalam bahasa Arab sejarah memiliki arti ”Tarikh”, artinya ketentuan masa. Selain itu kata tarikh juga dipakai dalam arti lebih spesifik yaitu perhitungan tahun, sedangkan sejarah dalam bahasa inggris disebut ”history” yang berarti the development of everything in time (perkembangan sesuatu dalam suatu masa). Lebih jelasnya lagi dan tidak perlu diperdebatkan bahwa sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lampau. Sedangkan pendidikan islam di indonesia, sangatlah erat hubungannya dengan kedatangan islam itu sendiri ke indonesia. Dalam hal ini Mahmud Yunus mengatakan, bahwa sejarah pendidikan islam sama lamanya dengan masuknya islam ke indonesia. Hal ini disebabkan karena pemeluk agama baru tersebut sudah barang tentu ingin mempelajari dan mengetahui lebih mendalam tentang ajaran-ajaran islam, ingin pandai melakukan sholat, berdoa dan membaca Al-Qur’an secara fasih sehingga dalam hal inilah yang menyebabkan timbulnya proses belajar, meskipun dalam pengertian amat sederhana. Dari sinilah mulai timbul pendidikan islam.4Pendidikan islam adalah usaha orang dewasa muslim yang bertakwa secara dasar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah manusia

Melalui pajaran islam kearah titik maksimal pertumbuhan dan perkembangannya. Sejalan dengan misi agama islam yang memberikan rahmat bagi sekalian makhluk di alam ini, pendidikan islam mencoba mengidentifikasikan sasarannya pada tiga pengembangan fungsi manusia, yaitu:

1. Menyadarkan manusia sebagai makhluk individu, yaitu manusia yang hidup ditengah makhluk-makhluk lain, manusia harus bisa memerankan fungsi dan tanggung jawabnya, manusia akan mampu berperan sebagai makhluk Allah yang paling utama diantara makhluk-makhluk lainnya dan menfungsikan dirinya sebagai kholifah dimuka bumi.

2. Menyadari fungsi manusia sebagai makhluk sosial.

3. Menyadarkan, manusia sebagai hamba Allah SWT.

Sejarah pendidikan Islam di Indonesia adalah perjalanan panjang yang mencerminkan dinamika masyarakat, budaya, dan agama. Dari tradisi klasik yang dibangun di pesantren hingga inovasi yang terlihat dalam sistem pendidikan modern saat ini, pendidikan Islam telah mengalami banyak transformasi yang layak untuk dicermati. Memahami perjalanan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang perkembangan pendidikan, tetapi juga menggambarkan bagaimana nilai-nilai Islam terintegrasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Tradisi pendidikan Islam di Indonesia dapat ditelusuri kembali ke abad ke-13 ketika Islam mulai masuk ke Nusantara melalui para pedagang dan ulama. Pesantren, sebagai institusi pendidikan Islam pertama, menjadi tempat belajar bagi generasi muda untuk mempelajari agama dan berbagai disiplin ilmu. Dalam konteks ini, pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pengembangan masyarakat. Metode pengajaran yang digunakan di pesantren, seperti sorogan dan bandungan, menunjukkan komitmen untuk mendalami ilmu agama dan moralitas, yang tetap relevan hingga saat ini.

Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan Islam di Indonesia juga mengalami perubahan. Pada abad ke-20, muncul berbagai lembaga pendidikan formal yang lebih terstruktur, seperti Madrasah yang menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional. Perubahan ini tidak lepas dari pengaruh pemikiran reformis yang mendorong penerapan ilmu pengetahuan modern dalam pendidikan Islam. Dengan demikian, madrasah tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga ilmu umum, mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia modern.

Masuknya era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi telah membawa tantangan baru bagi pendidikan Islam di Indonesia. Inovasi dalam metode pengajaran, seperti penggunaan media digital dan pembelajaran jarak jauh, mulai diterapkan. Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengakses informasi yang lebih luas dan belajar dengan cara yang lebih interaktif. Namun, di tengah semua perubahan ini, penting untuk menjaga nilai-nilai dasar pendidikan Islam yang berfokus pada akhlak dan karakter.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi pendidikan Islam saat ini adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini membutuhkan pendekatan yang cerdas dan fleksibel dari para pendidik. Membangun kurikulum yang tidak hanya mencakup pengetahuan akademis, tetapi juga penanaman karakter dan etika, menjadi sangat penting. Inovasi dalam pendidikan Islam harus mencakup penguatan aspek spiritual dan moral agar siswa tidak hanya menjadi individu yang cerdas, tetapi juga bertanggung jawab dan berakhlak mulia.

Pendidikan Islam di Indonesia juga menghadapi tantangan dalam hal kesetaraan akses. Meskipun ada kemajuan yang signifikan, masih banyak daerah terpencil yang kekurangan fasilitas pendidikan yang memadai. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk berkolaborasi dalam mengembangkan infrastruktur pendidikan, terutama di daerah yang kurang terlayani.

Dalam kesimpulannya, perjalanan pendidikan Islam di Indonesia adalah cermin dari perjalanan bangsa ini sendiri. Dari tradisi klasik di pesantren hingga inovasi pendidikan modern, setiap fase memberikan kontribusi penting dalam membentuk karakter dan pemahaman agama masyarakat. Dengan menjaga keseimbangan antara tradisi dan inovasi, pendidikan Islam dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang maksimal bagi generasi mendatang. Keberhasilan pendidikan Islam tidak hanya terletak pada seberapa banyak ilmu yang diperoleh, tetapi juga pada seberapa baik nilai-nilai moral dan etika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun